Rabu, 02 Januari 2013

Fashion Liar & Kreatif Ala Harajuku Di Jepang

posted by: Dunia Andromeda
Harajuku adalah pusat mode di Jepang. Berbeda dengan Paris, Milan, atau New York, fashion di Harajuku lebih ekspresif dan tidak kenal batas. Bagi wisatawan seperti saya saat berkunjung ke Tokyo, menyaksikan anak-anak muda Jepang berdandan gila di Harajuku wajib dilakukan.

Harajuku adalah sebuah area pusat perbelanjaan di Tokyo, terletak di antara dua wilayah terkenal lainnya, Shinjuku dan Shibuya. Toko-toko fashion ternama berdiri di lingkungan ini, di sekitar stasiun kereta Harajuku yang berada di jalur Yamanote.

Pusat fashion di Harajuku terutama bertaut di dua buah jalan, yaitu Takeshita dan Omotesando. Jalan Takeshita terkenal dengan toko-toko yang menjual berbagai pernik lucu, kostum bergaya gotik, hiphop, rock, dan gaya kasual. Sementara itu Omotesando dalam beberapa tahun terakhir ini berkembang menjadi pusat toko-toko desainer kelas atas, seperti Chanel, Louis Vuitton, dan Prada.

Sejarah bermulanya Harajuku menjadi seperti sekarang dapat dilacak hingga masa setelah Perang Dunia II. Saat itu Jepang berada dalam penguasaan Sekutu. Di wilayah tersebut banyak tinggal tentara Amerika Serikat dan orang-orang Eropa. Akhirnya area tersebut menjadi semacam tempat berkumpulnya kaum muda dari berbagai bangsa.

Pada akhir tahun 1950-an Harajuku berkembang menjadi tempat tinggal para model, desainer, dan fotografer. Semakin lama wilayah ini berkembang dengan cara berbeda dari wilayah lain di sekitarnya dan menjadi pusat mode di Jepang seperti saat ini.

Tidak berarti semua orang ke Harajuku untuk berbelanja. Bagi saya yang bukan termasuk orang yang suka berbelanja, berkunjung ke Harajuku lebih berarti menyaksikan kultur generasi muda Jepang yang berkembang pada saat ini, yang bahkan sering ditiru oleh kaum muda di negara-negara lain.

Di Harajuku, terutama pada hari Minggu, Anda akan bertemu dengan kelompok-kelompok yang menggunakan berbagai kostum aneh. Ada yang berdandan gaya punk dengan warna-warna hitam, menggunakan rantai, kadang dengan rambut warna-warni. Ada pula kelompok ganguro, yaitu berdandan dengan cara menggelapkan kulit.


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...