Sabtu, 22 September 2012

Naik Domba Jantan : Hukuman Bagi Tukang Selingkuh di Abad Pertengahan

posted by: Dunia Andromeda
Di zaman yang sudah modern dan serba terbuka seperti sekarang ini, selingkuh sepertinya sudah menjadi hal yang lumrah.


Sudah sering kita mendengar berita perselingkuhan di berbagai media. Yang terbaru adalah kasus selingkuh yang menimpa Menteri Koordinasi Kesejahteraan Sosial (Menko Kesra) Agung Laksono dengan seorang penyanyi jazz di tahun 80an, Sovie Djasmin.

Dalam tradisi masyarakat timur, sebuah perselingkuhan tentu saja dianggap sebagai hal yang memalukan. Namun jika sudah ketahuan, hukuman yang paling sering diterima para pelaku adalah dicerai pasangan. Jika tidak, hukumannya hanya sebatas cap negatif dari keluarga, sanak saudara dan publik. Yang paling apes mungkin proses perceraian yang dibumbui dengan pertengkaran dan perebutan harta gono gini.

Tapi pernahkah Anda berpikir kembali dan melihat kebelakang bagaimana masyarakat memberikan hukuman terhadap sebuah skandal perselingkuhan di masa lalu? Ya, untuk yang satu ini ada sebuah fakta menarik yang baru saja di temukan di luar negeri terkait soal perselingkuhan.

Tepatnya di Warwickshire, Inggris, sekelompok sejarawan baru-baru ini mengungkap sebuah buku kuno berisi undang-undang yang diklaim berasal dari abad pertengahan. Salah satu isi yang paling menarik dari buku itu adalah mengenai hukuman bagi para pelaku selingkuh.


Catatan sejarah kuno ini menyimpan peraturan hukum yang aneh dan unik.

Dalam buku yang diyakini dibuat tahun 1620an itu mengungkap bahwa setiap pelaku selingkuh akan diberikan hukuman khusus yang terdengar cukup konyol dan aneh. Pelaku selingkuh akan diberi hukuman dengan cara menunggangi domba jantan dengan posisi tubuh menghadap kebelakang serta tangan memegang bagian buntut, dan kemudian dipaksa meneriakkan kata-kata memalukan di depan masyarakat di pengadilan.

Kitab undang-undang ini berhasil diungkapkan setelah para pakar sejarawan menyusun bagian-bagian serta potongan catatannya dan memasukkan datanya secara online selama enam bulan.


Butuh waktu hingga enam bulan untuk menyatukan seluruh bagian. 


Berisi mengenai berbagai macam peraturan yang unik dan aneh. 


Karena ditulis tangan, para pakar sempat mengalami kesulitan menerjemahkannya.

Selain ketentuan hukum mengenai selingkuh, di buku ini juga mengungkap mengenai undang-undang yang melarang penjualan sepatu, bermain tenis dan permainan bola sebelum jam satu siang. Jika melanggar, setiap pelaku akan didenda sebesar 40 pence.

Kini catatan sejarah tersebut dapat di lihat di situs National Archives' Manorial Documents Register.


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...