posted by: Dunia Andromeda
TEMPO.CO, Darwin-Misteri yang berhasil membelah opini warga Australia selama 32 tahun akhirnya terungkap. Selasa 12 Juni 2012 lalu, pengadilan Australia menetapkan kematian Azaria Chamberlain, bayi asal Darwin, Australia, disebabkan oleh serangan dingo atau anjing liar khas negara tersebut. "Kematiannya karena diserang dan dibawa oleh dingo (anjing liar)," kata pejabat pengadilan, Elizabeth Morris.
Azaria baru berusia 2 bulan ketika menghilang dari tenda keluarganya di dekat Uluru atau Ayer''s Rock di Negara Bagian Northern Territory. Sejak awal, ibunda Azaria, Lindy Chamberlain-Creighton, berkukuh anaknya hilang dibawa dingo. Namun banyak pihak menuding Lindy dan bekas suaminya, Michael Chamberlain, membunuh anak mereka sendiri. Sebab, bukti baju bayi yang dikenakan Azaria malam itu ditemukan dalam kondisi masih baik.
"Memang sangat sulit bagi dingo untuk membuka baju Azaria tanpa merusaknya. Tapi itu bisa saja terjadi," Morris menambahkan. Setelah membacakan putusan, Morris pun menyampaikan belasungkawa. "Waktu tak akan menghilangkan duka dan kesedihan akibat kehilangan anak," ujar Morris dengan suara terbata-bata.
Putusan itu tentu saja disambut duniaandromedaku.blogspot.com gembira Lindy dan Michael, yang kini telah bercerai. "Kini tak ada lagi yang dapat mengatakan dingo tak berbahaya," ucap Lindy penuh kelegaan. Keluarga ini telah menempuh empat proses pengadilan untuk menemukan kebenaran. Bahkan Lindy sempat divonis seumur hidup atas tuduhan pembunuhan dan mendekam di bui selama tiga tahun sebelum dibebaskan.
Kisah ini semakin menarik perhatian dunia saat diangkat ke layar lebar dengan judul A Cry in the Dark, yang diproduksi pada 1988. Aktris kawakan Meryl Streep berperan sebagai Lindy.
Toh, ada saja yang masih percaya bahwa orang tua Azaria bersalah. Frank Morris, pensiunan polisi yang menangani perkara tersebut, berkukuh adanya intervensi manusia. "Jika Anda terus-menerus ke pengadilan, pada akhirnya Anda akan menang," Morris mencibir.
Tapi banyak pula yang berubah pikiran. Salah satunya adalah juri yang memvonis Lindy bersalah pada 1982. "Mereka yang berani mengakui kesalahannya sangat berani. Saya sangat berterima kasih," kata Lindy, bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar