posted by: Dunia Andromeda
Pria yang oleh blog Kotako East disebut sebagai Feng, khawatir dengan waktu yang dihabiskan anaknya, seorang penganggur berusia 23 tahun, dalam permainan online.
Pria yang oleh blog Kotako East disebut sebagai Feng, khawatir dengan waktu yang dihabiskan anaknya, seorang penganggur berusia 23 tahun, dalam permainan online.
Sang anak akhirnya bertanya kepada salah satu 'pembunuh' bayaran itu kenapa mereka selalu menyasarnya.
"Hal itu tidak akan membantu hubungan keluarga," kata Prof Mark Griffiths, seorang pakar judi dan kecanduan di Universitas Nottingham Trent pada BBC.
"Saya belum pernah mendengar intervensi seperti itu sebelumnya, tapi saya tidak yakin pendekatan bawah ke atas ini akan bekerja. Kecanduan permainan video biasanya adalah gejala dari masalah lain yang tersembunyi."
Prof Griffths mengatakan ia berbicara dengan banyak orang tua yang cemas dengan kebiasaan video game anak mereka tetapi hal itu kerap bukan merupakan sebuah kecanduan.
"Saya menghabiskan 25 tahun mempelajari kecanduan permainan video," katanya.
"Saya sudah bertemu dengan orang-orang yang bermain 10 hingga 14 jam sehari tetapi bagi sebagian besar dari mereka, hobi itu tidak mengakibatkan masalah jika mereka tidak bekerja, tidak terlibat dalam hubungan dan tidak memiliki anak.
"Bukan masalah waktu yang anda habiskan untuk melakukan sesuatu, tetapi dampaknya bagi hidup anda."
Ayah dan anak di Cina itu dilaporkan telah berbaikan tetapi pakar World of Warcraft Olivia Grace mengatakan ia tidak berpikir bahwa tindakan Feng akan berfungsi sebagai pencegah.
"Dibunuh oleh avatar lain dalam video game selalu terjadi," kata dia.
(BBC )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar