posted by: Dunia Andromeda
Praktek aborsi tergolong sadis dan menjijikkan itu rupanya didasari oleh jenis kelamin janin bertentangan dengan keinginan orang tua. Buat menutupi itu, para dokter yang menangani aborsi di Kota Bede terpaksa membuang janin perempuan itu buat dimakan anjing.
Aib itu diungkap oleh lembaga swadaya masyarakat Lek Ladki Abhiyan. Berdasarkan data sensus penduduk, mereka merasa curiga dengan perbandingan kelahiran bayi laki-laki dan perempuan sangat jauh di kota itu. Setiap kelahiran 1000 bayi lelaki, hanya ada 801 perempuan.
Dr Sudam Munde |
Para dokter itu sengaja memelihara anjing agar mereka tidak perlu repot-repot membuang janin hasil praktek menggugurkan kandungan. Seperti yang diungkap organisasi itu pada 2010 tentang praktek aborsi dokter Sudam Munde.
Lewat aksi berpura-pura ingin menggugurkan kandungan, anggota lembaga itu berhasil mengorek keterangan dari dia bagaimana caranya membuang janin bayi yang tidak diinginkan. Dokter itu sengaja memelihara lima anjing bertugas memakan janin hasil aborsi. Atas laporan itu, polisi mencokok dokter Munde, tetapi tidak lama kemudian dilepas kembali. Sekarang dia masih menjalani praktek itu dengan aman.
Menurut juru bicara Lek Ladki Abhiyan, Varshe Deshpande, praktek haram pengguguran janin perempuan itu terjadi hampir di tiap klinik khusus aborsi di India.
Menteri Kesehatan Masyarakat Negara Bagian Maharashtra, Suresh Shetty, mengatakan mengakui dia sudah mendengar tentang praktek aborsi janin perempuan dan diberikan kepada anjing, tapi dia berkilah tidak bisa membuktikan praktek haram itu. Dia juga tahu kalau kegiatan itu sudah menjadi rahasia umum di kalangan masyarakat Kota Beed.
Menurut Suresh, polisi kini berada dalam tekanan besar dan sudah memerintahkan agar bagian reserse segera mengusut kegiatan itu. Bahkan tim peninjau departemen kesehatan yang dia kirim buat menyelidiki praktek aborsi di klinik dokter Munde diusir dan dipukul.
Deshpande menyayangkan pejabat pemerintah dan polisi tidak mengambil tindakan atas kejahatan itu. Dia menambahkan, kasus terakhir terjadi Jumat pekan lalu. Vijaymala Patekar, perempuan berusia 28 tahun, datang ke klinik dokter Munde dengan maksud menggugurkan kandungannya berumur enam bulan.
Karena dia sudah punya empat anak perempuan dan sudah berniat tidak menambah anak lagi, dia nekat mengugurkan janinnya. Tetapi nahas, dia tewas saat menjalani proses itu. Polisi segera menangkap Munde dan istrinya, tetapi aktivis antiaborsi itu menganggap mereka pasti bebas lagi dalam waktu singkat karena punya uang dan pengaruh kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar