posted by: Dunia Andromeda
Temuan
baru hasil kajian seorang dosen Universitas Griffith (GU), Australia,
bahwa orang Indonesia mengawali kedatangan Islam di Negeri itu.Kehadiran
Islam di Australia terbukti jauh lebih awal dari tahun 1850, seperti
yang selama ini menjadi "sejarah resmi" kedatangan agama samawi ini.
Kenyataan ini tidak dapat dilepaskan dari peran orang Indonesia asal
Makassar, Sulawesi Selatan. Temuan baru ini terungkap dalam hasil kajian
Dosen Sejarah Universitas Griffith (GU), Prof. Regina Ganter, tentang
hubungan antara orang-orang Makassar dan masyarakat Aborigin di tahun
1600-an, kata Direktur Unit Kajian Islam Universitas Griffith (GIRU),
Dr. Mohamad Abdalla, di Brisbane, Ahad.
"Jadi
kehadiran Islam di Australia jauh lebih awal," katanya di depan puluhan
warga Muslim Indonesia yang menghadiri pengajian bulanan Perhimpunan
Komunitas Muslim Indonesia di Brisbane (IISB) yang mengangkat topik
tentang hijrah dalam sejarah Islam semasa Nabi Muhammad SAW itu.
Ia
mengatakan, Prof. Regina Ganter akan memaparkan hasil kajiannya ini
pada Konferensi Internasional bertajuk "Tantangan dan Peluang Islam dan
Barat: Kasus Australia" yang diselenggarakan GIRU Maret mendatang.
Hanya
saja, Abdalla yang juga direktur bersama Pusat Keunggulan Nasional
Studi-Studi Islam Australia, lembaga yang dibentuk GU bersama
Universitas Melbourne dan Universitas Australia Barat itu, menanyakan
apa yang telah dilakukan masyarakat Muslim selama lebih dari 150 tahun
setelah kehadiran Islam di negara benua ini.
Ia mengingatkan satu
pesan bahwa Islam tidak akan tersebar baik di Australia jika umat Islam
di negara yang kini berpenduduk sekitar 21 juta jiwa itu masih saja
bertengkar di antara mereka seperti tentang posisi imam masjid dan
menyelesaikan konflik tersebut tidak secara bijaksana sesuai aturan
internal tapi di pengadilan.
Untuk itu, praktik Islam yang baik
dari para penganut Islam di Australia seperti tercermin dari bagaimana
bertetangga yang baik di antara sesama mereka dan terlebih lagi non
Muslim sangat penting, karena dakwah Islam yang efektif turut ditentukan
oleh prilaku Muslim sendiri, katanya.
Premier Australia Barat
Alan Carpenter MLA pernah mengatakan, bahwa Islam sudah ada sejak tahun
1860 seiring dengan mulai dipekerjakannya para penunggang unta asal
Afghanistan dalam ekspedisi keluarga Burke dan Wills.
Alan
Carpenter menyebut masjid paling pertama dibangun di Australia justru
berada di Perth. Sejak masjid pertama yang didirikan tahun 1905 untuk
menampung jamaah Muslim Afghanistan yang bekerja sebagai penunggang unta
dan Muslim India yang bekerja sebagai pengusaha, kini terdapat
setidaknya 10 masjid di Perth.
Dalam bagian lain pemaparannya di
forum pengajian yang berlangsung di sebuah ruangan kuliah Universitas
Queensland (UQ) dan diramaikan pula dengan pertunjukan seni suara dan
pembacaan puisi dari sejumlah anak Muslim asuhan IISB itu, Dr. Mohamad
Abdalla memaparkan secara panjang lebar tentang sejarah dan makna
hijrah.
Peran besarDi Australia, terdapat lebih dari 300 ribu
orang penganut Islam dari sekitar 21 juta jiwa penduduk. Mereka umumnya
adalah para migran dari kawasan Timur Tengah, Asia dan Afrika. Di
Australia Barat misalnya, terdapat 24.000 orang Muslim yang tinggal dan
bekerja di negara bagian itu. Sebelum ini, dalam pameran bertajuk,
“Pioneers Of The Inland: Australia's Muslim Cameleers, 1860s-1930s”
(Pionir Daerah Pedalaman: Muslim Pengendara Unta Australia) yang
diselenggarakan Perpustakaan National Australia, ditemukan peran kaum
Muslim di negeri itu. Menurut catatan, kaum Muslim ikut membantu
‘menaklukkan’ pedalaman Australia yang semua belum tersentuh manusia. Di
tahun 1800-an, kala itu, lebih dari 2000 pengendara dan 15.000 armada
unta secara khusus didatangkan dari Afghanistan, India utara dan
Pakistan. Unta-unta ini didatangkan guna mempercepat eksplorasi di
bagian pedalaman Australia yang semula belum terpetakan dan terjamah
manusia. Sebagian besar yang ikut berperan dalam ekplorasi pengembangan
wilayah itu adalah kaum Muslim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar