Kamis, 29 Maret 2012

G-spot Ternyata Hanya Mitos !

posted by: Dunia Andromeda


Selama beberapa dekade, G-spot diyakini sebagai area sensitif dalam organ seksual wanita. Namun sekarang, setelah bertahun-tahun melakukan berbagai penelitian, ilmuwan mengatakan mungkin G-spot sebenarnya tidak ada. 
Pertama kali dijelaskan oleh Dr Grafenberg pada 1950, G-spot

digambarkan sebagai daerah berbentuk kacang di dinding vagina yang akan menjamin orgasme perempuan segera setelah dirangsang.


Teks kuno seperti seperti Kamasutra mendukung klaim ini. Meski tak menyebutnya sebagai G-spot, dalam kitab ini digambarkan ada area sensitif pada vagina yang menyebabkan "kesenangan yang besar".



Meski demikian, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Sexual Medicine telah meragukan kebenaran adanya zona sensitif seksual, bahkan menyebutnya hanya dongeng belaka.



Para peneliti, dipimpin oleh Dr Amichai Kilchevsky dari The Yale-New Haven Hospital di Connecticut, mempelajari hampir 100 artikel yang dipublikasikan selama enam dekade terakhir. Ini termasuk uji klinis, laporan kasus, dan ulasan tentang G-spot.



Mereka, seperti dilansir Daily Mail, tidak satupun menemukan bukti ilmiah yang meyakinkan bahwa zona G-spot betul-betul ada. Itulah alasan mengapa mereka menyebut G-spot hanya mitos atau bahkan anekdot.



Yang paling meyakinkan adalah satu studi pada tahun 2008 dengan menggunakan pencitraan USG untuk survei dinding vagina. Penelitian itu menyimpulkan wanita yang dilaporkan gampang mengalami orgasme memiliki jaringan tebal di area G-spot dibanding wanita yang tidak. Namun, tim Dr Kilchevsky menemukan studi pencitraan lain tidak bisa mengkonfirmasi temuan ini.



Mereka juga melaporkan hasil yang kurang jelas dari biopsi jaringan dengan beberapa studi melaporkan ujung saraf yang lebih banyak di area G-spot. Mereka menyebut G-spot adalah "suatu daerah hanya beberapa sentimeter di dinding belakang vagina."



Survei mengungkapkan, saat sebagian besar perempuan percaya G-spot ada, ilmuwan justru tak mampu menemukannya. Dr Kilchevsky mengatakan dia berharap penemuan mereka akan mengendurkan tekanan dari wanita yang sulit orgasme.


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...