posted by: Dunia Andromeda
Coghlan menunjukkan kecerdasannya ketika di bangku
sekolah dan berhasil melanjutkan pelajaran hingga tamat. Tetapi hasrat
terbesarnya untuk menjadi pemain film telah menjadikan orang tua Coghlan
menentangnya habis-habisan. Bapaknya yang
menentang keras keinginan anaknya itu memberikan dua pilihan kepada
Coghlan, lupakan cerita tentang menjadi bintang film atau jangan
menjejakkan kaki lagi di rumah mereka. Coghlan memilih untuk meneruskan
cita-citanya, meninggalkan rumah dan berjanji tidak akan kembali ke
Pulau Prince Edward lagi.
Coghlan ternyata membuat pilihan tepat
karena menjadi pemain film yang berhasil, dengan setiap aksinya yang
selalu mendapat pujian dari penonton. Penampilan pertamanya adalah di
London pada tahun 1860, dan menjadi aktor utama di Prince of Wales's. Ia
pergi ke Amerika pada tahun 1876, di mana ia selanjutnya menghabiskan
sisa hidupnya, pertama kalinya ia bermain untuk perusahaan Augustin Daly
dan kemudian untuk perusahaan saham Union Square, selama jangka panjang
The celebrate Case.
Dia juga sempat bermain
dengan saudara perempuannya, Rose Coghlan, dan turut mendukung film-film
Lillie Langtry dan Minnie Maddern Fiske, dan pada tahun 1898
menghasilkan sebuah film versi Alexander Dumas 'Kean, berjudul The Royal
Box, yang mana telah berhasil menjadikannya seorang bintang besar
selama tahun-tahun terakhir dalam karirnya.Rose adiknya juga menjadi
seorang aktris. Putrinya Gertrude Coghlan (1 Februari 1876 - 11
September 1952) adalah juga seorang aktris, dan putranya, Charles Jr
adalah seorang aktor.
Suatu hari, Coghlan mengunjungi
seorang peramal gipsy dan wanita gipsy itu memberitahu sesuatu yang
membuat Coghlan mengingatnya seumur hidupnya. Dia berkata: “Charles,
anda akan menjadi terkenal tetapi akan menemui maut semasa di puncak
ketenaran anda. Roh anda tidak akan tenang sehingga anda dikembalikan ke
tanah kelahiran anda.”
Coghlan amat terganggu dan juga kagum dengan ramalan itu, dan
kerap mengulangi pernyataan peramal itu kepada rekannya dalam setiap
percakapan tetapi kebanyakan dari teman-temannya menganggapnya hanya
sebuah takhayul.
Pertanda awal ramalan itu menjadi kenyataan apabila pada 27
November 1898, Coghlan meninggal dunia secara tiba-tiba di atas pentas
ketika memerankankan Hamlet di Galveston, Texas. Ketika itu, akting
Coghlan mendapat pujian hebat dari para kritisi teater dan memang benar,
dia meninggal dunia pada puncak kemasyhurannya.
Minggu berikutnya, Coghlan
dikebumikan di tanah perkuburan Galveston. Dua tahun kemudian, sebuah
topan dahsyat melanda Galveston dan menelan korban 6,000 jiwa serta
memusnahkan tanah perkuburan tempat Coghlan disemadikan.
Pagi berikutnya, pihak berwenang mendapati beberapa peti mati
dihanyutkan oleh topan itu ke laut dan salah satu peti mati itu terdapat
mayat Coghlan. Begitu keluarga Coghlan mendengar kabar mengenai tragedi
yang menimpa Coghlan , mereka menawarkan ganjaran yang lumayan besar
kepada siapa saja yang berhasil menemukan peti mati itu, tetapi tiada
satu orang pun yang melaporkan berhasil menemukan peti mati tersebut.
Pada Oktober 1908, kira-kira
delapan tahun selepas topan yang melanda Galveston, beberapa nelayan di
Charlottetown Pulau Prince Edward menemukan sebuah peti mati besar
terapung dipukul ombak ke pantai kepulauan itu. Berdasarkan kepingan
perak yang melekat pada peti mati itu, tak dapat disangsikan peti mati
itu adalah peti mati Charles Coghlan yang telah hilang sekian lama.
Peti mati itu melakukan perjalanan beribu-ribu kilometer
dari tanah perkuburan Galveston hingga akhirnya tiba di tanah kelahiran
Coghlan, seperti yang diramalkan peramal gipsy 10 tahun sebelum kejadian
itu. Sehingga kini cerita ini kekal sebagai misteri dan menjadi salah
satu kisah nyata yang aneh dalam sejarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar