posted by: Dunia Andromeda
Ada-ada saja tingkah pria asal Amerika Serikat ini. Pria ini melakukan eksperimen untuk tahu bagaimana rasanya jadi wanita hamil. Dia pun memakai baju seberat 15 kg yang bisa membesar di area perut dan dada.
Benjamin Percy menuliskan pengalamannya hamil tersebut pada majalah GQ edisi Maret 2013. Pria asal Oregon ini menceritakan dia mengenakan kostum yang disebutnya Empathy Belly. Baju tersebut bisa mensimulasikan lebih dari 20 efek kehamilan mulai dari sakit punggung hingga keinginan untuk buang air kecil terus-menerus.
“Aku sadar kalau aku tidak cukup jantan untuk menjadi wanita. Baju ini mempertegas hal itu,” ujarnya saat diwawancara dalam acara Today.
Baju yang dipakai Benjamin terbuat dari nilon. Baju tersebut dilengkapi tali pengikat di bahu dan punggung. Baju itu juga dihiasi dada dan perut palsu yang diisi sekantong gel. Ada kantong lainnya di baju tersebut untuk membuat Benjamin merasakan minggu ke minggu kehamilan.
Pria 33 tahun itu mengenakan baju tersebut setiap hari selama lebih dari dua bulan. Dia memakainya dalam setiap kesempatan entah itu mengerjakan tugas rumah tangga atau berpergian bersama istri dan anaknya.
“Awalnya aku merasa sulit. Aku selalu terbentur dinding, meja, pintu. Aku jadi tidak muat pakai bajuku, jadi aku memakai kostum tersebut di luarnya,” kisahnya.
Berbagai gejala kehamilan yang tidak menyenangkan dirasakan Benjamin. Mulai dari keringatnya semakin banyak hingga gatal-gatal. Dia pun jadi pusat perhatian ketika jalan-jalan. Para wanita biasanya akan memegang perutnya dan memujinya. Namun tidak dengan anaknya. Sang putra menyuruhnya melepas kostum itu karena memalukan.
Diceritakan Benjamin banyak teman wanitanya yang ingin mencoba kostumnya. Ketika dicoba, menurut para wanita kostum tersebut tidak cukup membuatnya merasakan seperti apa hamil.
“Kamu tidak merasakan dada membesar dan tekanannya. Kamu tidak merasakan kaki membesar atau kulit gatal. Kamu tidak merasakan keinginan buang air kecil seperti ada batu panas di sana,” tulis Benjamin menirukan ucapan teman-teman wanitanya.
Setelah sembilan minggu mengenakan kostum hamil, Benjamin terbang ke Tokyo untuk bertemu seorang ilmuwan di Kanagawa Institute of Technology. Ilmuwan di institut tersebut bernama Dr Kosaka menciptakan baju hamil Mommy Tummy. Baju tersebut dilengkapi sensor sentuhan, sensor akselerasi, alat untuk mensimulasikan pertumbuhan, berat dan gerakan janin dan kantong air ketuban. Tidak seperti kehamilan yang sesungguhnya, kostum itu hanya bisa membuat pemakainya merasakan semua gejala kehamilan selama dua menit.
Benjamin pun mencoba memakai baju tersebut. “Hal pertama yang aku rasakan adalah berat, seiring perutku membesar. Dada pun mulai membengkak, membuatku susah bernapas,” ceritanya.
Kostum buatan Dr. Kosaka itu membuat Benjamin merasakan perubahan kehamilan setiap minggunya. “Setelah sembilan minggu, aku merasakan ada yang bergerak. Aku tahu itu tidak nyata, tapi aku tidak bisa menghentikan perasaan horor dan pening, ada makhluk hidup di dalam diriku,” tuturnya.
Saat itu Dr Kosaka bertanya pada Benjamin, apakah berat menjadi wanita. “Ya, ya, memang berat,” jawabnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar