posted by: Dunia Andromeda
Berhubungan seks seharusnya menjadi pengalaman yang menyenangkan dalam berumah tangga, tapi hal itu tidak terhadi dengan Chelsea Harold. Pasalnya, ia tidak pernah bisa mengingat bagaimana asyiknya berhubungan intim karena hal itu dia lakukan saat tertidur pulas. Wah!
Gadis yang kini berusia 24 tahun ini rupanya mengidap seksomnia. Sebuah kelainan yang memungkinkan seseorang melakukan aktivitas seksual sambil tidur. Walau Chelsea melakukannya dengan mata terbuka, ia sama sekali tidak akan mengingat apa-apa ketika bangun di pagi hari.
Meski baru menyadari kondisinya sejak tahun 2007, Harold mungkin sudah mengalami kelainan itu sejak masa pubertas. Kondisi ini diyakini terkait dengan gangguan tidur yang ia alami sejak kecil, yakni berjalan saat sedang pulas.
Sejak 2003, seksomnia dianggap sebagai salah satu gangguan pola tidur. "Begitu lelap tidur, saya bisa berubah seperti pecandu seks yang sangat bergairah, tapi saya benar-benar tidak ingat apa-apa pagi harinya," ungkap gadis yang berasal dari Carnon Downs, Cornwall, Inggris, dikutip The Sun.
Bahkan saat tak ada pasangan di sampingnya, ia akan melakukan rangsangan seksual terhadap dirinya sendiri, atau dengan kata lain melakukan masturbasi. "Sangat menakutkan menyadari bahwa saya tidak bisa mengendalikan tubuh saya sendiri pada malam hari."
Semua aktivitas yang ia lakukan ketika tidur tak ada yang terekam di memori otaknya. Namun, dokter mengatakan bahwa kondisinya dipengaruhi tingkat stres. Semakin buruk kondisi psikologisnya, ia pun semakin kerap mengalami episode seksomnia di malam hari.
Gadis yang kini berusia 24 tahun ini rupanya mengidap seksomnia. Sebuah kelainan yang memungkinkan seseorang melakukan aktivitas seksual sambil tidur. Walau Chelsea melakukannya dengan mata terbuka, ia sama sekali tidak akan mengingat apa-apa ketika bangun di pagi hari.
Meski baru menyadari kondisinya sejak tahun 2007, Harold mungkin sudah mengalami kelainan itu sejak masa pubertas. Kondisi ini diyakini terkait dengan gangguan tidur yang ia alami sejak kecil, yakni berjalan saat sedang pulas.
Sejak 2003, seksomnia dianggap sebagai salah satu gangguan pola tidur. "Begitu lelap tidur, saya bisa berubah seperti pecandu seks yang sangat bergairah, tapi saya benar-benar tidak ingat apa-apa pagi harinya," ungkap gadis yang berasal dari Carnon Downs, Cornwall, Inggris, dikutip The Sun.
Bahkan saat tak ada pasangan di sampingnya, ia akan melakukan rangsangan seksual terhadap dirinya sendiri, atau dengan kata lain melakukan masturbasi. "Sangat menakutkan menyadari bahwa saya tidak bisa mengendalikan tubuh saya sendiri pada malam hari."
Semua aktivitas yang ia lakukan ketika tidur tak ada yang terekam di memori otaknya. Namun, dokter mengatakan bahwa kondisinya dipengaruhi tingkat stres. Semakin buruk kondisi psikologisnya, ia pun semakin kerap mengalami episode seksomnia di malam hari.
Chelsea Harolds harus 5 kali putus dari pacar akibat kelainan yang dialami.
Agar sembuh, Chelsea kini memutuskan menjalani hipnoterapi dan konseling. Ia juga bergabung dengan forum penderita seksomnia dari seluruh dunia untuk sekadar berbagi dan saling menyemangati.
"Saya mencoba mengontrol tingkat stres. Saya mengambil kelas yoga dan setiap merasa khawatir tentang sesuatu, saya membicarakannya dalam konseling," ujarnya. "Saya berharap suatu hari nanti dapat menikmati kehidupan seks sebagai seorang wanita normal."
Kepercayaan dirinya pun perlahan meningkat. Meski tidak akan pernah bisa memiliki kontrol penuh saat tidur, ia hanya berusaha bahagia saat terjaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar