posted by: Dunia Andromeda
Para pemburu planet untuk mencari planet-planet seukuran Bumi tak
pernah pupus. Satu per satu rahasia obyek yang mengitari Bintang mulai
terkuak. Kali ini, para pemburu planet berhasil mendeteksi planet
extrasolar yang massanya hanya 4 kali massa Bumi.
Kecil bukan? Planet tersebut merupakan planet terkecil kedua yang
berhasil ditemukan setelah penemuan COROT 7b. Penemuan planet baru ini
tak hanya menambah panjang daftar planet super Bumi namun ia juga
menjadi kandidat lain yang memberi bukti bahwa era penemuan planet kecil
sudah bukan lagi hal asing. Selain itu juga dapat memberi pandangan
bahwa keberadaan planet-planet seukuran Bumi di sekeliling bintang
adalah hal yang umum di dalam sebuah sistem keplanetan.
Exoplanet dengan nama HD 156668b hanya membutuhkan waktu 4 hari untuk
mengorbit bintang induknya yang berada 80 tahun cahaya dari Bumi,
tepatnya di arah rasi Hercules. Para penemu planet ini, Andrew Howard
dari University of California at Berkeley (UCB) dan tim California Planet Search (CPS) yang terdiri dari Geoff Marcy (UCB), Debra Fischer (Yale University), John Johnson (California of Institute of Technology) dan Jason Wright (Penn State University), berhasil melakukan pengamatan planet mungil ini dengan menggunakan teleskop Keck I 10meter di Mauna Kea, Hawai’i.
Metode Kecepatan Radial
Planet HD 156668b ditemukan dengan menggunakan metode kecepatan radial
atau metode wobble yang diamati dan ditangkap oleh instrumen HIRES yang
dipasang di teleskop Keck.
Teknik kecepatan radial merupakan metode paling produktif dalam
menemukan exoplanet. Setidaknya sudah hampir 400 exoplanet ditemukan
dengan metode ini, walau sebagian besar merupakan planet seukuran
Jupiter.
Dengan teknik kecepatan radial, kita bisa menentukan perubahan
kecepatan radial bintang dan planet yang bergerak mengitari pusat
massanya. Gaya gravitasi planet akan mengganggu gerak bintang, sehingga
bintang tampak seperti bergoyang. Saat keduanya bergerak terhadap pusat
massanya, kecepatan bintang akan sedikit berubah, dan tampak bergerak
medekati dan menjauhi pengamat. Semakin besar planet dan semakin dekat
si planet ke bintang induknya, maka makin cepat pula gerakan si bintang
dan semakin besar pergeseran pada spektrumnya.
Pergeseran warna spektrum ini jugalah yang memberi informasi massa dan karakteristik planet pada para astronom.
Potongan Informasi dan Petunjuk
Tak bisa dipungkiri, penemuan planet bermassa rendah merupakan salah
satu tujuan penting dalam pencarian planet extrasolar. Tak hanya untuk
memenuhi impian manusia untuk menemukan planet serupa dan seukuran Bumi
di luar Tata Surya, namun juga untuk melengkapi potongan informasi yang
sudah ditemukan.
Penemuan planet extrasolar semenjak tahun 1995 memberi warna baru
sekaligus mengumpulkn potongan-potongan informasi dari setiap planet
yang ditemukan dan dari sistemnya. Dari kesemuanya itu, informasi yang
paling banyak ditemukan berasal dari planet-planet bermassa besar yang
masuk kategori planet gas raksasa.
Dari informasi yang ada, para astronom sudah memiliki petunjuk akan
pembentukan dan evolusi dari planet bermassa tinggi. Namun untuk
memahami keseluruhan sistem, dibutuhkan potongan informasi dari
planet-planet bermassa rendah seperti planet super Bumi. Informasi ini
akan memberikan petunjuk bagaimana planet super Bumi terbentuk dan
bermigrasi. Ini jugalah yang menjadi tujuan besar dari program Eta-Earth Survey for Low Mass Planets yang dipimpin Geoff Marcy.
Sampai saat ini, program tersebut sudah menemukan dua buah planet
yang memiliki massa hampir sama dengan massa Bumi. Di masa depan akan
semakin banyak petunjuk yang bisa dikumpulkan, karena era penemuan plaet
super Bumi telah dimulai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar