posted by: Dunia Andromeda
1. Abraham Lincoln
2. Franklin Delano Roosevelt
3. George Washington
4. Thomas Jefferson
5. Theodore Roosevelt
6. Andrew Jackson
7. Woodrow Wilson
“I am a firm believer in the people. If given the truth, they can be
depended upon to meet any national crisis. The great point is to bring
them the real facts.”- Lincoln Abraham Lincoln (12 Februari 1809 – 15
April 1865), juga dipanggil Abe Lincoln, dan panggilan lain seperti Abe
Jujur dan Pembebas Agung kerana usahanya membebaskan perbudakan. Lincoln
adalah seorang ahli politik dan juga Presiden Amerika Serikat ke-16
(1861 – 1865), serta presiden pertama Parti Republikan.
Beliau merupakan
Presiden Amerika Serikat pertama yang
dibunuh karena menentang perbudakan dan memainkan peranan penting dalam
pengurusan pihak Union (Kesatuan) semasa Perang Saudara Amerika seperti
pemilihan jeneral termasuk Ulysses S. Grant.
2. Franklin Delano Roosevelt
“The only thing we have to fear is fear itself.” – FDR Franklin Delano
Roosevelt (30 Januari 1882 – 12 April 1945) adalah Presiden Amerika
Serikat ke-32 dan merupakan satu-satunya Presiden Amerika yang terpilih
empat kali dalam masa jabatan dari tahun 1933 hingga 1945. Ia salah satu
tokoh abad ke-20 dan menempati urutan ketiga dalam sejarah kepresidenan
Amerika Serikat. Lahir dalam keadaan berkecukupan, ia juga melewati
masa-masa sakit yang membuatnya cacat. Ia menempatkan dirinya di barisan
depan pendukung reformasi. Keluarga dan teman dekatnya memanggilnya
Frank.
Untuk warga Amerika, dia akrab dikenal sebagai FDR.Salah satu
pencapaian Roosevelt yang terkenal dikarenakan kepemimpinannya membantu
Amerika Serikat memulihkan diri dari masa “Depresi Hebat”. Dalam
perencanaan terhadap Perang Dunia II, dia mempersiapkan AS untuk menjadi
“Gudang Senjata Demokrasi” melawan kekuatan Jerman Nazi dan Kekaisaran Jepang,
namun aspek-aspek kepemimpinannya, terutama sikapnya terhadap Joseph
Stalin yang dipandang naif, telah dikritik oleh beberapa
sejarawan.Akhirnya visinya tentang organisasi internasional yang efektif
untuk menjaga perdamaian tercapai dengan dibentuknya Perserikatan
Bangsa-Bangsa.
3. George Washington
“The nation which indulges towards another a habitual hatred, or an
habitual fondness, is in some degree a slave. It is a slave to its
animosity or to its affection, either of which is sufficient to lead it
astray from its duty and its interest.” – Washington George Washington
ialah Presiden Amerika Serikat pertama dan menjabat pada tahun 1789
sampai 1797. Pada tahun 1776 Revolusi Kemerdekaan Amerika pecah dan
Kongres Kontinental mengeluarkan Deklarasi Kemerdekaan dan memisahkan
diri dari Kerajaan Inggris.
Kepemimpinan George Washington berkontribusi
banyak dalam keberhasilan daerah-daerah jajahan di Amerika
memperjuangkan kemerdekaannya. Pada tahun 1783 Inggris mengakui
kemerdekaan Amerika Syarikat, George Washington keluar dari tentara.
Empat tahun kemudian pada 1787 ia menjadi Ketua Konvensi Konstitusional.
Pada tahun 1789 setelah Konstitusi disahkan, ia dipilih dengan suara
bulat menjadi Presiden Amerika yang pertama. Ia menjalankan dua masa
jabatan dari tahun 1789 hingga tahun 1797, didampingi oleh John Adams
sebagai wakil presiden. Dalam pidato perpisahannya pada tahun 1797, ia
mengatakan kepada rakyat Amerika Serikat agar meninggalkan rasa
kedaerahan yang berlebih-lebihan. Pada tahun 1799, George Washington
meninggal dunia dalam usia 67 tahun di Mount Vernon, setelah tiga tahun
meletakkan jabatannya sebagai presiden. Ia tidak memiliki keturunan,
hanya seorang anak angkat.
4. Thomas Jefferson
“I tremble for my country when I reflect that God is just; that his
justice cannot sleep forever. . . the Almighty has no attribute that can
take side with us in such a contest.” – Jefferson Thomas Jefferson
adalah Presiden Amerika Serikat yang ketiga dengan masa jabatan dari
tahun 1801 hingga 1809. Ia juga seorang Pencetus Deklarasi Kemerdekaan
(1776) dan bapak pendiri Amerika Serikat. Thomas Jefferson adalah
seorang filsuf politik yang gencar mendukung faham kebebasan liberal
(liberalism), faham republik, dan pemisahan antara negara dan agama.
Thomas Jefferson jugalah yang membuat desentralisasi pemerintahan di
Amerika Serikat. Pada usia 33 tahun sebagai anggota Kongres Kontinental,
yaitu kongres ke-13 daerah jajahan di Amerika yang menyatakan
kemerdekaan dari Inggris, Thomas Jefferson menyusun Deklarasi
Kemerdekaan. Dalam pasal pendek, ia menyingkap filsafat revolusi saat
itu, dan kemudian dikenal sebagai Piagam Hak-Hak Azazi Manusia. Thomas
Jefferson dua kali berturut-turut menjadi Presiden, dari 1801 sampai
1809. Sewaktu menjabat sebagai presiden Jefferson didampingi oleh Aaron
Burr dan George Clinton sebagai wakil presiden. Jefferson adalah
pendukung yang bersuara kuat untuk mempeluas wilayah ke barat. Jasanya
yang lain yang cukup dikenal ialah pembelian Louisiana dari Perancis
pada 1803.
Kala itu jajahan Perancis di Amerika Utara ‘dibeli’.
Pembelian itu menjadikan wilayah Amerika Serikat yang masih muda menjadi
lebih dari dua kali luasnya. Sejarah membuktikan bahwa harga yang
dibayar, yaitu 15 juta dollar, ternyata sangat murah. Ekspansi ini
dilanjutkan dengan ekspedisi Louis dan Clark. Pada tahun 1809 Thomas
Jefferson meninggalkan Gedung Putih. Jefferson pensiun dan tinggal di
Monticello untuk memikirkan proyek besarnya sebagai rancangan awal
Universitas Virginia. Thomas Jefferson meninggal dunia pada tanggal 4
Juli 1826.
5. Theodore Roosevelt
“No Man is justified in doing evil on the grounds of expedience.” –
Roosevelt” Theodore Roosevelt, Jr. adalah Presiden Amerika Serikat yang
Ke-26. Menjabat dua kali masa jabatan di tahun 1901 hingga 1909. Sebelum
menjadi presiden Roosevelt adalah wakil presiden Amerika Serikat di
bawah Presiden William McKinley. Ia tegas dalam pendiriannya bahwa
negara-negara asing tidak boleh membangun pangkalan di daerah Karibia,
dan Amerika Serikat adalah satu-satunya negara yang boleh mencampuri
urusan negara-negara Amerika lain.
Pada 1905 Presiden Theodore Roosevelt
menenangkan hadiah Nobel Perdamaian karena mendamaikan Rusia dan Jepang
yang sedang berperang. Ia juga merupakan presiden Amerika Serikat yang
pertama yang menggunakan Mahkamah Arbitrasi Intemasional di Den Haag,
Belanda. Beberapa di antara hasil usaha Presiden Theodore Roosevelt yang
paling mengesankan adalah Bidang pemeliharaan alam dengan menambah luas
tanah-hutan negara di bagian barat Amerika dalam jumlah yang besar.
Bidang kepentingan umum dengan mengadakan proyek-proyek irigasi besar.
Theodore Roosevelt dikenal juga dengan panggilan T.R., dan di kalangan
masyarakat dikenal dengan Teddy (walaupun ia sendiri tidak menyukai nama
panggilan ini). Nama boneka mainan beruang Teddy, dinamakan menurut
presiden ini karena suatu kali pada saat berburu ia menolak membunuh
seekor anak beruang.
“It is to be regretted that the rich and powerful too often bend the
acts of government to their selfish purposes.” – Jackson Andrew Jackson
(15 Mac 1767-8 Jun 1845) ialah Presiden Amerika Syarikat yang ke-7.
Beliau memegang dua penggal berturut-turut pada tahun 1829 – 1837.
Amerika memasuki fasa penting selama 8 tahun pemerintahan Presiden
Andrew Jackson, berkatnya Amerika Syarikat menjadi lebih kuat. Pada
tahun 1829 Andrew Jackson dilantik menjadi Presiden Amerika Syarikat
yang ke-7.
Sewaktu menjawat, beliau didampingi oleh John Caldwell
Calhoun (1829-1832) dan Martin Van Buren (1832-1837) sebagai wakil
presiden.Kemenangannya melambangkan kemenangan rakyat pada umumnya
kerana Andrew Jackson melambangkan rasa dan harapan orang biasa. Rakyat
umum menaruh kepercayaan pada dirinya dan tetap berdiri di
belakangnya.Andrew Jackson pengikut parti Demokrat, yang hingga kini,
tetap berpegang pada prinsip-prinsip yang ditetapkannya. Pada 4 Mac
1837, Andrew Jackson meninggalkan Rumah Putih, kala itu kekayaannya
telah merudum dan kesihatannya semakin buruk.Pada 8 Jun 1845, Andrew
Jackson meninggal dunia ketika usianya 78 tahun di Hermitage, Nashville,
Tennessee. Erti baru yang diberikan Andrew Jackson pada istilah
“Demokrasi” tetap hidup sebagai sumbangannya yang terbesar pada masa
depan.
“The history of liberty is a history of the limitations of governmental
power, not the increase of it.” – Wilson Pada awal tahun 1918, sementara
perang masih berkecamuk di Eropa, Woodrow Wilson membuat proposal “Enam
Belas Butir”-nya yang terkenal untuk mencoba menegakkan perdamaian.
Butir-butir ini menyerukan kepada bangsa-bangsa untuk menyangkal
perjanjian-perjanjian rahasia dan memungkinkan orang-orang yang
tertindas untuk menentukan nasib mereka sendiri secara demokratis. Enam
Belas Butir yang dibuat Wilson ini juga menyerukan bahwa yang terpenting
adalah mendirikan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Setelah perang berakhir
pada bulan November 1918, Wilson sendiri pergi ke Paris sebagai pemimpin
delegasi perdamaian Amerika. Di Inggris dan benua Eropa, ia mendapat
sambutan yang luar biasa hangat. Wilson dipandang sebagai pemimpin yang
berprinsip yang menempatkan kepentingan orang banyak di atas
kelompok-kelompok yang mementingkan diri sendiri. Perjanjian perdamaian
berlangsung brutal. Setelah lelah berdebat, Wilson menarik kembali
sebagian besar dari keempat belas butirnya. Tetapi ia yakin pada
konferensi perdamaian untuk menerima Perserikatan Bangsa-Bangsa, dengan
harapan bahwa berdirinya badan ini akan mencegah timbulnya sebuah perang
besar lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar