posted by: Dunia Andromeda
Mungkin sebagian
dari kita masih merasa heran ada orang yang rela mengeluarkan uang
ratusan hingga jutaan rupiah untuk sebuah lukisan abstrak . Hal itu terjadi karena tidak semua orang bisa menikmati karya
seni tersebut. Tapi, yang satu ini benar-benar terasa aneh. Bagaimana
tidak, seorang wanita rela menghabiskan uang hingga $10,000 (sekitar Rp
85 juta) untuk sebuah lukisan yang tidak terlihat. Ya, sebuah kertas kosong yang tidak ada gambar apapun .
Lukisan itu
diberi judul “Fresh Air”, dibeli oleh seorang produser media bernama Aimee Davidson dari Museum
of Non-Visible Art. Museum of Non-Visible Art adalah sebuah proyek aneh yang
didukung oleh aktor James Franco, yang mencoba membawa seni konseptual ke
level baru.
Inilah Lukisannya
Museum of Non-Visible Art menyediakan
karya seni yang tidak berwujud di dunia nyata, tapi berupa imajinasi
dari seorang seniman. Jadi, jika seseorang membeli sebuah karya seni
dari museum ini, yang didapatkannya adalah sebuah kartu yang berisi
deskripsi karya seni tersebut oleh seniman pembuatnya dan surat
otentifikasi. Anda dapat memasang kartu tersebut di dinding rumah anda
atau di galeri seni dan menerangkannya ke tamu, sehingga mereka dapat
menikmatinya.
Lukisan “Fresh Air” yang dibeli oleh Aimee Davidson
dideskripsikan sebagai berikut:
Sebuah karya seni yang unik, hanya ada satu yang dijual. Udara yang anda
beli seperti membeli tangki oksigen yang tak ada habisnya. Tidak
perduli dimana anda berada, anda selalu bisa menghirup udara yang paling
enak dan tidak berbau yang dihasilkan bumi. Setiap udara yang anda
hirup memberi anda ketenangan dan kesehatan tak berbatas. Karya seni ini
adalah sesuatu yang anda bawa jika anda memilikinya. Karena dimanapun
anda berada, anda dapat membayangkan diri anda memperoleh hal yang
paling indah dari udara yang berasal dari puncak gunung atau lembah atau
dari sisi laut; tempat dengan suplai tanpa batas.
Apa alasan Aimee Davidson rela
mengeluarkan puluhan juta rupiah demi sebuah kertas kosong? Berikut ini
jawabannya:
Sebagai seorang produser media yang baru,
saya merasa teridentifikasi dengan ideologi dari proyek Museum of
Non-Visible Art dan terutama terinspirasi oleh kalimat, “Kami bertukar ide dan impian sebagai
mata uang dalam Ekonomi Baru.”
Sosial media, yang
merupakan bagian integral “Ekonomi Baru” di internet, pasca Web 2.0,
telah merevolusi bagaimana seniman membuat, mempromosikan dan menjual
karya seni mereka. Saya merasa bahwa tindakan membeli “Fresh Air” ditunjang oleh tesis saya tentang
sebuah konsep yang saya sebut “Anda-berdagang”, yang merupakan kegiatan
pemasaran dan monetisasi persona, keahlian, dan produk seseorang melalui
penggunaan sosial media dan platform penyiaran-pribadi, seperti
penggunaan nama Franco dalam platform pendaaan bertitel Kickstarter
untuk mendanai Museum of Non-Visible Art. Pada dasarnya, saya ingin
membelanjakan uang saya untuk kepentingan saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar