Minggu, 01 Juli 2012

Al-Quran & Sains : Misteri Danau Qarun Dan Kincir Nabi Yusuf

posted by: Dunia Andromeda


Hampir semua umat Islam di seluruh dunia, pernah mendengar kisah Qarun. Ia adalah seorang yang sangat kaya raya, dan hidup sezaman dengan Nabi Musa AS. Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, Qarun adalah anak dari paman Musa. Kisah Qarun ini secara lengkap dapat dilihat dalam surah al-Qashash [28] ayat 76-82.

Menurut situs wikipedia , Qarun adalah sepupu Musa, anak dari Yashar adik kandung Imran ayah Musa. Baik Musa maupun Qarun masih keturunan Yaqub, karena keduanya merupakan cucu dari Quhas putra Lewi. Lewi bersaudara dengan Yusuf anak dari Yaqub, hanya berbeda ibu. Silsilah lengkapnya adalah Qarun bin Yashar bin Qahit/Quhas bin Lewi bin Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim.

Qarun dikenal sebagai orang yang sangat kaya. Kekayaannya membuat iri orang-orang Bani Israil. Karena kekayaannya itu pula, Qarun senantiasa memamerkan dirinya kepada khalayak ramai. Bahkan, begitu banyak kekayaan yang dimilikinya, sampai-sampai anak kunci untuk menyimpan harta kekayaannya harus dipikul oleh sejumlah orang-orang yang kuat. (Al-Qashash [28]: 76).

''Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat.''

Sejumlah ulama mengatakan, yang dimaksud dengan lelaki yang kuat itu adalah diperkirakan tenaganya antara 10 sampai 40 lelaki di masa kini. Hal ini dikarenakan, kunci-kuncinya sangat berat dan tempat untuk menyimpan harta kekayaan Qarun sangat besar.

Qarun menganggap dirinya memperoleh harta itu karena kemampuan (ilmu) yang dimilikinya. Hal itu tampak dari pernyataannya yang termaktub dalam surah Al-Qashash [28]: 78. ''Qarun berkata: "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku.''

Menurut para mufassir (ahli tafsir), Qarun ke luar dalam satu iring-iringan yang lengkap dengan pengawal, hamba sahaya, dan inang pengasuh untuk memperlihatkan kemegahannya kepada kaumnya. ''Maka, keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam kemegahannya.'' (Al-Qashash [28]: 79).

Menurut sejumlah riwayat, ketika Qarun memamerkan harta kekayaannya, ia menggunakan pakaian yang sangat mewah, jumlah harta benda yang dibawanya harus diangkut oleh 60 ekor unta, dengan didampingi sebanyak 600 orang pelayan yang terdiri atas 300 laki-laki dan 3000 orang perempuan. Saat itu, Qarun juga dikawal sebanyak 4000 orang dan diiringi oleh sebanyak 4000 binatang yang ternak yang sehat.

Karena kemegahan dan keindahan pakaian yang dimiliki Qarun, orang-orang yang menyaksikannya, juga menginginkan kekayaan seperti yang dimiliki Qarun.''Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: ''Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Karun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar.'' (QS 28:79).

Menurut beberapa riwayat, sebelumnya Qarun adalah seorang hamba yang saleh dan miskin. Ia memohon kepada Nabi Musa untuk mendoakannya agar dirinya memiliki sejumlah harta. Dan, doa itu dikabulkan, hingga dirinya menjadi kaya raya. Namun, menurut sejumlah riwayat pula, azab ditenggelamkannya Qarun, juga karena doanya Nabi Musa yang dikabulkan Allah, akibat Qarun tidak mau bersyukur dalam malah menyombongkan diri. Ia juga tak mau menyedekahkan hartanya dan tidak mau mengeluarkan zakat untuk membantu orang-orang yang miskin yang ada di sekitarnya.

Kesombongan Qarun itu tampak ketika ia mengatakan bahwa harta yang diperolehnya karena ilmu yang dimilikinya (QS:28:78).Karena kesombongannya itulah, Allah mengazabnya dengan ditenggelamkannya Qarun ke dalam perut bumi. ''Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golongan pun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya). (QS 28:81).

''Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.'' (QS Al-Ankabut [29]: 40).

Rasulullah SAW bersabda : ''Tatkala seseorang mengulurkan kainnya ke bawah (karena sombong), tiba-tiba ia terbenam ke dalam tanah dan terperosok ke dalam perut bumi hingga hari kiamat.'' (HR Bukhari).

Danau Qarun

Di manakah lokasi ditenggelamkannya Qarun tersebut? Mengapa banyak orang menganggap bila mereka menemukan harta terpendam selalu mengatakan dengan sebutan harta karun? Benarkah ia harta karun?

Menurut beberapa riwayat, lokasi tempat ditenggelamkannya Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi itu terjadi di daerah Al-Fayyum, sekitar 90 kilometer (km) atau dua jam perjalanan dengan menggunakan mobil dari Kairo, ibu kota Mesir. Menurut penduduk setempat, nama danau itu adalah Bahirah Qarun (laut Qarun). Di sekitar Al-Fayyum ini yang tersisa hanya berupa puing-puing istana Qarun.

Di lokasi ini, terdapat sebuah danau yang sangat luas. Panjang danau mencapai 30 km dengan lebar danau sekitar 10 km dan kedalaman mencapai 30-40 meter.Menurut DR Rusydi al-Badrawy, dalam bukunya Qashash al-Anbiya' wa al-Tarikh (Kisah Para Nabi dan Sejarahnya), Bahirah Qarun ini dulu pernah dilakukan penelitian oleh ahli Geologi dari Eropa Barat. Penelitian difokuskan untuk membuktikan, apakah di lokasi tersebut pernah terjadi sebuah bencana berupa gempa hingga menenggelamkan Qarun beserta rumahnya, seperti diungkapkan dalam Alquran.

Hasilnya? Setelah melalui pengkajian yang komprehensif, tulis Rusydi al-Badrawy, para peneliti dari Eropa itu berkesimpulan bahwa di zaman dahulu kala, benar di lokasi itu pernah terjadi bencana berupa gempa bumi yang sangat besar, terutama di bagian sebelah selatan danau Qarun.''Ini membuktikan bahwa kisah Qarun pernah terjadi di sekitar danau tersebut,'' tulis Rusydi. Dan, menurut penduduk Mesir, di Al-Fayyum ini dulunya Qarun tinggal.

Kini, danau Qarun tampak tenang. Meski di baliknya menyimpan sebuah pelajaran yang sangat berarti bagi umat manusia. Yakni, kesombongan dapat membinasakan dirinya, sebagaimana yang terjadi pada Qarun.Rusydi menjelaskan, danau ini sudah ada sejak dahulu sebelum Qarun ada. Danau tersebut dulunya merupakan sebuah danau kecil yang disebut dengan Munkhafazh al-Laahun.

Tentu saja masih diperlukan penelitian yang lebih mendalam di lokasi ini mengenai ditenggelamkannya Qarun. Sebab, bila di situ benar tempat Qarun ditenggelamkan bersama hartanya, tentunya akan ditemukan sejumlah harta kekayaan Qarun yang banyak itu.

Mengenai pendapat yang menisbatkan setiap harta terpendam yang ditemukan dinamakan harta Karun, hanyalah sebuah perumpaan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Wa Allahu A'lam.

Peninggalan Qarun di Al-Fayyum

Berada di tengah gurun tandus Wadi al Rayyan pilihan favorit sineas Hollywood. Diduga merupakan daerah pertanian pertama di dunia
Wadi al Rayyan di Fayoum , Mesir
Dibangun sekitar 4000 tahun Sebelum Masehi, Kota Fayoum masih tegak berdiri hingga saat ini. Sebagai kota tertua di Mesir dan mungkin di dunia, Fayoum menyimpan banyak peninggalan sejarah masa lampau. Beberapa peninggalan yang masih bisa dinikmati sampai sekarang adalah Wadi (danau) al Qarun, kincir air Nabi Yusuf yang sekarang menjadi ikon kota Fayoum, Wadi al Rayyan dan area gurun yang dilindungi. Semuanya sangat menarik dan menyimpan kisah misteri tersendiri.
Lokasi Fayoum tak terlalu jauh dari ibukota Kairo. Bila menggunakan kendaraan pribadi, cukup menempuh jarak sekitar 100 km atau 1 jam lebih. Bisa juga menggunakan bis dari terminal Ramses di Kairo, kemudian ke terminal Giza. Di Giza sudah ada bis umum atau taksi yang bisa disewa menuju Fayoum. Jika memilih kendaraan umum, kondisi fisik harus benar-benar fit. Sebab tidak semua area bisa dilalui kendaraan umum. Seperti di daerah konservasi, kendaraan umum dilarang masuk sama sekali, sehingga pengunjung harus melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki dan sudah tentu di tengah gurun dengan panas matahari yang menyengat.

Air terjun di Wadi al Rayyan 
Air terjun di Wadi al Rayyan .
Kendati melewati gurun pasir, pengunjung akan ternganga begitu memasuki Kota Fayoum. Sebuah kota tua yang padat oleh bangunan apartemen tapi rapi dengan jalan-jalan lebar dan mulus serta trotoar yang nyaman buat pejalan kaki. Sebelum memasuki jantung kota, pelancong akan disambut sebuah danau yang membentang luas. Inilah Danau Qarun. Memiliki luas sekitar 215 kilometer persegi dan kedalaman hingga 12 meter, konon danau ini sudah ada sejak zaman Firaun.
Menurut cerita, Danau atau Wadi Qarun merupakan tempat ditenggelamkannya Qarun, salah satu orang terkaya pada saat Firaun berkuasa. Sebelumnya danau ini bernama Munfhakad al Lahuun dan luasnya hanya beberapa meter. Saat Firaun berkuasa, Qarun membangun istana dan gudang penyimpanan hartanya di sebelah timur danau tersebut. Karena sangat sombongnya, Qarun ditenggelamkan di danau ini bersama harta bendanya. Danau ini kemudian meluas setelah gempa bumi mengguncang wilayah tersebut. Diduga kisah inilah yang menjadi asal muasal kata ‘harta karun” untuk menunjuk harta atau barang-barang berharga yang terpendam.

Wadi al Qarun
Wadi al Qarun
Tidak seperti danau lainnya yang berair tawar, air Danau Qarun rasanya asin. Diduga rasa asin disebabkan oleh tidak adanya sirkulasi air selama ribuan tahun. Sumber air hanya dari tanah dan tak pernah bercampur dengan air dari sumber lainnya, bahkan oleh air hujan sekalipun. Sebab daerah ini jarang atau bahkan tak pernah diguyur hujan.
Seperti lautan, danau ini menjadi pusat kehidupan beraneka macam ikan yang bisa ditangkap oleh masyakarakat sekitar. Ada juga burung yang sesekali hinggap di danau mencari ikan. Di sekitar danau pernah ditemukan fosil tertua bukti peradaban dunia ketika manusia mulai hidup menetap dan bertani. Karena sejarahnya, Mesir mengajukan Danau Qarun dan area sekitarnya ke lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNESCO, untuk diakui sebagai warisan dunia.
Selain Qarun, Fayoum juga memiliki al Rayyan, sebuah danau dengan pesona khas negeri gurun. Danau ini terletak di daerah konservasi di tengah gurun pasir. Karena pemandangan alamnya yang menakjubkan, dikelilingi hamparan pasir yang sangat luas dan gununggunung berbatu lengkap dengan sungai kecil yang berujung pada air terjun, Danau al Rayyan dan sekitarnya merupakan tempat favorit sineas Hollywood. Tercatat film Black Gold dan The Mummy dibuat di tempat ini.
Tujuan wisata lainnya yang tak boleh dilewatkan adalah Kincir Air Nabi Yusuf. Dalam bayangan, kincir purba itu terletak di suatu lapangan, menyendiri karena umurnya. Dugaan ini meleset sama sekali. Kincir tersebut ternyata terletak di tengah kafe, diapit apartemen yang memadati kota. Walhasil, peninggalan Nabi Yusuf yang sangat bersejarah ini pun bisa dilihat bergerak sambil minum teh atau kopi.

Kincir Air Nabi Yusuf
Disebut kincir air Nabi Yusuf, karena konon dulu Nabi Yusuf lah yang pertama kali membuat kincir air ini. Diduga digunakan untuk mengolah gandum dengan menggunakan tenaga air. Selain itu, kincir ini digunakan untuk menaikkan dan mengalirkan air ke daerah pertanian yang ada disini sehingga pertaniannya subur. Konon area pertanian ini merupakan yang tertua di dunia. Bayangkan, dengan kincir air tersebut berarti Nabi Yusuf pada masa itu (sekitar 4000-3000 SM) sudah menguasai prinsip kerja roda gigi, yang merupakan prinsip kerja alat alat mekanis atau industri pada masa jauh setelahnya.


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...