posted by: Dunia Andromeda
Begitu mudah mengenali lima bersaudara asal Turki ini. Mereka selalu
berjalan merangkak. Tidak dengan lutut, melainkan dua telapak kaki dan
dua telapak tangan. Layaknya manusia purba.
Mereka menjadi perhatian dunia setelah jaringan televisi BBC menayangkan
film dokumenter bertajuk ‘The Family That Walks On All Fours’ lima
tahun silam. Film ini juga memperlihatkan cara mereka bertahan di dalam
kelompok masyarakat modern.
Mereka menghabiskan sebagian besar hidupnya dengan duduk di lantai
luar rumah mereka, yang terletak di sebuah desa terpencil. Namun, satu
saudara mereka telah melakukan perjalanan keluar desa dan terlibat interaksi dengan orang modern.
Saat film dokumenter itu tayang, lima saudara kandung itu berusia 18
sampai 34 tahun. Mereka yang merupakan keturunan Kurdi, suku pedalaman
di Turki, terlihat begitu leluasa bergerak dengan dua telapak tangan dan
telapak kakinya. Sementara wajahnya mendongak menghadap ke depan.
Mereka tak dapat berdiri tegak dengan dua kaki. Saat dipaksa, mereka
akan berdiri dengan posisi lutut menekuk dan kepala mendongak. Dua
wanita dan satu laki-laki dari lima bersaudara itu sama sekali tak bisa
berjalan dengan dua kaki. Sementara dua lainnya masih bisa berjalan
dengan dua kaki meski terhuyung.
Meski terlihat aneh, keberadaan keluarga ini memberi
kontribusi terhadap penelitian mengenai evolusi
manusia dari berjalan
merangkak hingga berjalan dengan tegak. Para ilmuan percaya bahwa
kondisi mereka dapat memberikan penjelasan berbeda dan lebih detail dari
teori-teori sebelumnya, terkait evolusi manuisia.
Hasil penelitian menunjukkan, adanya kelainan genetik yang membuat
mereka berjalan merangkak. Hal ini dapat memberikan informasi berharga
mengenai bagaimana manusia berevolusi dan manusia purba dengan empat
kaki berkembang menjadi manusia dengan dua kaki.
“Hal ini sungguh menakjubkan sebagai contoh kelainan yang menunjukkan
perkembangan manusia. Tapi, tujuan mereka hidup adalah bagaimana dapat
bertahan hidup di dunia modern,” ujar Profesor Nicholas Humphrey,
psikolog evolusi di London School of Economics, seperti dikutip dari
Daily Mail.
Profesor yang telah mengunjungi keluarga ini dua kali mengatakan
bahwa lima bersaudara itu memiliki keterbelakangan mental. Orangtua
mereka diyakini memberikan kombinasi gen unik yang mengakibatkan
keterbatasan itu.
Beberapa peneliti berpendapat, kesalahan genetik telah memicu
perkembangan mereka bak manusia purba atau ‘keterbelakangan evolusi’.
Sedangkan peneliti lainnya percaya hal tersebut akibat kerusakan
otak yang memungkinkan proses berjalan tidak bekerja.
Mereka lebih memilih berjalan dengan telapak tangan mereka
dibandingkan berjalan dengan menggunakan ruas-ruas tubuh mereka seperti
gorila atau simpanse. Para peneliti percaya, ini mungkin cara manusia
purba berjalan melindungi jari-jari mereka dengan gerakan yang lebih
halus.
Profesor Nicholas Humphrey mengatakan bahwa yang dilakukan keluarga
ini adalah kembali ke perilaku naluriah yang dikodekan jauh di dalam
otak, dan tidak dihiraukan selama evolusi. “Saya tidak berpikir mereka
ditakdirkan untuk menjadi hewan berkaki empat, tetapi mereka memiliki
gen yang unik yang menjadikan mereka seperti ini,” ujarnya.
Kelima sodara ini menciptakan sebuah jendela masa lalu kita yangtidak
mungkin diberikan oleh kerangka tubuh manusia modern. Penelitian
terkait bentuk tangan mereka menunjukkan tangan yang penuh dengan
kapalan karena telah berjalan merangkak bertahun-tahun. “Kita memiliki
manusia dewasa yang berjalan seperti nenek moyang kita berjuta tahun
yang lalu,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar