posted by: Dunia Andromeda
Pesawat
terbang, adalah salah satu obyek yang selalu menarik untuk disimak.
Kali ini kita akan melihat perkembangan salah satu "organ vital" pesawat terbang yaitu mesin pendorong yang berjenis mesin Jet atau dalam dunia penerba*ngan biasa disebut Aircraft Power Plant
Mengapa disebut sebagai "organ vital"
tentu saja…mesin Jet ini ibarat organ jantung pada manusia yang
berfungsi mengatur denyut nadi, juga tekanan darah, yang secara umum
pada akhirnya menentukan kelangsungan hidup manusia itu sendiri.Apabila
jantung manusia berhenti, maka seluruh kegiatan kehidupan yang
ditunjang olehnya juga akan berhenti. Begitupun dengan mesin pesawat
terbang. Apabila mesin itu mati karena suatu hal, maka secara umum
sistem internal di dalam pesawat itu akan terancam kelangsungan hidupnya. Hal ini disebabkan karena mesin itu menyediakan fungsi sistem-sistem internal yang ada di dalam pesawat terbang tersebut. Sistem apa sajakah itu?
Sistem-sistem tersebut adalah Sistem Kelistrikan (Electrical System), Sistem Hidrolis (Hydraulic
System), Sistem Tekanan Kabin (Pressurization System), Sistem Kendali
Pesawat Terbang (Flight Control System), serta sistem-sistem sekunder
lain yang ada dalam pesawat terbang.
Roda pendarat sangat
tergantung dengan adanya Sistem Hidrolis ini.Penumpang di dalam pesawat
terbang sangat tergantung dengan keberadaan sistem tekanan kabin, agar
dapat bernapas dengan leluasa serta normal seperti layaknya diatas
daratan.Sang penerbang pun sa*ngat tergantung dengan sistem
kelistrikan, supaya alat navigasi, alat komunikasi, serta alat-alat
penunjuk lain dapat diandalkan. Sehingga dapat dibayangkan seandainya
mesin pesawat terbang tersebut berhenti bekerja, maka semua sistem
diatas akan berhenti juga. Itulah sebabnya mesin pesawat terbang
mempunyai peran sebagai "organvital ".Dahulu saat pesawat terbang
berhasil dibuat oleh Wright bersaudara, satu-satunya tenaga penggerak
dan pendorong adalah mesin sederhana yang menggerakkan
baling-baling.Baling-baling itu lalu menimbulkan daya dorong (thrust),
yang didukung oleh profil tertentu sayap pesawat, sehingga menimbulkan
gaya angkat (lift ). Gabungan dari daya dorong dan gaya angkat itulah
yang membuat pesawat terbang mampu mengudara seperti yang kita lihat.
Tentunya
dua gaya itu harus lebih besar dari dua gaya "lawannya", yaitu gaya
berat (weight) dan hambatan(drag). Seiring berjalannya waktu, mesin
berbaling-baling dirasakan tidak mencukupi lagi kebutuhan manusia untuk
dapat menikmati pesawat terbang. Hal ini disebabkan pesawat
berbaling-baling (PropelledAircraft ) memiliki keterbatasan dalam hal
ketinggian jelajah, pemborosan bahan bakar, jarak tempuh, serta waktu
tempuh penerbangan. Para insinyur penerbangan ingin membuat pesawat
terbang yang mampu menjelajah pada ketinggian yang optimal sekaligus
me mewujudkan keinginan itu. Untuk memenuhi "ambisi" ini, maka dibuatlah mesin Jet.nghemat bahan bakar, memanfaatkan massa udara yang sedikit untuk
dimampatkan lalu menghasilkan daya dorong yang spektakuler, serta mampu
menempuh jarak yang cukup jauh dengan waktu tempuh yang pendek.
Terdengar hampir mustahil memang. Namun, para insinyur pe*nerbangan
bersungguh-sungguh ingin
Prinsip Prinsip Daya Dorong Jet
Apa
arti Jet sebenarnya? Darimana konsep Jet itu berasal? Siapakah manusia
pertama yang menemukannya? Jet artinya pancaran atau semprotan.Konsep
reaksi Jet pertama kali dipercaya oleh para ilmuwan dari sebuah alat
permainan di negeri Romawi kuno yang dikenal dengan sebutan Hero's
Engine. Alat permainan ini dipercaya dibuat pada masa 120 tahun SM.
Alat ini menggambarkan bahwa gaya/momentum (berupa uap) yang
dikeluarkan oleh mulut Jet itu mampu menghasilkan reaksi yang sama
besar dengan daya dorong Jet itu sendiri.Kedua Jet kecil itu
memancarkan tekanan yang berakibat kedua Jet itu bergerak berputar
putar. Kemudian hasilnya Hero's Engine-pun berputar oleh dorongan kedua
Jet itu.
Ilmuwan Fisika terkenal, Sir Isaac Newton
juga merumuskan dalam hukumnya yang ketiga, hukum Aksi dan Reaksi.
Hukum itu menyatakan "Setiap gaya yang beraksi pada suatu benda, akan
menghasilkan reaksi gaya yang berlawanan arah yang sama besarnya". Dari
sinilah para insinyur penerbangan memulai bekerja menciptakan suatu
Mesin Jet yang menjadi tenaga pendorong pesawat terbang.
Tahun
1913 seorang insinyur Perancis bernama Rene Lorin, mematenkan sebuah
konsep Mesin berdaya dorong Jet. Tetapi ini ternyata barulah sebuah
teori, karena pada masa itu belum ada manufaktur
atau produsen yang mampu membuat mesin Jet yang berdasar pada teori
ini, meskipun saat ini ternyata Ram Jet (salah satu metoda mesin Jet modern) menggunakan konsep Lorin ini.
Tahun
1930 Frank Whittle dipercaya telah mematenkan karyanya, yaitu sebuah
mesin gas turbin yang menghasilkan daya dorong Jet. Tetapi inipun masih
berupa teori juga. Mesin gas turbin ini baru selesai sebelas tahun
kemudian olehnya melalui uji terbang terlebih dahulu.Konsep mesin gas
turbin bertipe Turbo Jet buatan Frank Whittle ini kelak dipakai oleh
salah satumanufaktur Mesin Jet terkemuka di dunia yaitu Rolls-Royce Welland.
Beberapa Metoda Daya Dorong Jet
Semua
jenis mesin Jet sebetulnya sama. Yaitu sama-sama dihasilkan dari bahan
bakar dicampur udara yang telah dimampatkan lalu dibakar, sehingga
menghasilkan energi berupa daya dorong untuk terbang. Perbedaannya
hanyalah pada "cara memasak" bahan bakar plus udara dan pembakarannya
saja. Cara memasak diatas disebut Metoda. Bebe*rapa Metoda itu adalah
Ram Jet,Pulse Jet,Rocket,Gas Turbine,Turbo/Ram Jet atau Turbo Rocket.
Masing
masing metoda daya do*rong Jet diatas memiliki keunggulan dan
kekurangan sendiri-sendiri.Tergantung tujuan dan keperluan
penggunaannya. Untuk kepentingan pesawat terbang militer tentunya
berbeda dengan kepentingan pesawat komersial.
Pesawat Jet militer (fighting aircraft)
membutuhkan karakteristik mesin Jet yang tangguh, lincah, fleksibel,
dan bertenaga besar untuk mengejar dan memburu lawannya, sekaligus
berkelit dari incaran lawan. Sementara itu, pesawat Jet komersial
(Jetliner) memerlukan mesin Jet yang dapat diandalkan pada beberapa
keadaan cuaca yang terkadang buruk, mudah dioperasikan saat keadaan
abnormal apalagi darurat, irit bahan bakar, biaya perawatan yang murah
dan mudah, disamping memiliki kemampuan menanjak yang optimum. Dalam
hal ini pilihan tentang jenis atau metoda mesin Jet se*perti diatas
menjadi sangat penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar