posted by: Dunia Andromeda
Beberapa penyakit sebagian besar kadang hanya menyerang orang kaya atau
hanya orang miskin saja. Kenapa penyakit bisa memilih-milih status
sosial si kaya dan si miskin.
Datangnya penyakit tidak terlepas
dari gaya hidup orang sehari-hari. Sehingga pada akhirnya penyakit bisa
menyerang penderita yang memiliki gaya hidup yang mirip.
Pada
lingkungan yang tidak bersih, kuman penyakit dapat cepat sekali
menyebar. Pada lingkungan yang padat penduduk dan kotor biasanya dapat
menyebabkan berbagai penyakit infeksi menyebar dengan cepat. Penyakit
infeksi dapat menular dari orang ke orang atau dengan berkontak dengan
benda yang terinfeksi.
Beberapa penyakit infeksi yang sering
dialami orang miskin seperti TBC, cacar air, campak, diare, dan
lain-lain. Untuk menghindari tertular penyakit infeksi, maka harus
menjaga kebersihan tempat tinggal dan kebersihan diri, serta menghindari
kontak dengan orang atau benda yang memebawa infeksi.
Sedangkan
asma dapat dikategorikan sebagai salah satu penyakit orang kaya. Karena
asma jarang menyerang orang miskin. Hal yang sama juga berlaku untuk
penyakit alergi seperti eksim, rhinitis, dan atopik. Alasan keterkaitan
tersebut masih belum diketahui dan perlu penyelidikan lebih lanjut.
Untuk
alasan ini, para ilmuwan dari Universitas Bristol melakukan penelitian
untuk mempelajari perbedaan antara kelompok orang yang dibesarkan di
lingkungan yang bersih dan kelompok orang yang dibesarkan dalam
lingkungan yang miskin dan kotor.
Dari hasil penelitian tersebut
dapat diketahui bahwa flora usus dapat diubah secara signifikan,
tergantung pada kebersihan lingkungan. Para peneliti menyelesaikan studi
tersebut untuk lebih memahami alasan perbedaan tersebut pada sistem
kekebalan tubuh. Para peneliti melakukan biopsi usus pada peserta
penelitian.
Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa, orang yang
tinggal di daerah miskin, daerah pedesaan memiliki lebih banyak sel
regulator T yang memainkan peran utama dalam sistem kekebalan tubuh
tersebut. Seperti namanya, sel regulator T berasal dari peradangan dan
respon kekebalan.
Penelitian tersebut dilakukan pada babi, karena
babi adalah yang paling mirip dengan manusia dari perspektif seluler
dan metabolisme. Hasil penelitian tersebut telah diterbitkan dalam
Pediatric Allergy and Immunology.
"Pada titik ini tidak jelas
persis apa yang menyebabkan peningkatan kapasitas untuk regulasi
kekebalan pada peternakan anak babi yang kami dipelihara. Penelitian
sebelumnya yang telah kami lakukan menunjukkan bahwa, bakteri usus
memainkan peran penting dalam pengembangan sistem kekebalan tubuh yang
kompeten dan bakteri tersebut diperoleh dari lingkungan selama awal
kehidupan," kata Dr Marie Lewis, peneliti dari bagian Infection and
Immunity di School of Veterinary Sciences seperti dilansir dari
Epharmapedia,
Rabu (22/2/2012).
Rekomendasi
dari dokter untuk ibu yang sering melindungi anak dengan mengisolasi
anak dari dunia luar, seharusnya tidak berlebihan mengisolasi anaknya.
Karena sedikit paparan kuman dapat menjadi solusi sehat untuk gangguan
alergi. Hal seperti ini sering terjadi pada orang kaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar