posted by: Dunia Andromeda
Di kalangan Spritualisme, setidaknya ada 3 Keyakinan, yang mengharamkan memakan Babi, yaitu Islam, Kristen dan Yahudi.
Al Qur’an. QS. Al Baqarah (2) ayat 173
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging
babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah.
Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa
baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Alkitab cetakan baru tahun 1996-2005 Imamat 11:7-8
וְאֶת-הַחֲזִיר כִּי-מַפְרִיס פַּרְסָה הוּא, וְשֹׁסַע שֶׁסַע פַּרְסָה, וְהוּא, גֵּרָה לֹא-יִגָּר; טָמֵא הוּא, לָכֶם
“We eth hazir kimaphres persahu weshosa’ shesa’ persah we hu gerah loyigar thame hu lakhem”
Demikian juga babi walaupun berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, haram ia bagimu
מִבְּשָׂרָם לֹא תֹאכֵלוּ, וּבְנִבְלָתָם לֹא תִגָּעוּ; טְמֵאִים הֵם, לָכֶם
“Mibsoram lo thokhelu ukhnikhlatam lo thiga-u theme im hem lakhem”
Dari dagingnya janganlah engkau makan dan jangan pula tersentuh bangkainya, haram semuanya itu bagimu.
Berbeda dengan keyakinan di kalangan suku-suku di sekitar Kota Tiahuanacu Bolivia, mereka percaya Babi memiliki keterikatan biologis dengan manusia, sebagaimana bersumber dari tulisan-tulisan berumur 15.000 tahun, yang terdapat di Gerbang Matahari (The Gate of The Sun).
“ Ia adalah perempuan yang mirip perempuan kita. Namun kepalanya bundar. Ia memiliki dua telinga yang besar. Namanya “Orthicona””
Perempuan dalam tulisan tersebut, di yakini berasal dari Planet di Luar BumiPeradaban Tinggi di Masa Lalu. Perempuan ini dikisahkan telah melahirkan beberapa orang anak manusia, dan sekilas memiliki kemiripan anatomi dengan hewan babi. atau mungkin juga berasal dari sebuah
Sehingga tidak mengherankan jika suku-suku di sekitar daerah itu, masih ada yang menyembah Babi (Sumber : Buku Makhluk-Makhluk yang turun dari Langit, Karangan Anis Mansour).
Keberadaan perempuan ini (Orthicona), membuat kita bertanya-tanya, apakah ia merupakan hasil dari rekayasa genetika, yang dilakukan oleh makhluk-makhluk cerdas, dengan melibatkan faktor genetik dari Hewan Babi ?
Pertanyaan ini, bukan mengada-ada. Dari hasil penelitian Genetika, DNA Babi dan DNA Manusia memiliki kemiripan…
“Secara chemisty, DNA manusia dan babi hanya beda 3
persen. Aplikasi teknologi transgenetika membuat organ penyusun tubuh
babi akan semakin mirip dengan manusia.”
~ Dr. Muladno, ahli genetika molekuler di Fakultas Peternakan IPB
Akibat adanya kemiripan Genetik antara Manusia dengan Babi, jika babi terkena virus dari DNA manusiavirus burung, (di dalam tubuh babi) mencampur dua virus – (kemudian) mengembangkan sebuah virus DNA baru yang seringkali sangat mematikan bagi manusia. Virus ini telah menyebabkan wabah dan kehancuran di seluruh dunia. dan kemudian terkena
Ahli virus telah menyimpulkan bahwa jika kita tidak menemukan cara untuk memisahkan manusia dari babi, seluruh penduduk bumi mungkin terancam. [catatan kaki Scholtissek,M.D., "Cultivating a Killer Virus" National History January 1992]
Sumber :
ryan-isra.net, http://www.ryan-isra.net/alasan-daging-babi-diharamkan/
un2kmu.wordpress.com, http://un2kmu.wordpress.com/2010/04/19/mengungkap-konspirasi-imunisasi-dan-bahaya-vaksin/
Teori Rekayasa Genetika
Kisah mengenai keberadaan manusia, melalui campur tangan makhluk cerdas, ternyata bukan hanya ada di Kota Tiahuanacu Bolivia, melainkan juga terdapat di Peradaban Sumeria Kuno. Dipelopori penulis Zecharia Sitchin, muncul teori baru tentang asal muasal manusia. Menurut Sitchin, keberadaan manusia adalah hasil dari Rekayasa Genetika yang dilakukan oleh makhluk asing (alien) yang disebut Annunaki.
Pendapat Sitchin ini, bersumber dari hasil terjemahan catatan dari Bangsa Sumeria Kuno, yang bercerita tentang kehadiran Bangsa Annunnaki dari Planet Nibiru, sekitar 450.000 tahun yang lalu. Menurutnya, Bangsa Annunaki inilah yang menciptakan manusia, yakni melalui rekayasa genetika kera primitif (sumber : Annunaki).
Teori Rekayasa Genetika dari Makhluk Cerdas ini, sepertinya cukup ilmiah. Akan tetapi, apabila kita kaji lebih mendalam Kisah Annunaki ini, lebih tepat disebut Cerita Legenda atau Mitos.
Selain jarak waktu yang sangat lama, antara Peradaban Sumeria Kuno yang hanya berumur sekitar 3.500 tahun, sementara Kisah Annunnaki yang diceritakan, telah berusia lebih dari 400.000 tahun. Ditambah lagi, Kisah Annunnaki ini, hanya beredar di kawasan Sumeria Kuno, sedangkan ditempat lain, kisah ini terasa sangat asing dan aneh. Meskipun kita pahami, di Kota Tiahuanacu Bolivia, terdapat juga cerita mengenai Rekayasa Genetika, akan tetapi sangat berbeda versinya.
Hal lain yang bisa membantah teori ini adalah, seolah-olah melalui Kisah Annunaki, bumi sebelum masa 450.000 tahun yang lalu, tidak terdapat kegiatan makhluk berakal. Padahal berdasarkan temuan arkeologis, di banyak tempat ditemukan peninggalan kegiatan makhluk berakal yang berusia jutaan tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar