posted by: Dunia Andromeda
Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan,
yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut.
Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap.
Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah
cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam,
serta kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan yang sensitif yang
dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang
lebih baik tentang atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di
dalamnya:
1. Troposfer
Lapisan ini berada pada level yang
terendah, campuran gasnya paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi.
Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari sengatan radiasi yang
dipancarkan oleh benda-benda langit lain. Dibandingkan dengan lapisan
atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang lebih
15 kilometer dari permukaan tanah). Dalam lapisan ini, hampir semua
jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin, tekanan dan kelembaban
yang kita rasakan sehari-hari berlangsung. Suhu udara pada permukaan
air laut sekitar 27 derajat Celsius, dan semakin naik ke atas, suhu
semakin turun. Setiap kenaikan 100m suhu berkurang 0,61 derajat Celsius
(sesuai dengan Teori Braak). Pada lapisan ini terjadi peristiwa cuaca
seperti hujan, angin, musim salju, kemarau, dan sebagainya.
Ketinggian yang paling rendah adalah
bagian yang paling hangat dari troposfer, karena permukaan bumi menyerap
radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara.
Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara
tunak (steady), dari sekitar 17℃ sampai -52℃. Pada permukaan
bumi yang tertentu, seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi dapat
menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut. Di antara stratosfer
dan troposfer terdapat lapisan yang disebut lapisan Tropopause, yang
membatasi lapisan troposfer dengan stratosfer.
2. Stratosfer
Perubahan secara bertahap dari troposfer
ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km. Suhu di lapisan
stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu -70
derajat Celcius atau sekitar -57 derajat Celcius. Pada lapisan ini angin
yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang tertentu. Lapisan
ini juga merupakan tempat terbangnya pesawat. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang
terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang
signifikan yang terjadi pada lapisan ini.
Dari bagian tengah stratosfer keatas,
pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah seiring kenaikan
ketinggian. Hal ini dikarenakan bertambahnya lapisan dengan
konsentrasi ozon. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra violet.
Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 18 derajat Celcius pada
ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause memisahkan
stratosfer dengan lapisan berikutnya.
3. Mesosfer
Kurang lebih 25 mil atau 40km di atas
permukaan bumi terdapat lapisan transisi menuju lapisan mesosfer. Pada
lapisan ini, suhu kembali turun ketika ketinggian bertambah, hingga
menjadi sekitar-143 derajat Celcius (dekat bagian atas dari lapisan ini,
yaitu kurang lebih 81 km di atas permukaan bumi). Suhu serendah ini
memungkinkan terjadi awan noctilucent, yang terbentuk dari
kristal es.
4. Termosfer
Transisi dari mesosfer ke termosfer
dimulai pada ketinggian sekitar 81 km. Dinamai termosfer karena terjadi
kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar
1982 derajat Celcius. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar
ultra violet. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk
lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat
memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini
berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh.
5. Ionosfer
Lapisan ionosfer yang terbentuk akibat
reaksi kimia ini juga merupakan lapisan pelindung bumi dari batu meteor
yang berasal dari luar angkasa karena ditarik oleh gravitasi bumi. Pada
lapisan ionosfer ini, batu meteor terbakar dan terurai. Jika ukurannya
sangat besar dan tidak habis terbakar di lapisan udara ionosfer ini,
maka akan jatuh sampai ke permukaan bumi yang
disebut Meteorit. Fenomena aurora yang dikenal juga dengan cahaya utara
atau cahaya selatan terjadi pada lapisan ini.
Tambahan:
Eksosfer
Eksosfer adalah lapsan bumi yang
terletak paling luar. Pada lapisan ini terdapat refleksi cahaya
matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya
matahari yang dipantulkan tersebut juga dikenal sebagai cahaya
Zodiakal.(**)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar