posted by: Dunia Andromeda
Kronologis Ambruknya Tembok Berlin, 9
November 1989, menjadi puncak dari berakhirnya Perang Dingin.
Namun
sejumlah peristiwa yang tak kalah penting mendahului maupun menyusul,
mulai dari kemenangan Solidaritas di Polandia hingga jatuhnya para
penguasa komunis.
6 Februari: Solidaritas berunding
Tanggal 6 Februari,
pemerintahan Jenderal Wojciech Jaruzelski memulai perundingan dengan
Serikat Buruh Solidaritas tentang perubahan politik dan ekonomi yang
meluas. Solidaritas sebelumnya merupakan serikat buruh yang dilarang
oleh pemerintah.
Namun
kombinasi dari aksi mogok, kenaikan harga-harga, dan langkanya kebutuhan
sehari-hari membuat pemerintah tidak punya pilhan selain melibatkan
Solidaritas untuk mengatasi masalah di dalam negeri.
2 Mei: Hungaria mencopot pagar
Tentara Hungaria mulai
mencopot pagar berduri di sepanjang perbatasan dengan negara tetangga
Austria. Pemerintah komunis di Jerman Timur, Rumania, dan Cekoslowakia
marah. Mereka kuatir warga akan menggunakan celah ini untuk menyeberang
ke Barat, namun Moskow tidak melakukan apapun.
Antara
awal Mei hingga akhir Juli, beberapa ratus warga Jerman Timur pura-pura
berlibur ke Hungaria namun kemudian menyeberang ke Austria.
4 Juni: Solidaritas menang
Pemilihan umum Polandia menjadi
terobosan bagi Solidaritas, yang memperjuangkan kebebasan politik yang
lebih besar di bawah undang-undang darurat. Pemilihan umum digelar
setelah perundingan intensif selama 4 bulan antara pemerintah dan
Solidaritas.
Tanggal 4 Juni 2009, pemilihan berlangsung untuk memperebutkan
seluruh kursi Senat –yang baru dibentuk– dan sepertiga kursi di majelis
rendah, Sejm. Solidaritas meraih 99 dari 100 kursi Senat dan seluruh
kursi di Sejm.
23 Agustus: Rantai manusia Baltik
Lebih dari 2 juta orang
di negara-negara Baltik –Estonia, Lithuania, dan Latvia– berpegangan
tangan untuk membentuk rantai manusia sepanjang 400 mil sebagai protes
atas pemerintahan Uni Soviet. Tuntutan mereka –agar negara merdeka
dipulihkan kembali– disampaikan bersamaan dengan peringatan 50 tahun
pakta non-agresi Soviet-Nazi, yang diam-diam mencakup penguasaan
negara-negara Baltik oleh Uni Soviet.
Beberapa pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan ‘Tentara
pendudukan Soviet pulang!’ maupun gambar lambang swastika Nazi
berdampingan dengan palu arit Soviet.
10 September: Menyeberang ke Jerman Barat
Tanggal 10
September, Menteri Luar Negeri Hungaria, tampil di mengumumkan bahwa
sejak tengah malam ribuan warga Jerman Timur yang berada di negara itu
boleh menyeberang ke Barat. Di salah satu tempat penampungan sementara
di ibukota Budapest, orang-orang bersorak sorai dan beberapa sampai
menangis.
Sebagian langsung melintasi perbatasan ke Austria dengan menggunakan
mobil dan sebagian lain menggunakan kereta api. Keputusan ini ditentang
keras oleh Jerman Timur, dan untuk pertama kalinya konvensi di kalangan
anggota Pakta Warsawa dilanggar –yaitu mencegah warga masing-masing
negara melintas ke Barat.
2 Oktober: Gorbachev di Berlin Timur
Pemimpin Soviet
Mikhail Gorbachev tiba di Berlin Timur untuk merayakan 40 tahun
berdirinya negara Jerman Timur. Persitiwa ini menjadi momen yang penting
dalam krisis di Eropa Timur.
Ribuan warga Jerman Timur sudah meninggalkan negara itu melewati
perbatasan Hungaria dan Austria untuk mencapai Jerman Barat. Sebagian
mengungsi di Kedutaan Besar Jerman Barat di Praha, Warsawa, dan
Budapest. Di jalanan kota-kota besar Jerman Timur, marak unjuk rasa yang
menuntut kebebasan dan hak yang lebih besar.
28 Oktober: Kerusuhan di Cekoslawakia
Para pendukung
demokrasi menggelar unjuk rasa di Lapangan Wenceslas, Praha, untuk
merayakan 71 tahun kemerdekaan Cekoslawakia.
Mereka *****ik “Kemerdekaan” dan Kami mau pemerintah lain.”
Unjuk rasa ini merupakan penentangan besar-besaran yang pertama sejak
Januari karena unjuk rasa sekecil apapun langsung dibubarkan dan
orang-orangnya ditangkapi. Kali ini polisi anti huru
hara juga berupaya membubarkan unjuk rasa: beberapa orang terluka dan
dibawa ke rumah sakit.
Namun
unjuk rasa menjadi momentum penting dan sekitar sebulan kemudian
berhasil menjatuhkan pemerintah Cekoslawakia.
9 November: Akhir Tembok Berlin
Tanggal 9 November, warga
Jerman yang menonton
menyaksikan konperensi pers dari pemerintah dan terkejut mendengar
mereka kini bebas untuk pergi ke Jerman Barat.
Orang-orang yang
langsung mencobanya malam itu diusir menjauh dari Tembok Berlin oleh
pengawal perbatasan. Namun dalam beberapa jam, ribuan orang berkumpul di
perbatasan dan suasana menjadi semacam pesta besar.
Mereka menaiki tembok sambil bersorak sorai maupun memukuli dinding
tembok dengan peralatan seadanya. Esoknya, buldoser Jerman Timur mulai
merubuhkan Tembok Berlin –38 tahun sejak dibangun– dan gelombang warga
Jerman Timur memasuki Berlin Barat.
10 November: Bulgaria jatuh
Pemimpin Partai Komunis
Bulgaria, Todor Zhivkov, mengundurkan diri setelah 34 tahun berkuasa. Ia
merupakan pemimpin Eropa Timur yang paling lama memeluk kekuasaan.
Sepekan sebelumnya unjuk rasa marak, yang merupakan unjuk rasa
pertama masa paska-perang di Bulgaria. Zhikov, yang berusia 77 tahun,
sebenarnya tidak mengundurkan diri secara sukarela namun dijatuhkan oleh
Komite Pusat Partai Komunis.
November : Revolusi Beledru
Penguasa komunis Cekoslawakia jatuh
pada tanggal
November, seminggu setelah unjuk rasa yang dikenal sebagai Revolusi
Beledru.
Begitu berita pengunduran diri seluruh anggota Politbiro sampai ke
200.000 pengunjuk rasa di Lapangan Wenceslas di pusat ibukota Praha,
langsung digelar perayaan yang meriah. Tanggal 29 Desember, Vaclav Havel
–yang pernah dipenjara karena membangkang pada masa pemerintahan
komunis– ditunjuk menjadi Presiden Cekoslawakia.
17 Desember: Letupan Rumania
Pasukan Rumania melepas
tembakan ke arah pengunjuk rasa di kota Timisoara. Para pegunjuk rasa
berkumpul mencegah penangkapan seorang pendeta. Pendeta Laszlo Tokes
dari Gereja
Reformasi –yang sudah lama memperjuangkan hak asasi bagi warga
minoraitas Rumania– rencananya akan diasingkan ke sebuah kampung
terpencil.
Namun ratusan orang membuat lingkaran di sekeliling gerejanya dan
upaya untuk membubarkan mereka malah mengundang lebih banyak orang yang
datang. Unjuk rasa kemudian membesar dan sekitar 10.000 orang turun ke
jalan merusak mobil maupun toko dan menurunkan gambar Presiden
Nicolae Ceausescu.
25 Desember: Eksekusi Ceausescu
Natal 1989, Presiden
Nicolae Ceausescu dan istrinya, Elena, dieksekusi setelah diadili
selama 2 jam di sebuah pangkalan militer. Sehari setelah perintah aparat
keamanan untuk menembaki pengunjuk rasa di Timisoara, Ceausescu masih
tetap yakin pada posisinya dan melakukan kunjungan kenegaraan ke Iran.
Namun ketika kembali 20 Desember, dia menemukan Rumania sudah dalam
keadaan kacau balau. Tank-tank berada di jalanan ibukota Bukares,
perbatasan ditutup, dan dunia internasional mengutuk kekerasan berdarah
di Timisoara.
Keesokan harinya di alun-alun istana, dia berpidato di hadapan –yang sengaja
dikerahkan– dan mengutuk fasis dan pihak asing yang mengupayakan
revolusi. Namun
malah menyorakinya dan dia sempat terpana karena kaget dengan reaksi . Siaran yang meliput acara
itu langsung dihentikan.
Unjuk rasa terus berlangsung dan tentara, yang sebelumnya menembak
warga sipil, mulai berpaling mendukung mereka. Ceausescu dan istrinya
melarikan diri dari ibukota dengan helikopter namun ditangkap oleh
tentara dan ditahan selama 3 hari sebelum diadili dan dieksekusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar