posted by: Dunia Andromeda
Di zaman dulu, kelompok iblis ini menyempal di banyak pusat peradaban dunia. Mereka menjadi penasehat Raja Namrudz dan menghasut agar Ibrahim a.s. dibunuh.
Saat Firaun berkuasa, mereka menamakan diri sebagai para pendeta Amon
yang berada di lingkaran elit kekuasaan, lewat salah seorang tokohnya
yang bernama Samiri (Shamir), mereka berupaya untuk terus menyesatkan
Bani Israil dan menentang Musa a.s.
Di
zaman Nabi Isa, kelompok iblis ini menjadi provokator bagi upaya
pengejaran yang dilakukan Raja Herodes dan mereka dikenal sebagai para pendeta Sanhendrin. Bagi yang pernah menonton film The Passion of The Christ (disutradarai oleh Mel Gibson
yang anti Zionis) yang menuturkan kisah penderitaan Yesus sebelum
disalib (menurut versi Barat), kita akan bisa melihat di mana setiap
kali kelompok Sanhendrin mencerca dan memaki Yesus, maka iblis selalu
menampakkan diri di tengah-tengah kelompok ini.
Ke
dalam Yudaisme, mereka merusak Taurat dan membuat Talmud yang
dinyatakan mereka sebagai kitab suci yang lebih mulia ketimbang Taurat
Musa. Ke dalam ajaran Nabi Isa a.s., mereka mengubah ajaran Isa a.s.
yang sebenarnya terbatas hanya untuk kaumnya, menjadi sebuah ajaran yang
ekspansif lewat tangan seorang Yahudi dari Tarsus bernama Paulus yang
membuat Injil Perjanjian Baru. Ke dalam agama Islam, seorang Yahudi dari
Yaman bernama Abdullah bin Saba’ pun bekerja untuk memecah umat tauhid
ini menjadi dua golongan: Sunni dan Syiah. Inilah kerja kelompok ular
yang sangat memusuhi ajaran yang lurus.
Di
mana mereka berada, mereka selalu memberi sinyal keberadaan mereka
dengan simbol-simbol ular. Mahkota emas Firaun di depannya ada lambang
dua ular. Kuil Laelarium kota maksiat bernama Pompeii yang kemudian
dihancurkan Allah lewat meletusnya Gunung Vesuvius namun bukti-bukti
keberadaannya masih lestari hingga detik ini, juga terdapat banyak
simbol-simbol ular. Demikian pula dengan simbol-simbol para Dewa
Matahari yang bertebaran di muka bumi sampai ke Amerika Latin.
Kesuksesan Propaganda Yahudi.
Pada masa Isa a.s.
Orang
orang yahudi dengan segala tipu daya ingin membunuh Nabi Isa a.s.
diantaranya fitnahan keji “ingin menjadi Raja Yahudi” yang disampaikan
pada penguasa Romawi. Tetapi Allah SWT menyelamatkan Nabi Isa a.s. dan
menggantinya Yudas dan akhirnya tersalib di Golgota. Maka setelah
tiadanya nabi Isa, Yahudi berusaha menghancurkan ajaran yang sudah
disebarkan dengan “Takkim” yaitu :
- Merusak ajarannya yang ada seperti menghalalkan yang haram dan sebaliknya.
- Merusak akidah dengan doktrin Trinitas.
- Merusak Injil sebagai kitab yang pada masa itu benar dengan Injil palsu.
- Saul (Paulus) dijadikan tandingan Nabi Isa a.s.
Sejak
dulu zaman nabi Isa, mereka adalah kaum yang tidak percaya Tuhan.
Tetapi setiap mereka merasa kesusahan, maka mereka memohon kepada nabi
Isa untuk membuktikan kekuasaan Allah. Disaat haus ditengah gurun yang
tiada air, kaum mereka meminta kepada nabi Isa untuk membuktikan
“keberadaan Tuhan” dengan cara menantang bukti itu.
Nabi
Isa memenuhi permintaan akan air minum kepada kaumnya namun dengan
syarat: “Jika aku bisa memenuhi permintaanmu akan adanya air minum
ditengah gurun gersang ini disaat engkau semua dalam kehausan, maukah
engkau semua menyembah Tuhanku?”
Mereka
menjawab: “iya, kami akan berjanji untuk mengakui keberadaan dan
menyembah Tuhan-mu!”. Maka nabi Isa memohon dan berdo’a, tak lama
datanglah awan tebal lalu turun hujan. Nabi Isa bersabda: “Minumlah air
hujan itu untuk memenuhi kehausanmu.” Tak lama setelah itu, merekapun
ingkar!
Lalu
disaat yang sama ditengah gurun yang gersang dan mereka kelaparan,
mereka juga meminta kepada nabi Isa untuk membuktikan “keberadaan Tuhan”
dengan cara menantang kembali bukti itu.
Nabi
Isa memenuhi permintaan akan makanan kepada kaumnya namun dengan
syarat: “Jika aku bisa memenuhi permintaanmu akan adanya makanan
ditengah gurun gersang disaat engkau semua dalam keadaan lapar, maukah
engkau semua menyembah Tuhanku?”
Mereka
selalu menjawab: “iya, kami akan berjanji untuk mengakui keberadaan dan
menyembah Tuhan-mu!”. Maka nabi Isa memohon dan berdo’a, tak lama
datanglah ratusan burung lalu turun diantara kaumnya itu. Nabi Isa
bersabda: “Sembelih dan masaklah burung-burung itu untuk memenuhi rasa
laparmu.” Tak lama setelah itu, mereka lagi-lagipun ingkar!
Kejadian
ini sudah pernah dialami para nabi-nabi sebelumnya, hingga nabi
Muhamad, bahkan hingga akhir dunia ini. Mereka selalu akan begitu dan
begitu, tidak mengakui adanya Tuhan.
Bahkan
hingga kini nabi Isa (Yesus) yang menurut agama Nasrani tersalib, masih
saja diolok-olok oleh mereka para zeonist sesat pemuja syaitan. Ini
bukan isapan jempol, hingga detik ini di stasiun tv mereka, Yesus akan
selalu dihina dan diolok-olok.
Pada Masa Muhammad Saw
Pada
masa Rasulullah orang-orang Yahudi memupuk Munafiqin dan Muhadin.
Mereka diantaranya berusaha menfitnah istri Nabi, mengacaukan ajaran
Islam, memecah belah kaum Anshor dan Muhajirin.
- Memecah belah Ali r.a dan Muawiyah r.a. sehingga Aisyah turun tangan.
- Membuat ratusan hadist-hadist palsu, memasukkan dongeng Israiliyat merubah penafsiran Al-Quran dan sebagainya.
-
Mendangkalkan aqidah umat dengan filsafat Yunani sehingga timbul aliran
kerahiban, tarikat sufi, mu’tazilah dan sebagainya. Maka datangalah
filsuf-filsuf Islam yang menguraikan akidah islam dengan jalan filsafat
Yunani, menuruti pikiran Aflatun (Plato), Aristun (Aristoteles) dan
lainya.
-
Membuat lembaga pendidikan Islam yang dipimpin seorang alim didikan
Freemasonry yang menafsirkan Alquran dan hadist dengan alam pikiran
Freemasonry.
- Menghidupkan sunnah-sunnah jahiliah (BID'AH) dengan alasan melestarikan adat istiadat nenek moyang.
-
Menjadikan Islam supaya Tasyabbuh dengan Nasrani dan agama lain,
diantaranya dengan memasukkan bentuk nyanyian gereja ke masjid, ulang
tahun dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar