posted by: Dunia Andromeda
Emma Murphy sudah mengonsumsi obat epilepsi sejak usia 12 tahun. Namun tak ada yang memberitahunya soal risiko obat tersebut bila dikonsumsi saat hamil. Alhasil, kelima anaknya lahir dengan masalah fisik dan perkembangan, mulai dari autis hingga tuna rungu.
Emma Murphy, wanita 32 tahun asal Whitefield, Greater Mancheste, Inggris, didiagnosis epilepsi sejak usia 12 tahun. Selama 20 tahun, ibu 5 anak ini rutin mengonsumsi obat anti kejang, Epilim, termasuk ketika ia tengah hamil.
Dokter yang menanganinya tak pernah memberitahu tentang risiko mengonsumsi Epilim saat hamil. Dan kini kelima anaknya, Chloe (9 tahun), Lauren (8 tahun), Luke (7 tahun) Erin (5 tahun), dan Kian (3 tahun), semua mengalami masalah fisik dan perkembangan, mulai dari autisme, tuna rungu, cerebral palsy hingga inkontinensia (tidak mampu menahan keinginan buang air kecil).
"Hal ini sangat sulit karena anak-anak saya masing-masing memiliki kebutuhan individu dan berurusan dengan anak autis sangat menantang. Suami dan saya memiliki rutinitas yang baik dan kami bisa mengatasinya, tetapi ini telah menempatkan banyak tekanan pada kami sebagai pasangan," tutur Emma Murphy, seperti dilansir Daily Mail, Jumat (1/3/2013).
Sejak kehamilan pertamanya, Emma tak pernah sekalipun diberitahu tentang risiko dan efek samping mengonsumi obat epilepsi terhadap perkembangan janin dalam rahimnnya. Dokter, bidan dan konsultan, semua menyarankannya untuk mengonsumsi obat tersebut meski tahu ia tengah hamil.
"Saya telah menyelesaikan kepercayaan dalam profesi medis," lanjutnya.
Kecurigaan Emma mulai muncul setelah semua anak-anaknya mengembangkan masalah kesehatan. Namun ketika berkonsultasi, dokter mengatakan Emma hanya mengalami depresi dan tak ada yang salah dengannya.
Barulah akhir-akhir ini ia menemukan fakta bahwa ada hubungan antara Epilim dengan kecacatan lahir. Ia sedikit lega karena tahu sumber penyebabnya, sekaligus sedih karena tak pernah tahu bahwa obatnya yang menyebabkan semua kondisi yang terjadi pada anak-anak.
Epilim merupakan salah satu nama dagang terdaftar untuk sodium valporate, obat anti epilepsi yang juga diresepkan untuk penderita gangguan bipolar dan depresi. Obat ini memiliki risiko cacat lahir jika dikonsumsi oleh wanita hamil.
Epilim merupakan salah satu obat yang paling efektif untuk mengendalikan serangan epilepsi. Namun, para peneliti di Liverpool University menerbitkan sebuah studi bulan ini, yang menemukan bahwa anak-anak yang terekspos Epilim sejak dalam kandungan enam kali lebih mungkin untuk mengembangkan gangguan perkembangan saraf.
Para peneliti menyimpulkan bahwa satu dari tiga anak-anak yang lahir dari ibu yang mengonsumsi Epilim bisa mengalami kesulitan belajar, IQ rendah dan autisme.
"Ini adalah dilema medis besar," kata Profesor Gus Baker, seorang neuropsikolog terkemuka yang melakukan penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar