Jumat, 03 Februari 2012

Ketawa Dalam Pandangan Islam & Kedokteran

posted by: Dunia Andromeda

::((

Di sela – sela gemuruh tawa penonton di dalam bioskop, tiba – tiba seorang teman yang juga sedang tertawa terbahak – bahak meneteskan airmata…karena tidak bisa mengatupkan kembali mulutnya. Terasa nyeri bila dipaksakan dan terasa kaku pada bagian rahang…Kejadian spontan tertawa terbahak – bahak dapat menjadi pemicu awal dari cedera pada rahang.

Rahang adalah struktur tulang yang berada di sekitar mulut dan gigi, di mana tulang tersebut akan bergerak naik dan turun di saat melakukan gerakan mengunyah.

Bagian teratas dari rahang disebut rahang atas dan bagian terbawah disebut rahang bawah..hanya rahang bagian bawah saja yang dapat berpindah atau bergeser. Kedua bagian rahang tersebut saling dihubungkan dengan engsel di dalam tengkorak . Engsel ini terletak di depan telinga (Engsel Temporomandibular), dan merupakan sambungan otot yang kuat dari rahang tengkorak .

Keretakan atau bergesernya rahang merupakan cedera yang biasa terjadi. Bergesernya rahang dapat diartikan bahwa rahang bawah telah bergeser dari posisi awalnya ( posisi normal ) dan bisa terjadi hanya pada salah satu engsel saja atau dialami oleh kedua engsel tersebut (kiri dan kanan). Sedangkan patah atau retak pada rahang dapat diartikan bahwa terdapat keretakan atau patah pada tulang rahang .

Keretakan atau bergesernya rahang biasanya terjadi bila ada cedera pada wajah, seperti akibat benturan keras pada wajah akibat kecelakaan motor, cedera pada saat berolahraga, jatuh dari tempat yang tinggi, bahkan hal – hal yang tanpa sadar sering kita lakukan seperti tertawa terbahak-bahak atau menguap yang terlalu lebar…

Gejala – gejala bila mengalami keretakan atau bergesernya rahang antara lain :
1.Terasa nyeri pada rahang disaat mengunyah atau mengigit
2.Rahang terasa kaku
3.Kesulitan membuka mulut dengan lebar
4.Bengkak atau terjadi perubahan yang tidak normal pada pipi atau rahang
5.Mati rasa terutama dibagian bawah bibir
6.Wajah membengkak
7.Wajah menjadi memar
8.Kerusakan atau gangguan pada gigi

Bila mengalami gejala seperti tersebut di atas sebelum ditangani oleh dokter ahli maka pertolongan pertama yang dapat dilakukan oleh diri sendiri adalah dengan menyanggah bagian rahang dengan kedua tangan ( seperti menopang ) dan segeralah periksa ke dokter, karena bila terlambat akan berakibat fatal seperti tiba – tiba mulut tidak bisa dikatupkan lagi..atau dibuka kembali, nah kalau sudah begini mau tidak mau harus segera dilakukan operasi. 



Keretakan atau bergesernya rahang biasanya dapat disembuhkan atau dipulihkan kembali dengan pengobatan medis, walaupun kemungkinan cedera lagi dapat terjadi atau terulang kembali setelah masa pemulihan.

Biasanya cedera terjadi kembali dikarenakan ada beberapa komplikasi seperti :



1.Jalannya udara tersumbat / tidak lancar
2.Pendarahan
3.Pernafasan terganggu karena ada darah atau makanan yang masuk kedalam paru – paru
4.Infeksi pada rahang atau wajah
5.Rahang bergeser kembali ( kambuh )
6.Nyeri pada Ensel rahang
7.Kesulitan dalam berbicara ( sementara )
8.Kesulitan dalam mengunyah makanan ( sementara )
9.Masalah pada gigi

Semakin banyak belajar akan semakin banyak mengetahui…semakin banyak mengetahui akan semakin banyak kekhawatiran….semakin banyak kekhawatiran akan semakin banyak pikiran..semakin banyak pikiran akan semakin banyak penyakit… 



Akan tetapi tidak ada salahnya kita banyak mengetahui agar bisa terhindar dari hal – hal yang tidak diinginkan..



Penyebab lemahnya iman akibat banyak tertawa
Rasulullah SAW telah menerangkan kepada kita tentang bahaya banyak tertawa, yaitu dapat melenyapkan fungsi hati, dimana bisa berubah dari hidup menjadi mati.
Rasulullah SAW bersabda:



“Janganlah engkau memperbanyak tawa, karena sesungguhnya banyak tertawa akan mematikan hati”



yang dimaksud dengan mematikan hati adalah menjadikan hati lalai untuk mengingat Allah SWT dan lalai kepada kehidupan akhirat; apabila hati manusia lalai dalam mengingat Allah SWT, maka sesungguhnya kematian lebih dekat kepadanya daripada kehidupan.



Dibolehkan bagi seorang mukmin untuk tertawa dan bersenda gurau dengan sahabat-sahabatnya, sebab Rasulullah SAW pun bersenda gurau dengan sahabat-sahabat beliau, sebagai mana disebutkan dari Anas bin Malik bahwa Nabi SAW bersabda:
“Wahai yang memiliki dua telinga.” Ini adalah canda Rasulullah SAW kepada Anas ra.
Dan dari Anas ra bahwa Rasulullah SAW menyuruh kepada seorang pria untuk menunggangi anak unta, maka orang itu berkata: “Apa yang akan saya perbuat terhadap anak unta betina ini? Lalu Rasulullah SAW bersabda: “Bukankah unta betina itu akan melahirkan unta jantan”.



Bagi orang-orang yang memperhatikan kehidupan Rasulullah SAW maka ia akan mengetahui apa yang ia cari bahwa Rasulullah SAW adalah pribadi yang suka senda gurau dan tawa. Akan tetapi beliau bukanlah pribadi yang banyak tertawanya sebagaimana yang diriwayatkan dari Jabir bin Samrah ra, ia berkata: “Bahwa pada kedua betis Rasulullah SAW terdapat kehalusan dan bahwa beliau tidak tertawa kecuali tersenyum”.



Rasulullah SAW dalam senda guraunya tidak berkata-kata kecuali kebenaran, sebab seorang mukmin perlu menghibur diri untuk mengusir kejenuhan dan untuk memperbaharui semangat, para sahabat Rasulullah SAW sering berkumpul hingga mereka saling tertawa dan senda gurau antara satu dengan yang lainnya. Sedangkan bersenda gurau yang berlebihan, melebihi batas yang diperlukan maka ini merupakan kesungguhan, dan hal ini memberi pengaruh besar terhadap perilakunya hingga kehidupannya berubah menjadi cemoohan terhadap dirinya sendiri.

Orang yang konsisten hendaknya bersikap serius dalam menghadapi perkara-perkara hidupnya, tahu waktu untuk bersenda gurau dan setiap sesuatu ia laksanakan sesuai dengan kebutuhan agar tidak berlebih-lebihan dan juga tidak melalaikan. Apabila seorang yang konsisten berbiasa untuk tertawa dan bersenda gurau maka hatinya pasti menjadi keras, sebagai akibatanya adalah bila dinasihati maka tidak akan berguna baginya nasihat itu di dalam kehidupannya, apabila diingatkan maka ita tidak pernah sadar karena hatinya terlanjur dipenuhi canda, gurau dan tawa, hingga menjadikannya lemah.

Bahkan sebagian ada yang berlebihan dalam hal ini hingga senda gurau itu menjurus pada perbuatan dosa-dosa besar, menghina saudara-saudara muslim dan memperolok-olok mereka hanya untuk mendapatkan tawa dari teman-temannya lalu senda gurau itu berkembang pada perbuatan dusta untuk mendapatkan tawa dari khalayak. Rasulullah SAW bersabda:

“Celakalah bagi orang yang berbicara lalu berdusta agar orang lain tertawa, celakalah baginya dan celakalah baginya”.(HR Abu Daud, At-Tirmidzi dan Al-Hakim)

Imam Al-Manawi dalam kitab Faidh Al-Qadhir berkata:

“Kalimat: “Celakalah baginya”, Rasulullah SAW ulang-ulang hingga tiga kali, sebagai pernyataan besarnya azab orang itu, karena perbuatan semacam itu merupakan sumber dari perbuatan hina dan merupakan sumber dari segala perbuatan memalukan, maka jika perbuatan dusta itu dipadukan dengan perbuatan untuk memancing tawa manusia yang dapat mematikan hati dan menyebabkan manusia lupa akan dirinya serta dapat menyebabkan sikap kasar maka perbuatan itu adalah keburukan yang paling buruk”

Maka sederhana bercanda adalah suatu perkara yang sangat penting khususnya dalam kehidupan manusia yang konsisten karena ia membutuhkan sikap serius dan karena jalan yang ia tempuh menuntut seperti itu….(31 sebab lemahnya iman, Husain Muhammad Syamir, penerbit DARUL HAQ)


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...