posted by: Dunia Andromeda
Tokek yang
terancam predator bisa memutuskan ekornya untuk mengalihkan perhatian
musuhnya itu. Tapi apa yang terjadi dengan ekor yang telah putus itu?.
Menurut studi yang dirilis kemarin, ekor yang putus itu masih bisa
bergerak selama 30 menit. Kemampuan luar biasa dari tokek untuk
memutuskan ekornya itu telah menjadi obyek penelitian ilmuwan selama
berabad-abad.
Penelitian
sebelumnya menyebut pemutusan ekor itu untuk menyediakan tipuan visual,
agar penyerang mengejar ekor dan bukan tokek itu sendiri. Selain itu
kondisi tanpa ekor menjadikan tokek bisa berlari lebih kencang sehingga
memiliki kesempatan untuk selamat lebih besar. Tapi kerugiannya tokek
tanpa ekor memiliki kekurangan saat akan meloncat atau memanjat.
Anthony
Russell, profesor di University of Calgary di Kanada dan Timothy Higham
di Clemson University South Carolina melakukan penelitian lebih jauh
bagaimana ekor itu bergerak. Menggunakan electromyography (EMG) dan
video kecepatan tinggi mereka mengawasi ekor yang baru putus dari dari
Eublepharis macularius atau tokek leopard.
Beda
dengan kebanyakan binatang yang bergerak tanpa kontrol aktif otak, ekor
tokek mampu bergerak dengan pola yang teratur. "Kami menemukan ekor
memiliki gerakan yang bermacam-macam dan kompleks, termasuk putaran
akrobat hingga ketinggian tiga centimeter," kata Russell. Tapi peneliti
menyatakan masih perlu penelitian lanjutan untuk memahami bagaimana
sekumpulan syaraf yang telah diputus dari otak bisa melakukan perilaku
kompleks seperti itu.
"Penjelasan
yang paling bisa diterima adalah ekor itu tergantung pada sensor
feedback dari lingkungan. Sensor dipermukaan itu menyuruh untuk
melompat, atau bergerak ke arah tertentu," kata Russell.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar