posted by: Dunia Andromeda
Bukan cuma kecanduan rokok yang bisa disembuhkan dengan obat, kini
kecanduan judi juga sudah ada obatnya. Obat yang bisa dipakai untuk
menyembuhkan kecanduan judi pada prinsipnya sama seperti obat untuk
menyembuhkan kecanduan narkoba.
Obat bernama Naltrexone tersebut berfungsi menekan produksi opioid
endogen di dalam otak seorang pecandu judi. Senyawa yang sama juga
diproduksi di dalam otak pecandu narkoba dan berfungsi merangsang
perilaku impulsif atau keinginan yang tidak tertahankan.
Penggunaan Naltrexone untuk mengatasi kecanduan judi terdapat dalam guideline yang dipublikasikan para ilmuwan dari Monash university. Dikutip dari Medindia, guideline ini sudah disetujui National Health and Medical Research Council dan dimuat dalam Medical Journal of Australia.
Penggunaan Naltrexone untuk mengatasi kecanduan judi terdapat dalam guideline yang dipublikasikan para ilmuwan dari Monash university. Dikutip dari Medindia, guideline ini sudah disetujui National Health and Medical Research Council dan dimuat dalam Medical Journal of Australia.
Secara prinsip memang tidak ada perbedaan pada mekanisme kerja obat ini
dalam mengatasi kecanduan judi, dibandingkan dengan penggunaannya pada
pecandu narkoba. Hanya saja untuk efektivitasnya, para peneliti
mengakui belum ada bukti ilmiah yang cukup kuat.
Soal keamanan, Naltrexone diketahui memiliki efek samping berupa nyeri
di pencernaan. Keputusan untuk menggunakan obat ini nantinya akan
mempertimbangkan reaksi individual, termasuk sejauh mana seseorang bisa
menoleransi efek samping tersebut.
Perbedaan antara kecanduan judi dengan kecanduan yang lain hanya
terletak pada faktor yang menstimulasinya. Pada kecanduan judi,
stimulasinya adalah perilaku seperti halnya pada kecanduan seks dan
pornografi sedangkan pada kecanduan rokok dan narkoba stimulasinya
adalah zat berbahaya.
Jika tidak diatasi, kecanduan perilaku maupun zat berbahaya sama-sama
bisa memicu kerusakan di bagian otak yang menjadi pusat reward atau
rasa senang. Karena kecanduan dicirikan oleh perilaku yang berulang,
maka otak yang berfungsi sebagai pusat memori atau ingatan juga akan
terkena dampaknya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar