posted by: Dunia Andromeda
Semua mahluk pasti akan mengalami kematian,termasuk juga iblis. Hanya saja berbeda dengan manusia,iblis mengalami kematian ketika semua mahluk yang bernafas telah meninggal dunia terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan janji Allah swt yang akan mengakhirkan kematian iblis sampai hari kiamat kelak.
Firman Allah,"Iblis menjawab: 'Beri tangguhkanlah aku sampai waktu mereka dibangkitkan".(QS. Al-A'raf [7]: 14).
Ulama tafsir berbeda pendapat ketika menafsirkan ayat di atas.Al-Imam Ibn Jarir al-Thabarimenegaskan bahwa Allah tidak mengabulkan permohonannya. Permohonannya baru dikatakan terkabul seandainya Allah berfirman kepadanya, "Engkau termasuk yang ditangguhkan sampai waktu yang engkau minta,atau sampai hari kebangkitan,atau sampai hari mereka dibangkitkan dan lain-lain yang dapat menunjukkan bahwa permohonannya itu diterima Allah".
Sementara itu menurutibnu Katsir,yang dibenarkan olehRasyid RidhadalamTafsir al-Manar, "Allah memperkenankan apa yang dimohonkannya karena adanya hikmah,iradah dan kehendak yang tidak dapat ditolak dan Dia Maha Cepat Perhitungan-Nya".
Jalan tengah diambil olehAl-Baidawi, Al-ZamakhsyaridanSayyid Quthubdalam tafsirny. Menurut mereka,kalau dilihat dari permintaan iblis agar usianya ditangguhkan,maka ini jelas diterima,tetapi kalau dilihat dari permintaannya agar ditangguhkan sampai hari kebangkitan sebagaimana bunyi ayat yang diabadikan antara lain oleh (QS. Al-Hijr[15]:36), maka doanya tidak diterima.
Terlepas dari perbedaan pendapat tentang ayat di atas,yang jelas iblis telah meminta keringanan kepada Allah agar matinya tidak diambil terlalu cepat oleh-Nya. Kisah tentang bagaimana umur iblis bisa ditangguhkan sampai akhir kehidupan ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
Dulu,ketika manusia pertama belum diciptakan Allah,telah hidup selama beribu-ribu tahun sekelompok bangsa Jin. Di antara jin itu ada yang sangat taat beribadah kepada Allah selama 1000 tahun,namanyaIzzazil.Karna taatnya,akhirnya derajat Izzazil ini diangkat Allah sampai kelangit kedua. Di langit yang baru ini,dia juga masih taat beribadah hingga 1000 tahun lamanya. Allah pun mengangkatnya kelangit ketiga dan begitu seterusnya hingga kelangit ketujuh. Ketika dilangit yang terakhir ini juga dia masih setia beribadah kepada Allah.
Namun perubahan terjadi pada diri izzazil,tepatnya ketika Adam sebagai mahluk baru diciptakan Allah. Masalahnya,bukan terletak pada ketidaksetujuan izzazil dengan adanya mahluk baru tersebut. Namun terletak pada masalah peran dan posisi,yaitu ketika Izzazil diperintahkan Allah untuk sujud kepada Adam dan juga dikarnakan Adam akan dijadikan khalifah dimuka bumi oleh Allah.
Kalau smua bangsa jin - termasuk malaikat - taat terhadap perintah Allah,lain halnya dengan Izzazil. Ia membantah perintah-Nya karna merasa dirinya lebih mulia dibandingkan dengan Adam. Ibadahnya sudah teruji dihadapan Allah selama puluhan ribu tahun. Sementara Adam sendiri hanya mahluk kemarin sore. Firman Allah, "Dan (ingatlah) ketika kami berfirman kepada para malaikat:
"Sujudlah kamu kepada Adam,maka mereka sujud,tetapi Iblis enggan dan angkuh".(QS. Al-Baqoroh [2]: 34)
Di samping itu Izzazil berpikir mengapa yang harus menjadi khalifah adalah Adam,bukan dirinya yang sudah teruji kesetiaannya kepada Allah. Peristiwa yang digambarkan Al-Quran bahwa sebelum nabi Adam diciptakan pernah ada sekelompok mahluk yang saling bunuh-membunuh dijadikan alasan Izzazil bahwa hal yang serupa juga pasti akan terjadi pada diri mahluk baru itu jika dijadikan sebagai khalifah kelak.
Firman Allah: "Ingatlah waktu Tuhan berkata kepada para malaikat bahwa sesungguhnya Aku akan mengangkat seorang Khalifah di muka bumi. Malaikat menjawab,mengapa Engkau angkat orang yang akan berbuat binasa di bumi itu dan menumpahkan darah? Padahal kamilah yang tetap selalu mensucikan dan memuji-Mu.Firman Allah, "Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".(QS. Al-Baqarah [2]: 30). Karna pembangkangan inilah kemudian Izzazil dikenal dalam Al-Quran sebagai Iblis.
Selain karna masalah peran dan posisi,persoalan fisik juga menjadi alasan lain bagi Izzazil untuk tidak bersujud kepada Adam. Izzazil iri hati terhadap Adam yang diberikan paras sangat menawan dan sempurna,sementara ia sendiri berwajah jelek,bahkan menakutkan. Menurut Al-Quran,adanya perbedaan ciptaan antara Iblis (dari api) dan Adam (dari tanah) adalah menjadi alasan lain bagi Iblis untuk membangkang terhadap perintah Allah.
"Allah berfirman: 'Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku memerintahkanmu?' Iblis menjawab, Engkau ciptakan aku dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah".(QS. Al-A'raf [7]: 12).
Namun benarkah api itu lebih mulia dibandingkan tanah? Menurut Prof. Dr. M.Quraish Shihab,tidak selamanya api itu lebih baik daripada tanah. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1 | Api sifatnya membakar dan memusnahkan,berbeda dengan tanah yang sifatnya mengembangkan dan menjadi sumber rizki.
2 | Api sifatnya berkobar,tidak mantap,sangat mudah terombang-ambingkan oleh angin. Berbeda dengan tanah yang sifatnya mantap,tidak berubah dan tenang.
3 | Tanah dibutuhkan oleh manusia dan hewan,sedangkan api tidak dibutuhkan oleh hewan,bahkan manusia dapat hidup sekian lama tanpa api.
4 | Api walau ada manfaatnya tapi bahayanya pun tidak kecil. Bahayanya hanya dapat diatasi dengan menguranginya atau memadamkannya. Berbeda dengan tanah,kegunaannya terdapat pada dirinya dan tanpa bahaya,bahkan semakin digali semakin nampak manfaat dan gunanya.
5 | Api dapat padam oleh tanah,sedang tanah tidak dapat binasa oleh api. Api berfungsi sebagai pembantu,bila dibutuhkan ia dipanggil/dinyalakan,dan bila tidak ia diusir/dipadamkan.
6 | Di dalam tanah terdapat sekian banyak hal yang bermanfaat,seperti barang tambang,sungai,mata air,pemandangan indah dan sebagainya. Sementara api tidak demikian.
7 | Allah banyak menyebut tanah pada Al-Quran dalam konteks positif,sedang tidak banyak disebut dan kalaupun disebut,umumnya dalam konteks negatif. Jadi apa yang dikatakan Iblis bahwa api lebih baik daripada tanah adalah tidak benar berdasarkan sedikit keterangan di atas.
Melihat sikap congkak dan kesombongan Iblis ini,Allah menjadi murka,lalu dia diusir dari surga untuk turun ke bumi.
Firman Allah, "Allah berfirman: 'Turunlah kamu dari surga itu,karna kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya,maka keluarlah,sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina".(QS. Al-A'raf [7]: 13).
Mendengar dirinya diusir dari surga,Iblis pun mengajukan permintaan kepada Allah agar tidak dimatikan sampai hari kiamat. Maka turunlah ayat Al-Quran QS. Al-A'raf [7]: 14.Permintaan iblis ini kemudian dikabulkan Allah sebagaimana dalam firmannya,"Allah berfirman: 'Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh".(QS.Al-A'raf [7]: 15).
KEMATIAN IBLIS
Karna diberi kesempatan hidup panjang oleh Allah,maka iblis pun dengan leluasa menggoda anak manusia di dunia ini. Tidak sedikit yang bisa tergoda dengan bujuk rayunya dan banyak pula yang sukses keluar dari jebakannya. Karna tugasnya yang sangat tercela ini,bisa dikatakan Iblis adalah rajanya segala bentuk kejahatan. Maka dari itu setiap perbuatan manusia yang tidak baik disebut dengan perbuatan Iblis atau syathaniyah.
Di akherat kelak Allah pasti akan menyiksa Iblis dan orang-orang yang terbujuk oleh rayunya. Bukan saja di akherat,di dunia ini saja siksaan Allah itu sudah menimpa Iblis dan golongannya,yaitu salah satunya ketika sedang menghadapi sakaratul maut.
Sebagaimana kematian orang-orang yang banyak dosanya,kematian Iblis juga dirasakan sangat pedih dan mengerikan sekali. Menurut Fuad Kauna dalam karya "Langit pun Terguncang",sewaktu Iblis hendak mati dalam sakaratul mautnya,ia mengeluarkan suara jerit kesakitan yang sangat mengerikan. Jika sekiranya penduduk bumi ini mendengar jeritan Iblis tentu mereka semua akan binasa akibat dari kerasnya jeritan itu dan kengerian yang ditimbulkannya.
Tentang bagaimana Iblis meninggal dunia ini,riwayat lain mengatakan, ketika malaikat Izrail mendekati Iblis hendak mencabut nyawanya,Iblis berlari ke arah timur (maksudnya hendak melarikan diri dari Izrail),namun tiba-tiba Izrail telah berada di dekatnya,dan kemanapun Iblis melarikan diri, malaikat pencabut nyawa itu selalu mengejarnya.
Akhirnya Iblis berdiri ditengah-tengah dunia didekat kubur Adam as,seraya berkata, "Hai adam,sebab dirimulah aku menjadi mahluk yang dilaknat,dirajam,serta ditolak.
"Kemudian Iblis berkata kepada malaikat Izrail, "Wahai malaikat Maut,dengan gelas apa kamu memberi minum aku?, dan dengan siksaan apa kamu mencabut ruh ku?"
Malaikat Izrail lalu menjawab, "Aku akan beri minum kamu dengan menggunakan gelas neraka Ladza dan neraka Sa'ir"
Mendengar jawaban Izrail tersebut,Iblis jatuh bangun karna ketakutan akan pedihnya siksaan itu,ia lari kesana kemari seperti orang mabuk.
Ketika ia sampai di suatu tempat,dimana Iblis waktu itu diturunkan dan dilaknati,maka Malaikat Zabaniyah benar-benar telah menikam Iblis dengan beberapa tombak secara terus-menerus,sehingga Iblis merasakan rasa sakit yang amat sangat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar