posted by: Dunia Andromeda
Di dunia ini ada jutaan
masjid yang tersebar di seluruh negara. model dan bentuknya pun
bermacam-macam. Lain wilayah, lain pula bentuknya. Masing-masing
menampilkan kekhasannya. Ada yang model umum seperti mercusuar,
octagonal, persegi empat, hingga bentuk spiral.
1. Menara Kudus
Masjid yang terletak di Kota Kudus, Jawa
Tengah, ini dibangun pada 956 H/1549 M. Masjid ini terkenal dengan
menaranya yang unik, yang merupakan bagian dari kompleks makam Sunan
Kudus. Menara ini pada dasarnya meniru bangunan candi zaman Majapahit
yang terdiri dari kaki dan tubuh bangunan yang berjenjang beserta
pelipit-pelipit mendatar sebagai batas.
Bagian dinding menara
terbuat dari material batu bata. Sementara bagian atas menara berbentuk
atap tumbang dengan konstruksi kayu. Hiasan bidang, meskipun sudah
disamarkan, masih tampak seperti bekas-bekas hiasan pada bangunan candi.
Masjid Istiqlal
merupakan salah satu masjid di Indonesia yang mengedepankan gaya
arsitektur Islam modern. Gaya arsitektur modern ini juga tampak pada
bagian menara masjid. Bangunan menara yang berfungsi sebagai tempat
muazin mengumandangkan azan sebagai tanda waktu shalat tiba ini dibangun
meruncing ke atas dan memiliki lubang-lubang pada bagian dindingnya.
Lubang-lubang tersebut untuk mengurangi tekanan dan hembusan angin.
Menara
ini memiliki ketinggian 66,66 meter dengan diameter lima meter.
Ketinggian menara ini sebagai simbol dari jumlah ayat yang terdapat
dalam Alquran. Sementara di atas tempat muazin mengumandangkan azan
adalah puncak menara yang terbuat dari baja tahan karat seberat 28 ton
dengan tinggi 30 meter.
3. Masjid Agung Banten
Masjid ini termasuk salah satu yang tertua
di Jawa. Masjid yang dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin
(1552-1570) terletak di sisi alun-alun dan di sebelah utara keraton.
Menara Masjid Agung Banten berbentuk mercusuar dengan gaya Eropa yang
tampak kurang serasi dengan bangunan masjidnya.
Awalnya, sebelum
difungsikan sebagai menara masjid, menara ini digunakan sebagai menara
rambu dan pengintai untuk Pelabuhan Banten yang kerap menjadi sasaran
serangan oleh kekuatan-kekuatan Eropa sebagai rival Belanda. Menara ini
dibangun oleh seorang arsitek Belanda, Hendrik Lucasz Cardeel, yang
bekerja di kota pelabuhan itu pada abad ke-17 M.
4. Masjid Samarra Iran
Bentuk khas
menara spiral digunakan di masjid-masjid di Irak yang mengadopsi tradisi
dalam bangunan menara Mesopotamia. Masjid Samarra Iran dan Masjid
Dullaf di Irak yang memiliki menara berbentuk spiral. Bisa dikatakan
kedua menara ini sebagai peninggalan arsitektur yang memberikan kesan
bahwa perhitungan geometri para arsitek pada masa itu sudah sangat
akurat. Kedua menara masjid itu bahkan hingga sekarang masih tegak
berdiri walaupun sudah berusia 1.200 tahun. Masjid lain yang juga
memiliki menara spiral adalah Masjid Ibnu Tulun di Fustat, Mesir.
5. Menara Masjid Emin
Satu-satunya
minaret berbentuk oktagonal yang terkemuka terletak di Chefchaouen Cina
bernama Emin Minaret yang dibangun pada 1778 oleh Kaisar Qianlong dari
Dinasti Qing (1735-1796). Menara ini memiliki tinggi 44 meter (144 kaki)
dan merupakan menara masjid tertinggi di Cina.
Menara ini terbuat
dari kayu dan batu bata. Modelnya sangat elegan berbentuk melingkar dan
meruncing ke bagian atas. Diameter menara seluas 14 meter (46 kaki) di
bagian bawah, sedangkan pada atas diamaternya sekitar 2,8 meter.
6. Masjid Hassan II Maroko
Masjid Hassan II di Casablanca, Maroko,
tercatat sebagai masjid dengan menara tertinggi di dunia. Menaranya
seakan mencakar langit dengan ketinggian mencapai 210 meter. Dirancang
oleh arsitektur asal Prancis, Michel Pinseau, masjid ini dibangun oleh
Bouyges pada 1980. Setiap malam, di puncak menara, terdapat sinar laser
yang mengarah ke Makkah.
Bangunannya megah dan luas yang menghadap
ke perairan Atlantik. Masjid ini berdiri di sebuah semenanjung hasil
reklamasi. Pembangunan Masjid Hasan II Maroko terinspirasi oleh ayat
Alquran surah Hud [11] ayat 7, “Singgasana-Nya (sebelum itu) di atas
air.” Masjid ini bisa menampung lebih dari 30 ribu jamaah.
7. Masjid Agung Xi’an
Menara Masjid Agung Xi’an ini terbilang
cukup unik karena menggambarkan arsitektur asli Cina. Menara ini
menggabungkan dua fungsi; bulan menonton paviliun dan menara. Eksterior
masjid dihiasi dengan ubin kaca biru dan kepala naga. Di dalam,
langit-langit yang dicat cerah diukir dengan bunga teratai. Masjid ini
dibangun pada masa Dinasti Ming tahun 700-an Hijriyah (1400 Masehi) oleh
Laksamana Cheng Ho.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar