posted by: Dunia Andromeda
sumber: doczoe.com |
Tahukah kamu apa transfusi darah itu? Transfusi darah adalah suatu
proses pemindahan darah atau produk-produk yang berasal dari pemisahan
komponen-komponen darah, dari seseorang (donor: orang yang
memberi/menyumbangkan darah) ke dalam sistem sirkulasi (peredaran
darah) seorang yang lain (resipien: pasien penerima transfusi darah).
Prosedur yang cukup rumit? Jaman dulu iya, tapi sekarang transfusi
adalah prosedur yang sangat umum dilakukan dalam dunia medis. Apa
tujuan dari transfusi darah? Tujuan transfusi darah adalah untuk
menolong nyawa sesorang (resipien) yang terancam karena kehilangan
banyak darah akibat kecelakaan, anemia akut, trombositopenia,
hemofilia, menderita sel darah merah berbentuk sabit (sickle-cell
disease), atau setelah menjalani operasi.
Saat ini, transfusi darah yang dilakukan dalam praktik-praktikkedokteran tidak lagi menggunakan bentuk darah utuh tetapi lebih
menggunakan komponen-komponen tertentu darah yang diperlukan resipien.
Ide transfusi darah ternyata sudah ada sejak abad ke-15. Berdasarkan
catatan Stefano Infessura, pada tahun 1492, saat Paus Innocent VIII
sakit dan koma, dilakukan transfusi darah dari tiga orang anak
laki-laki yang berusia 10 tahun melalui mulut (saat
itu belum dikenal metode dan akses transfusi intravena). Namun, pada
akhirnya ketiga anak laki-laki dan Paus Innocent meninggal dunia.
Setelah ditemukannya sistem sirkulasi (peredaran darah) oleh WilliamHarvey, serangkaian eksperimen terkait transfusi darah dilakukan.
Awalnya dicobakan pada hewan dan ternyata sukses. Tapi, ketika
diujicobakan pada manusia, hasilnya sangat fatal.
Kemudian, dokumentasi yang lebih lengkap mengenai eksperimen
transfusi darah pada manusia adalah eksperimen transfusi darah yang
dilakukan oleh Dr. Baptiste Denys di tahun 1667. Mula-mula ia
mentransfusikan darah dari seekor domba pada seorang anak laki-laki
yang berusia 15 tahun, yang ternyata selamat setelah proses transfusi.
Kemudian Dr. Baptiste Denys mencobakan mentransfusi kepada seorang
laboran, dan ternyata juga sukses. Kesuksesan ini sebenarnya lebih
disebabkan karena jumlah darah yang ditransfusikannya sedikit, sehingga
kedua orang itu dapat bertahan dari reaksi alergi. Eksperimen Dr.
Baptiste Denys yang ketiga melibatkan seseorang yang bernama Baron
Bonde. Baron Bonde menerima dua kali transfusi. Hasilnya, setelah
menerima transfusi darah yang kedua, Baron Bonde meninggal.
Eksperimen
selanjutnya dilakukan pada Antoine Mauroy yang menerima transfusi darah
dari seekor anak sapi. Lagi-lagi Antoine Mauroy meninggal. Hanya saja,
peristiwa meninggalnya Antoine Mauroy menjadi permasalahan. Istri
Antoine Mauroy menganggap bahwa kematian suaminya adalah karena
transfusi darah, walaupun setelah itu ternyata diduga Antoine Mauroy
meninggal lebih karena sebab diracun dengan arsenik. Akhirnya istri
Antoine Mauroy didakwa meracun suaminya itu. Tapi tetap saja transfusi
darah kemudian menjadi sebuah kontroversi. Pada tahun 1670, transfusi
darah bahkan dilarang.
Pada awal dekade di abad ke-19, kesuksesan pertama mulai muncul.
Sebelum dilakukan transfusi darah, terlebih dahulu dilakukan pengetesan
kecocokan darah dengan cara mencampurkan darah dari donor dan resipien
di luar tubuh untuk melihat apakah terjadi penggumpalan atau tidak.
Jika sesudah dicampurkan darah tidak menggumpal, berarti transfusi
dapat dilakukan. Di tahun 1818-lah, Dr. James Blundell memperoleh
kesuksesan pertama teknik transfusi. Ia melakukan transfusi pada
seorang pasien perempuan yang baru saja melahirkan dan kehilangan
banyak darah, dengan mentransfusikan darah dari suaminya sendiri. Dari
tahun 1825 hingga tahun 1830, Dr. James Blundell melakukan 10 kali
transfusi darah.
Pada tahun 1901, setelah Karl Landsteiner menemukan berbagai macam
golongan darah pada manusia, pasien-pasien yang meninggal karena
praktik transfusi darah jauh berkurang.
Transfusi darah menjadi
prosedur yang sangat aman dalam bidang kedokteran. Meninggalnya pasien
yang menjalani transfusi disebabkan oleh perbedaan golongan darah yang
memicu penggumpalan darah. Karena penemuan empat macam golongan darah
pada manusia ini (golongan darah A, B, AB, dan O), Karl Landsteiner
memperoleh Hadiah Nobel dan bidang Fisiologi dan obat-obatan pada tahun
1930.
Berikutnya, penemuan zat antikoagulan (anti pembeku darah) dan
lemari pendingin memungkinkan darah dapat disimpan dalam jangka waktu
relatif lama. Lalu, muncullah Dr. Charles Richard Drew, orang yang
pertama kali mencetuskan ide tentang bank darah pada tahun 1940 semasa
Perang Dunia II. Ia juga merupakan orang yang pertama kali
mengembangkan pemrosesan plasma darah dan teknik penyimpanan dalam
skala besar, serta teknik transfusi yang jauh lebih modern.
Apa bank darah itu? Bank darah adalah sebuah tempat, biasanya
merupakan suatu bagian dari sebuah laboratorium rumah sakit di mana di
sana darah dikumpulkan dari para donor, diklasifikasikan berdasarkan
golongannya, dan seringkali dipisahkan menjadi beberapa komponen untuk
ditrasfusikan pada para resipien pada waktu dibutuhkan.
Nah, sudah tahu kapan ide tentang transfusi darah muncul ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar