posted by: Dunia Andromeda
Jika Alexander Graham Bell ngaku - ngaku menemukan telepon padahal dia
cuman mematenkan penemuan orang, Jika Thomas Alfa Edison ngaku - ngaku
yang pertama kali menemukan bola lampu, padahal dia hanya peniru
(plagiat), jika ada pengumuman segempok uang ditemukan di pasar maka
akan ada lebih dari 10 orang yang ngaku - ngaku (padahal itu cuman
candaan). Maka nasib yang sama dengan hal di atas tidak dialami oleh
SANDAL JEPIT, karena mulai dari jaman Fir'aun masih ingusan sampai zaman
Bill Gate mantu, tidak ada seorangpun yang mengklaim bahwa dialah
Penemu The Sandal Jepit !
Di buka, didorong dikit-dikit, dimasukin, digoyang lalu dijepit, waw…nyaman dan enak sekali rasanya……
Itulah kalau kita pakai sandal jepit. Sandal jepit memang alas kaki yang sangat murah dan tidak banyak dikomplain oleh konsumen, sampai sekarang lembaga konsumen Indonesia tidak pernah menerima keluhan tentang sandal jepit yang putus atau pun lepek, maupun hilang.
Dalam perkembangan sejarah umat manusia, sandal berbarengan dengan jaman logam. Terutama setelah diciptakannya paku, karena saat itu sering terjadi kecelakaan kacugak (kaki tertusuk paku). Sehingga diciptakan lah sandal, sebagai pelindung kaki. Namun perkembangan sandal jepit ternyata mempunyai cerita tersendiri.
Pertama-tama sandal jepit ini di temukan di daerah Cina Utara yang pada saat itu di pimpin oleh Kaisar Cing Cang Ke Ling. Penemuan sandal jepit tidak disengaja. Di mana pada saat itu, kaisar sedang berburu harimau dengan busur panahnya melihat si kaki seribu melintas di ibu jari kakinya, karena merasa jijik, si kaisar latah, sambil berkata “ eh sial..gua jepit lo”.
Dari sana tersebar gosip dari mulut ke mulut, bahwa
kaisar itu latah. Ini akibat ulah comel dari pengawal kaisar yang
melihat kelatahan kaisar dan memberikan kabar ini pada media Cek Li Cek,
media cetak gosip mingguan di Cina Utara. Untuk menjaga kewibawaan
kaisar, maka para penasehat kaisar bersidang. Dari sidang muncul
keputusan, bahwa harus ada alas kaki, buat kaki kaisar agar terhindar
dari serangga menjijikan, maka di buatlah alas kaki dari kayu, dengan
memberikan tiang pendek pas dekat ibu jari. Hal itu sekaligus sebagai
peringatan bagi para gosiper, kalau masih menggosip kaisar latah akan
diinjak dan dijepit lho. Itu kisah sandal jepit dari Cina walau pun ini
masih perlu dibuktikan kebenarannya.
Kalau menilik dari masa keemasan Eropa, sandal
jepit ini muncul saat revolusi industri di Inggris. Sandal jepit muncul,
di mana para petani meninggalkan ladangnya dan bekerja menjadi buruh di
pabrik-pabrik. Pada saat itu kaum buruh tidak memakai alas kaki ke
pabrik, mereka persis seperti kebiasaan petani ladang yang cekeran.
Karena mereka sering cekeran tentu saja pabrik menjadi kotor. Clening
service yang bertugas membersihkan sering mengeluh karena banyak pasir
yang terbawa ke ruangan. Mereka sering ngomel-ngomel : “ Sand
All…sand…All…stupid ”. Karena pabrik sangat bising, maka terdengarnya
menjadi “Sandal jepit”. Maka para buruh memakai sandal jepit untuk
menghindari omelannya. Sejarah ini pun ini juga masih diragukan
faktanya.
Kalau perkembangan di Indonesia, Sandal jepit ini sebenarnya sudah mulai ada dari Jaman Tarumanagara di Bogor, sekitar abad ke 7 . Hal tersebut dibuktikan dengan penemuan batu tulis yang didalamnya ada tulisan/prasasti dan telapak kaki Raja. Telapak kaki tersebut sebenarnya adalah cetakan,untuk membuat sandal raja. Sayang sekali tidak ada keterangan sandal apa yang dibuat. Tetapi yang jelas dari cetakan telapak kaki raja tidak ada tanda kaki raja pecah-pecah (rorombehen), berarti kaki raja sehat dan saya yakin raja sudah pakai sandal.
Tak seorang pun yang mengklaim sebagai penemu sandal jepit. Ini sangat mengherankan, walaupun tidak sebergengsi seperti penemuan listrik oleh Thomas Alva Edison, sandal jepit merupakan kebutuhan sehari-hari seperti listrik. Bahkan antara sandal jepit dengan listrik ada hubungan. Kalau anda sedang memperbaiki arus listrik (kabel), harus memakai sandal jepit, kalau tidak memakai anda bisa kesetrum.
Di buka, didorong dikit-dikit, dimasukin, digoyang lalu dijepit, waw…nyaman dan enak sekali rasanya……
Itulah kalau kita pakai sandal jepit. Sandal jepit memang alas kaki yang sangat murah dan tidak banyak dikomplain oleh konsumen, sampai sekarang lembaga konsumen Indonesia tidak pernah menerima keluhan tentang sandal jepit yang putus atau pun lepek, maupun hilang.
Dalam perkembangan sejarah umat manusia, sandal berbarengan dengan jaman logam. Terutama setelah diciptakannya paku, karena saat itu sering terjadi kecelakaan kacugak (kaki tertusuk paku). Sehingga diciptakan lah sandal, sebagai pelindung kaki. Namun perkembangan sandal jepit ternyata mempunyai cerita tersendiri.
Pertama-tama sandal jepit ini di temukan di daerah Cina Utara yang pada saat itu di pimpin oleh Kaisar Cing Cang Ke Ling. Penemuan sandal jepit tidak disengaja. Di mana pada saat itu, kaisar sedang berburu harimau dengan busur panahnya melihat si kaki seribu melintas di ibu jari kakinya, karena merasa jijik, si kaisar latah, sambil berkata “ eh sial..gua jepit lo”.
Kalau perkembangan di Indonesia, Sandal jepit ini sebenarnya sudah mulai ada dari Jaman Tarumanagara di Bogor, sekitar abad ke 7 . Hal tersebut dibuktikan dengan penemuan batu tulis yang didalamnya ada tulisan/prasasti dan telapak kaki Raja. Telapak kaki tersebut sebenarnya adalah cetakan,untuk membuat sandal raja. Sayang sekali tidak ada keterangan sandal apa yang dibuat. Tetapi yang jelas dari cetakan telapak kaki raja tidak ada tanda kaki raja pecah-pecah (rorombehen), berarti kaki raja sehat dan saya yakin raja sudah pakai sandal.
Tak seorang pun yang mengklaim sebagai penemu sandal jepit. Ini sangat mengherankan, walaupun tidak sebergengsi seperti penemuan listrik oleh Thomas Alva Edison, sandal jepit merupakan kebutuhan sehari-hari seperti listrik. Bahkan antara sandal jepit dengan listrik ada hubungan. Kalau anda sedang memperbaiki arus listrik (kabel), harus memakai sandal jepit, kalau tidak memakai anda bisa kesetrum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar