posted by: Dunia Andromeda
Suntik insulin masih menjadi penyelamat bagi penderita diabetes. Namun,
melakukannya tanpa prosedur yang benar berpotensi merusak estetika
tubuh, seperti menimpa seorang pria pengidap diabetes asal Afrika
Selatan.
Dilansir Daily Mail, pria berusia 55 tahun dengan diabetes tipe 1 itu mengejutkan dokter setelah memperlihatkan bentuk perutnya yang berubah menyerupai bokong atau payudara wanita.
Selama ini, ia mendapat resep suntikan insulin di dua bidang perutnya untuk mengontrol kadar gula dalam darah. Namun, ia tidak tahu bahwa menyuntikkan insulin di tempat yang sama dapat memicu pembengkakan lemak lembut di dalam lapisan kulit.
Lantaran tak mengubah area injeksi selama tiga dekade, pria tersebut menderita kondisi yang disebut lipohipertrofi dengan stadium parah. "Selama bertahun-tahun kami belum pernah melihat kasus seperti ini," ujar Dr Stan Landau, dari Centre for Diabetes and Endocrinology, Joannesburg, tim dokter yang menangani pria itu.
Mulanya, pasien tersebut disarankan untuk melakukan rotasi pada area injeksi dan menggunakan jarum yang lebih kecil. Dia juga diberikan berbagai jenis insulin. Tapi sayang, tim dokter kehilangan kontak dengannya setelah dia tidak lagi memenuhi janji pemeriksaan rutin.
Dr Landau mengatakan bahwa pasien menyuntikkan insulin di tempat yang sama karena mengira benjolan pada perut adalah normal bagi penyuntik insulin. "Dia pernah melihat pasien yang lain meski tidak sebesar yang ia miliki. Karena tidak sakit, ia tidak pernah memeriksakannya."
Ia menambahkan bahwa benjolan tersebut dapat menyusut, tapi akan memicu kerusakan sel permanen tanpa operasi plastik. "Banyak pasien diabetes tidak memiliki informasi yang jelas bagaimana memberikan insulin dengan benar," ujar tim dokter dalam dalam New England Journal of Medicine.
Diabetes tipe 1 terjadi karena terjadi kerusakan pada sel yang bertugas untuk memproduksi insulin, sehingga tubuh tidak mampu memproduksi insulin. Insulin berfungsi agar glukosa memasuki sel sebagai bahan bakar. Tanpa insulin, glukosa akan menumpuk dalam darah.
Karena itulah, suntik insulin diperlukan untuk mengontrol kadar gula dalam darah pasien diabetes. Penyuntikannya pun dilakukan dengan cara merotasi area injeksi.
Dilansir Daily Mail, pria berusia 55 tahun dengan diabetes tipe 1 itu mengejutkan dokter setelah memperlihatkan bentuk perutnya yang berubah menyerupai bokong atau payudara wanita.
Selama ini, ia mendapat resep suntikan insulin di dua bidang perutnya untuk mengontrol kadar gula dalam darah. Namun, ia tidak tahu bahwa menyuntikkan insulin di tempat yang sama dapat memicu pembengkakan lemak lembut di dalam lapisan kulit.
Lantaran tak mengubah area injeksi selama tiga dekade, pria tersebut menderita kondisi yang disebut lipohipertrofi dengan stadium parah. "Selama bertahun-tahun kami belum pernah melihat kasus seperti ini," ujar Dr Stan Landau, dari Centre for Diabetes and Endocrinology, Joannesburg, tim dokter yang menangani pria itu.
Mulanya, pasien tersebut disarankan untuk melakukan rotasi pada area injeksi dan menggunakan jarum yang lebih kecil. Dia juga diberikan berbagai jenis insulin. Tapi sayang, tim dokter kehilangan kontak dengannya setelah dia tidak lagi memenuhi janji pemeriksaan rutin.
Dr Landau mengatakan bahwa pasien menyuntikkan insulin di tempat yang sama karena mengira benjolan pada perut adalah normal bagi penyuntik insulin. "Dia pernah melihat pasien yang lain meski tidak sebesar yang ia miliki. Karena tidak sakit, ia tidak pernah memeriksakannya."
Ia menambahkan bahwa benjolan tersebut dapat menyusut, tapi akan memicu kerusakan sel permanen tanpa operasi plastik. "Banyak pasien diabetes tidak memiliki informasi yang jelas bagaimana memberikan insulin dengan benar," ujar tim dokter dalam dalam New England Journal of Medicine.
Diabetes tipe 1 terjadi karena terjadi kerusakan pada sel yang bertugas untuk memproduksi insulin, sehingga tubuh tidak mampu memproduksi insulin. Insulin berfungsi agar glukosa memasuki sel sebagai bahan bakar. Tanpa insulin, glukosa akan menumpuk dalam darah.
Karena itulah, suntik insulin diperlukan untuk mengontrol kadar gula dalam darah pasien diabetes. Penyuntikannya pun dilakukan dengan cara merotasi area injeksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar