posted by: Dunia Andromeda
Parasit memang tidak berguna secara langsung buat manusia, contoh saja
nyamuk dan lalat, mereka tidak berguna justru sangat menganggu dan
menjijikan, tapi mereka berfungsi untuk mengingatkan agar manusia selalu
menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat kalau tidak mau diganggu.
Bayangkan kalau gak ada nyamuk dan lalat, manusia akan nyampah sana sini
seenaknya, ya gak ? hehehe
Walah malah ngelantur gak jelas nih admin, ok! langsung saja kita baca sama-sama 10 Parasit Pembawa Penyakit yang Menjijikkan.
10. Bedbugs
Bedbugs ini semacam kutu kecil yang biasanya hidup di
dalam atau di sekitar kasur. Umumnya mereka cari makan di malam hari,
walaupun siang hari terkadang mereka cari makan juga.
Karena ukurannya yang kecil, bedbugs bisa bersembunyi di kasur, di
sela-sela kasur, di bawah bantal, di lubang-lubang sekrup, karpet,
retakan-retakan dinding, dan di kamar-kamar yang kotor dan tidak
terawat.
Gigitannya kadang disangka gigitan nyamuk, karena iritasi dan bentuk
kemerahan yang disebabkannya hampir mirip. Tidak ada bukti ilmiah yang
menunjukkan kalau ia menyebarkan penyakit, walaupun gigitannya bisa jadi
sumber infeksi kalau digaruk-garuk.
Fakta lain menunjukkan bahwa bedbugs ini, selain sulit dideteksi
keberadaannya (karena ukurannya yang sangat kecil dan dapat bertahan
dalam jangka waktu yang lama, ia juga dapat bertelur lebih dari 500
butir selama hidupnya. Dia juga sangat suka menghisap darah.
9. Lice
Ada banyak jenis lice (bentuk jamak dari louse=tuma), yang paling
dikenal adalah tuma kepala, di samping tuma badan (body louse) dan tuma
kemaluan (pubic louse).
Jenis-jenis tuma tersebut merupakan tuma-tuma yang biasa hidup di tubuh
manusia. Spesies-spesies lainnya lebih banyak hidup di tubuh hewan.
Siklus hidupnya cenderung singkat; telor-telurnya akan menetas dalam
jangka waktu 6-9 hari, sementara nimfanya akan molting 3 kali selama 7
hari lebih sebelum jadi bentuk dewasa.
Kulit-kulit hasil molting dan penetasan telor akan tetap berada di kulit
kepala. Dewasanya dapat bergerak dengan sangat cepat dan hanya bertahan
hidup selama sebulan untuk menghisap darah dan bertelur. Si betinanya
bisa bertelur 7-12 butir sehari.
8. Leeches (Lintah)
Banyak orang salah paham dengan menganggap semua lintah itu hanya
menghisap darah. Lintah penghisap darah hanyalah salah satu dari spesies
lintah. Lintah merupakan cacing tersegmentasi yang berelasi dekat
dengan cacing tanah biasa.
Sanguivorous atau lintah penghisap darah, merupakan jenis lintah yang
biasa ditemukan di perairan yang tenang dan juga di darat. Metode yang
biasanya dipakai untuk nempel di inangnya adalah dengan menunggu di
tanah.
Terus di situ mereka akan berdiam untuk merasakan getaran-getaran dan
pergerakan di sekitarnya atau mendeteksi perubahan pola cahaya. Jika ia
merasakan ada inang potensial, ia akan berusaha nempel di inangnya.
Setelah berhasil nempel, mereka akan menggunakan bagian penghisap di
mulutnya untuk mengiris kulit inang, lalu mereka akan mensekresikan
sejenis lendir untuk menjaga mereka tetep nempel di inangnya.
Kemudian mereka akan meregangkan badannya setelah menggunakan zat
anti-koagulan dan histamine untuk mencegah pembekuan darah dan membuat
darahnya jadi mudah dicerna.
Nah, ternyata dalam dunia pengobatan tradisional, metode lintah ini
membantu juga lho. Ternyata lukanya tidak seburuk yang dibayangkan.
Lukanya mungkin bisa aja teriritasi dan mengeluarkan darah dan cairan
selama beberapa jam, tapi kemungkinan kehilangan darahnya sangat
minimal.
7. Ticks
Ticks (kutu) diklasifikasikan sebagai arachnid dan banyak varietasnya.
Yang paling sering ditemuin itu kutu kaki-hitam, kutu bintang satu (lone
star tick), kutu rusa, dan kutu anjing.
Kutu-kutu ini ternyata punya kemampuan menyebarkan penyakit. Penyakit
yang paling dikenal adalah Rocky Mountain spotted fever dan penyakit
Lyme.
Kutu biasanya ditemukan di daerah-daerah dengan semak belukar dan rumput
yang banyak. Mereka biasanya akan menunggu inangnya lewat, lalu masuk
ke tubuh inangnya, dan mencari tempat yang paling nyaman.
Kalau di manusia, mereka suka daerah kulit kepala, tapi di mamalia
lainnya, mereka suka di mana saja. Keberadaan mereka ini secara kasat
mata tidak kelihatan, jadi mereka bisa dengan bebas menghisap darah dari
inangnya.
6. Fleas
Tau The Black Plague? Itu adalah penyakit yang (katanya) dibawa-bawa
oleh si flea ini. Seperti nyamuk, flea butuh darah dari inang mamalia
untuk bisa beranak-pinak.
Mereka akan bertelor di inangnya dan biasanya ini akan menyebabkan
pengerumunan flea yang terjadi di tempat-tempat di mana si inang ini
suka berada, seperti daerah tempat tidur peliharaan.
Ketika telurnya menetas biasanya sekitar beberapa hari atau beberapa
minggu, larvanya akan menghabiskan waktunya dengan memakan
material-material organik seperti sel-sel kulit mati atau sisa-sisa
kotoran. Parasit yang satu ini bisa loncat dengan ketinggian lebih dari
100x panjang badannya.
5. Mosquitoes (Nyamuk)
Nyamuk butuh darah mamalia untuk dapat beranak pinak, sama sepertiu
flea. Karena itulah, sang betina selalu hinggap di kulit mamalia untuk
menghisap darahnya. Tapi sebenarnya baik si jantan maupun betina cuma
memakan nektar dari bunga atau buah-buahan. Tapi tetap saja sang betina
butuh protein tambahan yang ada di dalam darah untuk bereproduksi.
4. Mites
Mites (tungau) terdiri atas beberapa jenis, seperti tungau debu (dust
mites), tungau unggas (fowl mites), tungau anjing (dog mites), tungau
rusa (deer mites), tungau kutu (chigger mites), dan tungau kudis
(scabies mites).
Ada juga tungau yang hidup di manusia, yang disebut tungau kantung
rambut (hair follicle mites) yang memakan sekresi berminyak dari rambut
dan kulit kepala. Walaupun terdengar agak menyeramkan, tapi tidak usah
kuatir, karena ternyata tungau ini adalah bagian normal dari proses
hidup manusia.
Lalu, tungau mana yang menyebabkan banyak masalah? Tungau kudis (scabies
mites) lah jawabannya. Parasit mikroskopik ini dapat menyebabkan
gatal-gatal yang luar biasa dan jejak merah pada daerah terinfeksi.
3. Human Botflies
Botfly itu istilah yang diberikan untuk spesies lalat yang larvanya
hidup sebagai parasit di dalam tubuh mamalia. Belatung human botfly
diangkut oleh nyamuk-nyamuk dan banyak terdapat di Amerika Tengah dan
Selatan.
Lalat akan menangkap nyamuk dan bertelor pada tubuh nyamuk tersebut.
Akhirnya, nyamuk-nyamuk akan menggigit manusia dan telur-telurnya akan
masuk ke dalam tubuh manusia itu lalu menetas.
Belatung botfly bahkan akan mengunyah agar dapat memasuki tubuh
inangnya. Di dalam tubuh manusia, belatung itu akan bertahan selama 5-6
minggu sampai bertambah gemuk.
Selama itu, mereka akan membuat lubang agar mereka dapat keluar. Pada
tahap ini, jika tetap tidak terdeteksi, belatung-belatung itu akan
keluar dari lubang kecil yang telah dibuatnya lalu jatuh ke tanah. Nah
dari sini daur hidup akan dimulai kembali.
2. Tapeworm
Tapeworm (cacing pita) mirip-mirip dengan cacing tambang. Mereka
merupakan parasit usus yang dapat menular ke manusia melalui tanah atau
bekas kotoran, namun kebanyakan menginfeksi manusia melalui daging-daing
yang kurang matang dalam memasaknya.
Gejala dari infeksi cacing ini sangat sulit dideteksi karena tidak ada
gejala-gejala luar yang mengindikasikan infeksi cacing ini selama
periode waktu yang panjang.
Nah, kalau begitu caranya, cacing pita itu bisa tumbuh sampe 30 kaki
(sekitar 9,14400 meter). Jadi kalau makan daging-dagingan, dibersihkan
dan dimasak sampai matang dulu ya.
1. Hookworm
Hookworm (cacing tambang) menginfeksi manusia melalui sisa-sisa kotoran
di tanah. Telur-telurnya akan menetas dalam jangka waktu 1 minggu dan
tumbuh jadi larva yang bisa hidup sekitar sebulan di dalam tanah atau
feses.
Jika kontak dengan manusia, biasanya lewat kaki, cacing-cacing ini akan
menembus masuk menuju pembuluh nadi, masuk ke jantung, dan akhirnya ke
paru-paru.
Setelah masuk ke paru-paru, mereka kadang terbuang lewat lendir ketika
si inang batuk. Jika dibiarkan begitu saja, cacing ini bisa menyebabkan
penyakit serius, seperti anemia, diare, konstipasi, dan kelelahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar