posted by: Dunia Andromeda
Kita
sering melihat atraksi menegangkan yang dibawakan oleh seseorang di televisi. Salah satunya adalah aksi
berjalan di atas bara api. Banyak yang menduga hal tersebut dilakukan
menggunakan ilmu sihir, tentunya agar kaki sang atraktor tidak cedera.
Tapi ternyata hal tersebut dapat dijelaskan secara ilmiah, bukan
secara teknik sihir seperti dugaan kebanyakan orang, mungkin termasuk dugaan kamu.
Yang pertama, kebanyakan aksi berjalan di atas api mengggunakan api yang
berasal dari potongan kayu.
Potongan-potongan kayu ini terdiri
dari banyak senyawa karbon,
beberapa molekul organiknya mudah menguap termasuk menguapkan air.
Molekul organik ini akan mudah untuk menguap jika dipanaskan,
karena panas yang dikeluarkan oleh api akan menguapkan semua senyawa
organik volatil (mudah menguap) dan juga air. Sehingga yang didapatkan
hanya senyawa karbon yang hampir murni dan karbon adalah merupakan
salah satu unsur yang ringan.
Struktur dari karbon ringan
merupakan penghantar panas yang buruk, sehingga dibutuhkan waktu yang relatif lama untuk mentransfer panas
dari bara ke kulit seseorang.
Tapi jika bara yang dihasilkan
berasal dari bahan logam, maka perpindahan panas akan terjadi dalam
waktu seketika dan seseorang akan mendapatkan luka bakar parah.
Kedua, abu yang
dihasilkan dari proses
pembakaran juga bisa bertindak sebagai penghambat panas atau lapisan isolator, sehingga perpindahan panas
ke kulit seseorang akan menjadi lebih lambat.
Bukan berarti tidak mungkin
terbakar sama sekali, karena perpindahan panas masih bisa terjadi. Jika
seseorang berdiri diam di atas bara selama beberapa waktu, maka orang
tersebut pasti akan mendapatkan luka bakar yang cukup serius.
Namun jika seseorang membatasi kontak kulitnya dengan bara api
misalnya dalam jangka waktu yang sangat singkat atau berjalan dengan
cepat, maka kaki tidak akan mendapatkan panas yang cukup untuk membakar
kulitnya.
Itulah kenapa aksi-aksi berjalan di atas api
memang tidak membuat seseorang terbakar. Tapi memang tidak mudah
melakukannya dan dibutuhkan keahlian tertentu.
Luka bakar
sendiri akan terjadi jika tubuh terpapar oleh suatu zat yang bersuhu
tinggi dan salah satu penyebab utama kecelakaan luka bakar adalah
terpapar api.
Berdasarkan derajat kerusakan jaringan, maka
luka bakar dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu:
- Luka bakar derajat 1, yakni kerusakan pada lapisan epidermis yang ditandai dengan bengkak ringan di daerah tersebut, kulit kemerahan dan luka lecet.
- Luka bakar derajat 2, yakni kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis (lapisan kulit yang lebih dalam), timbul rasa nyeri, infeksi dan terkadang dehidrasi.
- Luka bakar derajat 3, yakni kerusakan meliputi seluruh lapisan dermis, mengenai lapisan otot dan tulang serta terjadi infeksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar