posted by: Dunia Andromeda
Saat ini penggunaan telepon gengam atau biasa disebut juga hand phone
meningkat pesat. Hampir semua kalangan menggunakan telepon gengam ini.
Mulai dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa. Namun demikian
penggunaan hand phone sering disalah gunakan oleh penggunanya. Karena
berbicara lewat hand phone bukanlah pembicaraan face to face.
Anda pun tidak mengetahui siapa yang sebenarnya yang diajak bicara.
Bahkan fasilitas SMS sering digunakan untuk mengirim kata-kata yang
kotor atau yang bernada ancaman.
Gunakanlah hand phone anda dengan bijak dan yakinkan bahwa orang yang
dihubungi memang benar yang anda ingin hubungi. Dan yakinkan nomor
telepon orang yang dihubungi tidak salah. Percakapan dibawah ini
contohnya, bila anda salah nomor saat ingin menelpon.
KRINGGGGG~~~ KRINGGG~~ ~KRINGGGG~ ~!!!”, bunyi telepon.
“Halo, selamat siang”, jawab seorang wanita setengah baya.
“Lho, siapa ini?”, terdengar sahut suara berat seorang pria.
“Oh, saya pembantu baru di sini Pak. Saya baru kerja. Baru datang siang
ini.”
“Kalau begitu, Ibu mana?”
“Ibu sedang di kamar tidur Pak.”
“Kalau begitu tolong panggilkan.”
“Maaf Pak, Bapak siapa yah?”
“Saya suaminya.”
“Hah, lha wong Ibu di kamar sama Bapak kok?!”, si pembantu kaget
“Apaaaa ?!?!?!” si Bapak lebih kaget lagi.
Si pembantu jadi bingung.
“Nama kamu siapa?” tanya si Bapak lagi.
“Nama saya inem, Pak.” jawab si Inem dengan gemetar.
“Inem, seperti apa laki-laki yang di kamar dengan ibu?”
“Berkumis dan Rambutnya botak, Pak. “, jawab Inem dengan terbata-bata.
“KURANG AJAR !!! Pasti si Johan itu. INEM !!!”, teriak Bapak.
“Ya Pak?”
“Coba kamu intip, sedang apa mereka?”
“Aduh Pak, saya ngga berani”
“HEH !!! Saya Tuanmu tau !!! Cepat sana liat !!! Kalau tidak saya pecat
kamu.”
Dengan lutut gemetar, Inem berjalan sambil mengendap-endap menuju
kamar majikannya. Dengan tangan gemetar dibuka pintu kamar itu dengan
sangat hati-hati agar tidak diketahui orang yang di dalam. Setelah itu
dia melihat keadaan didalam dan langsung ke telpon lagi.
“Halo Pak…”
“Yah, apa yang terjadi disana?” jawab Bapak dengan tidak sabar.
“Anu, Pak…”
“ANU APA ?! CEPAT CERITAKAN !!!” bentak si Bapak.
“Ibu sama laki-laki itu sedang tidur, Pak”
“Cuma tidur?” tanya si Bapak lagi dengan tidak sabar.
“Mereka berdua sedang tidur tapi tidak pakai baju.”
“APA ?!?!?! KURANG AJAR !!! SUDAH SAYA DUGA !!!
“DASAR ISTRI SIALAN !!!!”, maki si Bapak.
“INEM !!!”, panggil si Bapak lagi dengan teriak tentunya.
“Iya Pak”
“Cepat ambil tali dan ikat tangan dan kaki mereka berdua, CEPAT !!!”
“Aduh Pak, kalau ini saya benar-benar nggak berani Pak”, jawab Inem
dengan suara yang hampir menangis.
“Dasar kamu bodoh !!! Hayo cepat laksanakan nanti saya kasih uang 1
juta” perintah si Bapak dengan tidak sabar.
Karena diiming-imingi uang, timbul keberanian si Inem. Langsung
diletakkan gagang teleponnya dan larilah dia ke dapur untuk mencari
tali. Setelah didapatkan talinya dengan mengendap-endap Inem masuk ke
kamar majikannya. Dengan sangat hati-hati agar tidak terbangun,
pertama dia ikat tangan si Pria lalu kakinya. Kemudian dia ikat tangan
dan kaki si Ibu. Tapi sial, karena gugup tanpa sadar si Ibu terbangun.
Melihat keadaan dirinya yang di ikat, si Ibu teriak:
“INEM. APA YANG KAMU LAKUKAN ?! Kamu mau merampok yah ?!”
“Maaf Bu, saya disuruh Bapak.” langsung si inem lari ke arah telpon,
meninggalkan nyonya majikannya yang berteriak-teriak dengan marahnya dan
si Pria yang mulai terbangun juga.
“Pak, sudah saya ikat Pak” lapor si Inem dengan ngos-ngosan.
“Bagus, sekarang ambil kamera di meja kerja saya …”
“Meja kerja Bapak dimana?”, potong si Inem.
“Gimana sih kamu ini. Itu yang di bawah tangga.”
“Tangga???” si Inem kebingungan
“Di rumah ini kan ngga ada tangganya, Pak. Nggak ada tingkat.”, timpal
Inem.
Hening sesaat.
“Berapa nomor telpon ini?”, tanya si Bapak
“8902076, Pak”, jawab si Inem dengan polos.
“Oh, Maaf ternyata saya salah sambung.”
INEM: ????#@???!!!!%^^????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar