posted by: Dunia Andromeda
Selama ini kelelawar dikenal sebagai hewan yang bisa terbang dan menghisap darah. Tapi, kelelawar penghisap darah ini juga memiliki kemampuan untuk berlari di atas tanah. Ini menjadikan kelebihan bagi kelelawar vampir dalam mengincar mangsanya.
Penelitian juga menemukan kalau kelelawar ini bisa berlari dengan empat 'kaki', yang terdiri dari dua kaki dan dua tangan yang bisa dikembangkan menjadi sayap.
Kelelawar merupakan satu-satunya mamalia yang bisa terbang. Selama ini, peneliti berpikir kelelawar berhenti berlari sejak lama, sebagai hasil dari proses evolusi yang dilakukan. Andai terlihat seperti berlari, itu pun hanya seperti ikan yang 'melompat' keluar dari air.
Peneliti dari Cornell University, Daniel Riskin, mengatakan kemampuan kelelawar vampir ini berguna untuk mengejar hewan yang tergolong kecil. Jenis hewan ini adalah hewan cepat yang tak duduk, termasuk saat makan.
Masalahnya, secara umum kelelawar vampir ini sudah jarang mengejar hewan kecil. Sebagai gantinya, kelelawar vampir ini lebih memilih hewan ternak, terutama yang tersebar dari Meksiko hingga Argentina dan Chili, dalam beberapa ratus tahun terakhir.
Di laboratorium, Riskin mengatakan, kelelawar vampir ini menjadikan semua hewan sebagai mangsa yang dihisapnya. Namun, di alam bebas, kelelawar ini lebih memilih sapi. Biasanya, sapi-sapi ini diincar pada malam hari, yang merupakan waktu tidur untuk hewan ternak.
"Sapi merupakan mangsa yang termuda," ucap Riskin, seperti dikutip dari laman Live Science.
Kemampuan berlari kelelawar vampir ini tidak begitu berguna untuk menyergap sapi tidur. Ini juga yang menyebabkan peneliti tidak memperhatikan mengenai kemampuan berlari kelelawar ini.
Peneliti telah mengetahui bahwa kaki kelelawar vampir lebih kuat dibanding jenis kelelawar lain. Kekuatan kaki ini yang menyebabkan kelelawar ini juga mampu merayap dan melompat. Seperti yang dimuat di jurnal Nature 17 Maret lalu, Riskin menulis: "Kelelawar vampir (Desmodus rotundus) bisa berjalan maju, menyamping, mundur, dan mulai terbang dengan lompatan vertikal."
Melihat kemampuan itu, peneliti pun lalu menguji kemampuan berlari kelelawar dan berupaya mendokumentasikannya. Kelelawar itu kemudian ditempatkan di sebuah sangkar Plexiglas dengan sebuah treadmill.
Dalam kecepatan awal, kelelawar ini berjalan dengan kecepatan yang sama seperti tikus. Namun, saat treadmill terus berjalan, kelelawar itu pun ikut menambah kecepatannya. Tercatat setidaknya kelelawar ini memiliki kemampuan berlari 2,7 mil per jam (atau 1,2 meter per detik).
"Kelelawar yang memiliki sedikit ruang untuk manuver bisa bergerak dua kali lebih cepat," kata Riskin. Ini berarti, kelelawar vampir bisa mencapai kecepatan 5,4 mil per jam (atau 2,4 meter per detik).
Peneliti dari Cornell University, Daniel Riskin, mengatakan kemampuan kelelawar vampir ini berguna untuk mengejar hewan yang tergolong kecil. Jenis hewan ini adalah hewan cepat yang tak duduk, termasuk saat makan.
Masalahnya, secara umum kelelawar vampir ini sudah jarang mengejar hewan kecil. Sebagai gantinya, kelelawar vampir ini lebih memilih hewan ternak, terutama yang tersebar dari Meksiko hingga Argentina dan Chili, dalam beberapa ratus tahun terakhir.
Di laboratorium, Riskin mengatakan, kelelawar vampir ini menjadikan semua hewan sebagai mangsa yang dihisapnya. Namun, di alam bebas, kelelawar ini lebih memilih sapi. Biasanya, sapi-sapi ini diincar pada malam hari, yang merupakan waktu tidur untuk hewan ternak.
"Sapi merupakan mangsa yang termuda," ucap Riskin, seperti dikutip dari laman Live Science.
Kemampuan berlari kelelawar vampir ini tidak begitu berguna untuk menyergap sapi tidur. Ini juga yang menyebabkan peneliti tidak memperhatikan mengenai kemampuan berlari kelelawar ini.
Peneliti telah mengetahui bahwa kaki kelelawar vampir lebih kuat dibanding jenis kelelawar lain. Kekuatan kaki ini yang menyebabkan kelelawar ini juga mampu merayap dan melompat. Seperti yang dimuat di jurnal Nature 17 Maret lalu, Riskin menulis: "Kelelawar vampir (Desmodus rotundus) bisa berjalan maju, menyamping, mundur, dan mulai terbang dengan lompatan vertikal."
Melihat kemampuan itu, peneliti pun lalu menguji kemampuan berlari kelelawar dan berupaya mendokumentasikannya. Kelelawar itu kemudian ditempatkan di sebuah sangkar Plexiglas dengan sebuah treadmill.
Dalam kecepatan awal, kelelawar ini berjalan dengan kecepatan yang sama seperti tikus. Namun, saat treadmill terus berjalan, kelelawar itu pun ikut menambah kecepatannya. Tercatat setidaknya kelelawar ini memiliki kemampuan berlari 2,7 mil per jam (atau 1,2 meter per detik).
"Kelelawar yang memiliki sedikit ruang untuk manuver bisa bergerak dua kali lebih cepat," kata Riskin. Ini berarti, kelelawar vampir bisa mencapai kecepatan 5,4 mil per jam (atau 2,4 meter per detik).
Peneliti menyebut kemampuan gerak kelelawar itu berlari. Sebab, "itu memiliki fase aerial."
Dengan kemampuan gerak yang hanya digunakan untuk memangsa ternak, Riskin kemudian menganggap kelelawar berevolusi terlalu cepat. "Seperti mereka didesain untuk mengejar mobil balap, namun mereka menggunakannya untuk mengejar bus sekolah."
Walau memiliki tubuh hanya seukuran jempol orang dewasa, namun bentangan kelelawar vampir bisa mencapai 8 inci. Selama ini, kelelawar vampir menjadikan kuda, babi, juga burung sebagai mangsa. Namun, jenis Desmodus rotundus lebih doyan memangsa sapi.
Kelelawar merupakan hewan yang memiliki sensor panas untuk mengetahui letak nadi. Karena itu, dengan giginya yang tajam, darah pun secara otomatis terhisap, tanpa harus disedot secara mendalam. (umi)
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar