posted by: Dunia Andromeda
Pembuatan sebilah katana memerlukan proses yang sangat teliti dengan
tingkat keakurasian yang sangat tinggi. Mulai dari pemilihan jenis
bahannya hingga proses pembuatan yang dilakukan dengan tahapan-tahapan
yang sudah ditentukan. Bahan Katana yang terbaik adalah jenis Tamahagane
yang dipilih dari biji besi dengan proses yang sangat teliti. Satu
bilah katana dengan kualitas tinggi dikerjakan dalam kurun waktu tidak
kurang dari 3 bulan, bahkan terkadang memakan waktu 6 bulan.
Terdapat banyak metode pembuatan Katana dengan tangan. Beberapa
menggunakan proses pemanasan dan pelipatan baja yang berulang-ulang dan
menyita tenaga. Setelah selesai, bilah pedang tersebut harus dipoles
dengan hati-hati sebelum sang pengrajin pedang dapat membubuhkan penanda
pada hasil karya seni mereka. Katana merupakan bukti nyata dari
keterampilan tangan tingkat tinggi, dan para pengrajin yang membuatnya
pastilah memiliki nilai-nilai kebajikan yang unik.
Seperti halnya dengan karya seni lain, para pengrajin pedang samurai
ini mengerahkan segenap jiwa mereka dalam proses pembuatannya, yang
diiringi dengan kesabaran, kemauan dan intelegensia untuk mencapai
hasil terbaik. Banyak seniman terlibat dalam kerja keras menyempurnakan
detail ornament pada hulu pedang, gagang, juga pada sarung pedangnya.
Hasilnya, Katana yang layak disandang oleh para prajurit dan ksatria
pada masa itu.
Secara ringkas, proses pembuatan Katana dijelaskan sebagai berikut :
1. PELEBURAN BAJA
Pedang katana tradisional dibuat hanya dari baja murni, yang dinamakan
oleh orang Jepang "Tamahagane" (baja bernilai tinggi). Selama 3 hari 3
malam, dengan teknik tradisional, para pandai besi memindahkan sekitar
25 ton pasir sungai yang mengandung biji besi dan memasukkan arang ke
dalam tatara, tungku peleburan persegi dari tanah liat yang khusus
dibuat untuk menghasilkan Tamahagane. Kandungan karbon pada arang
pembakaran menjadi bahan kunci pembuatan baja. Suhu tatara bisa mencapai
diatas 2500 F, dan panasnya mengubah bijih besi menjadi baja dan
menghasilkan tamahagane kurang lebih seberat 2 ton. Harga Tamahagane
berkualitas tinggi bisa 50 kali lebih mahal dibandingkan dengan baja
biasa yang dibuat dengan teknik modern.
2. PELARUTAN KARBON
Selama dipanaskan pada suhu tinggi, Tamahagane tidak boleh mencapai
bentuk cair, agar jumlah karbon yang bereaksi dengan baja kadarnya tepat
dan persentase karbon pada Tamahagane akan bervariasi (antara 0.5
sampai 1.5 %). Ahli pembuat katana menggunakan 2 jenis Tamahagane, yang
pertama karbonnya tinggi, sangat keras, dan memungkinkan dibuat mata
pedang setajam silet; sementara yang kedua, karbonnya rendah, sangat
kuat, baik untuk meredam guncangan. Pedang yang hanya menggunakan salah
satu jenisnya saja, maka pedang akan mudah tumpul atau mudah patah.
Pada malam ketiga proses pembakaran di tungku, para ahli tatara
memecahkan tungku tanah liat tersebut untuk mengeluarkan Tamahagane,
dan dengan mudah mereka melihat kadar karbon baja itu dari
pecahan-pecahan baja yang baru jadi.
Potongan-potongan Tamahagane terbaik selanjutnya dikirim ke ahli
pembuat pedang, yang akan memanaskan, menempa, dan melipat baja
berkali-kali untuk mencampurkan besi dan karbon dan juga menghilangkan
kotoran yang berupa ampas biji besi. Tahap ini selain sangat penting
juga memakan waktu lama, karena jika ada unsur selain besi dan karbon
yang tersisa didalamnya, akibatnya pedang menjadi tidak kuat. Saat ahli
pembuat pedang selesai menghilangkan semua ampas, ia bisa menilai
konsentrasi karbon di dalam tamahagane melalui kekuatan tamahagane itu
saat ditempa berulang-ulang. Seorang ahli mengibaratkan penghilangan
ampas dari baja ini seperti memeras air dari spons yang sangat keras.
4. PENEMPAAN PEDANG
Setelah ahli pembuat pedang menghilangkan semua ampas dengan menempa
Tamahagane berkali-kali, ia memanaskan baja yang keras dan berkarbon
tinggi lalu membentuknya menjadi potongan panjang dengan celah panjang
di tengahnya. Lalu ia menempa baja lainnya yang kuat dan berkarbon
rendah yang ia bentuk agar bisa pas dimasukkan ke dalam celah baja
satunya, dan ia tempa kedua baja yg sudah disatukan tadi. Dua jenis
Tamahagane kini ada di tempatnya: baja keras menjadi bagian luar dan
mata pedang mematikan, sementara baja kuat menjadi bagian inti di dalam
katana. Keseimbangan karakteristik yang sempurna ini membuat katana
menjadi senjata samurai paling tahan lama dan berharga.
5. MELAPISI KATANA
6. MEMBENTUK (MELENGKUNGKAN) KATANA
7. PENAMBAHAN SENTUHAN AKHIR
8. SEBUAH KATANA YANG TELAH JADI
Meskipun bilah utama katana telah selesai, namun pekerjaan ahli pembuat
pedang masih jauh dari selesai. Ia masih perlu melapisi bilah pedang
bagian atas dan bagian yang tumpul dengan lapisan tebal dari campuran
tanah lempung dan bubuk arang, sementara mata pedang yang tajam hanya
dilapisi tipis saja, untuk selanjutnya pedang dipanaskan untuk terakhir
kali. Ini untuk melindungi bilah pedang, sekaligus menandai pedang
dengan desain bergelombang yang dinamai Hamon, yang akan muncul lebih
jelas saat proses penggosokan.
Selanjutnya ahli pembuat pedang memanaskan Katana kembali dengan suhu
dibawah 1500 F, jika lebih dari itu maka pedang bisa retak di proses
selanjutnya.
6. MEMBENTUK (MELENGKUNGKAN) KATANA
Selanjutnya, sang ahli pembuat pedang mengeluarkan bilah pedang dari
api lalu memasukkannya dengan cepat ke dalam bak air untuk
mendinginkannya dengan segera. Proses ini disebut pendinginan cepat.
Karena bagian dalam dan belakang pedang mengandung karbon yang sangat
sedikit, maka akan lebih terkontraksi saat pemanasan dibandingkan
dengan bagian depan yang tajam yang mengandung karbon lebih tinggi.
Perbedaan kecepatan dan tingkat kontraksi antara dua jenis tamahagane
ini, menyebabkan pedang melengkung dan menciptakan bentuk lengkung yang
khas. Tahap ini memang sulit, karena satu dari tiga pedang akan gagal.
7. PENAMBAHAN SENTUHAN AKHIR
Pada tahap akhir, para pekerja logam menambahkan penanda besi atau
jenis logam lain pada pegangan pedang. Lalu, tukang kayu membungkus
senjata itu dengan sarung pedang kayu yang dipernis dan dihias dengan
beragam ornamen oleh para seniman. Dibuat dari emas atau kulit eksotis
dan bebatuan, pegangan Katana adalah karya seni seperti bilah pedangnya
itu sendiri. Akhirnya Katana dikembalikan ke ahli pembuat pedang yang
akan mengecek pedang itu untuk terakhir kali. Membutuhkan waktu hampir 6
bulan dan tenaga 15 orang untuk membuat satu buah pedang katana. Walau
diciptakan untuk prajurit samurai, pedang ini akan laku diantara
kolektor benda seni dengan harga ratusan ribu dolar.
8. SEBUAH KATANA YANG TELAH JADI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar