posted by: Dunia Andromeda
"Salah satu kisah paling aneh yang pernah muncul
dari awan misteri yang menyelimuti ilmu kuno alchemy adalah kisah yang
menyangkut master modernnya, Fulcanelli"
---Kenneth Johnson,
1992---
Alchemy adalah sebuah ilmu
pengetahuan kuno yang berfokus pada usaha untuk mengubah logam dasar
menjadi emas (transmutasi), penelitian mengenai Elixir of Life (ramuan hidup abadi) dan pencapaian
hikmat tingkat tinggi. Praktek ini telah dilakukan oleh penduduk masa
purba, mulai dari Mesir,
India, Mesopotamia, Eropa hingga Cina dan Jepang.
Salah satu aspek yang terpenting dari ilmu
Alchemy adalah Philospher's Stone,
sebuah substansi yang dipercaya mampu mengubah logam dasar menjadi
emas. Substansi ini telah dicari oleh para alchemist selama ribuan tahun
tanpa hasil.
Selama ini, Alchemy masih digolongkan kedalam Pseudo Science karena dianggap tidak
mengikuti kaidah sains yang baku dan tidak ada bukti ilmiah yang
dihasilkan. Bahkan Isaac Newton yang pernah menulis beberapa bahasan
soal alchemy juga tidak berhasil memecahkan misteri Philospher's Stone
atau Elixir of Life. Tentu saja, ini membuat ilmu alchemy
tergantung-gantung diantara fiksi dan realita.
Namun, pada awal
abad ke-20, di Paris, beredar sebuah rumor kalau di kota itu tinggal
seorang alchemist yang hidup secara rahasia dan telah berhasil
memecahkan rahasia kuno transmutasi, dengan kata lain, rahasia
Philosopher's Stone sendiri. Alchemist ini dikenal dengan nama
Fulcanelli.
Fulcanelli
Muncul
Rumor ini berasal dari Eugene Leon Canseliet
(1899-1982) dan sahabatnya Jean-Julien Champagne (1877-1932) yang
mengaku sebagai murid langsung dari Fulcanelli. Kedua orang ini juga
pendiri dari kelompok esoterik rahasia Perancis bernama Les Freres d'Heliopolis atau The Brotherhood of Heliopolis.
Fulcanelli yang berarti "The Fire of the Sun" disebut sebagai
master yang memimpin kelompok kecil tersebut.
Menurut Canseliet,
Fulcanelli adalah seorang pria yang sudah berumur, kaya raya dan
memiliki pengetahuan yang luar biasa dalam seni, arsitektur dan bahasa.
Ia juga disebut sebagai alchemist sejati yang telah memperoleh
pengetahuan mengenai rahasia Philosopher's Stone. Namun, identitas pria
misterius ini masih dirahasiakan dari anggota perkumpulan
lainnya. Hanya Canseliet dan Champagne yang pernah bertemu muka
dengannya.Para anggota
yang tidak pernah berjumpa dengan master alchemist ini mulai meragukan
keberadaannya, sampai suatu hari, sebuah buku misterius muncul.
Buku
itu muncul di Paris pada tahun 1926 dengan judul "Le Mystere des Cathedrales" atau 'The Mystery of Cathedrals" dan hanya
dicetak sebanyak 300 eksemplar.
Konon,
siapa saja yang membaca buku itu dengan cara yang tepat akan mengetahui
rahasia transmutasi seperti mengubah timah menjadi emas. Nama
pengarang yang tercantum di sampul depan buku itu hanya satu kata,
Fulcanelli.
36 Ilustrasi pada buku itu dibuat oleh Jean Julien
Champagne dan kata pengantarnya ditulis oleh Eugene Canseliet. Canseliet
mengaku telah mengatur penerbitan buku itu atas permintaan pribadi dari
Fulcanelli.
Dengan terbitnya buku ini, keraguan akan keberadaan
tokoh misterius itu sirna karena buku itu mengandung tingkat
intelektualitas yang luar biasa.
Buku ini berisi topik mengenai
interpretasi simbol pada berbagai katedral Gothic dan bangunan lain di
Eropa. Menurut isi buku ini, bangunan-bangunan Gothic
tersebut menyembunyikan instruksi alchemy dalam simbol-simbol yang
terukir di bangunan itu.
Walaupun topik ini sudah pernah
disinggung oleh banyak penulis sebelumnya, namun tidak pernah ada orang
yang menulis dengan cara yang begitu jelas dan spesifik. Dengan demikian
Fulcanelli mulai menjadi pusat perhatian di kalangan para alchemist dan
okultis di paris.
Pada tahun 1930, buku kedua kembali muncul.
Judulnya "Les Demeures Philosophales"
atau 'The Dwellings of the
Philosophers". Sekali lagi, Canseliet menulis kata pengantarnya
dan Champagne membuat ilustrasinya.
Canseliet mengaku kalau
Fulcanelli sebenarnya juga telah membuat buku ketiga yang berjudul "Finis Gloria Mundi" atau "The End of Worldly Glory". Namun,
entah mengapa, Fulcanelli memerintahkan untuk menghancurkan naskahnya
sebelum diterbitkan.
Menurut Canseliet, Fulcanelli pernah
memberikan kepadanya sejumlah bubuk alchemy yang disebut "powder of projection" pada tahun
1922. Dengan bubuk ini, Fulcanelli mengijinkan Canseliet mengubah empat
ons timah menjadi emas.
Transmutasi
Kesaksian Canseliet mengenai
kemampuan Fulcanelli mengubah logam menjadi emas diteguhkan oleh Albertus Spagyricus.
Dalam
bukunya yang berjudul "The Alchemist
of the Rocky Mountains", ia mengatakan kalau Fulcanelli pernah
mengubah setengah pon timah menjadi emas dan mengubah empat ons perak
menjadi uranium di tahun 1937.
Peristiwa transmutasi ini terjadi
di Castel de Lere, dekat Borges dan disebut-sebut disaksikan oleh Pierre
de Lesseps bersama dua ahli fisika, seorang ahli kimia dan seorang ahli
geologi.
Albertus berkata:
"Ketika Fulcanelli menambahkan substansi
tak dikenal kedalam setengah pon timah cair, timah itu berubah menjadi
emas dengan berat yang sama. Fulcanelli melakukan hal yang sama dengan
perak yang kemudian segera berubah menjadi Uranium. Ketika ditanya nama
substansinya, ia hanya mengatakan kalau substansi itu berasal dari Ferrous Pyrite."
Tentu
saja, jika peristiwa ini benar terjadi, maka tidak diragukan lagi,
Fulcanelli mungkin adalah satu-satunya alchemist abad 20 yang berhasil
melakukan transmutasi.
Selain kemampuannya melakukan transmutasi,
Fulcanelli juga dipercaya memiliki pengetahuan yang jauh lebih maju
dibanding jamannya. Kesaksian mengenai ini datang dari seorang ahli
kimia yang juga jurnalis bernama Jacques
Bergier.
Pertemuan dengan Jacques Bergier
Pada Juni 1937, Bergier mengaku pernah
didatangi oleh seorang pria misterius yang memintanya untuk menyampaikan
pesan kepada ilmuwan fisika Andre
Helboner. Pria misterius itu berkata kalau ia merasa berkewajiban
memperingatkan mereka akan bahaya yang bisa ditimbulkan dari usaha
memanipulasi energi nuklir. Saat itu, bom atom belum tercipta. Ini
berarti pria misterius tersebut memiliki pengetahuan yang belum dikenal
luas di dunia sains saat itu. Bergier yakin kalau pria itu adalah
Fulcanelli.
Yang lebih aneh lagi adalah, setelah
kunjungan ke Bergier, American Office
for Strategic Services (Cikal bakal CIA) mulai mengadakan
penelitian yang ekstensif mengenai sosok Fulcanelli hingga akhir perang
dunia II. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan semua ilmuwan yang
memiliki pengetahuan awal mengenai nuklir untuk mencegah pembelotan
kepada pihak musuh. Tetapi Fulcanelli tidak pernah ditemukan.
Pertemuan Terakhir
Canseliet dan Fulcanelli
Dalam kesaksiannya puluhan tahun
kemudian, Canseliet mengaku berjumpa lagi dengan Fulcanelli pada tahun
1954 dimana ia melihat Fulcanelli tidak bertambah tua. Ini menunjukkan
kalau ia juga berhasil menemukan rahasia Elixir of Life.
"Master sudah sangat tua, namun 80 tahun seperti biasa saja
baginya. 30 tahun kemudian, aku kembali melihatnya dan ia terlihat
seperti seseorang yang berusia 50 tahun. Ia tidak terlihat lebih tua
dibandingkan saya."
Saat itu Canseliet mengadakan
perjalanan ke Seville, Spanyol, dimana ia dibawa melewati jalan yang
berliku-liku menuju sebuah kastil besar yang berada di antara
pegunungan. Setibanya disana, ia disambut oleh Fulcanelli sendiri.
Di
dalam kastil, Canseliet mengaku melihat ada wanita dan anak-anak
berpakaian seperti abad pertengahan. Lalu, Fulcanelli membawanya ke
sebuah laboratorium dan mengijnkannya untuk melakukan eksperimen.
Setelah perjumpaan itu, ia tidak pernah bertemu dengan Fulcanelli lagi.
Sosok
Fulcanelli tidak pernah muncul lagi ke permukaan. Canseliet juga
mengatakan kalau tahun itu adalah tahun terakhir perjumpaannya dengan
tokoh misterius itu.
Jadi, disinilah misterinya berada. Apakah
Fulcanelli benar-benar ada?
Siapa Fulcanelli Sebenarnya
Sejak
kemunculannya, tokoh misterius ini telah menghantui para penganut
alchemy dan okultisme di seluruh dunia hingga hari ini. Identitasnya
yang tersembunyi membuat Fulcanelli dikultuskan oleh banyak kelompok
alchemy di seluruh dunia.
Ada teori kalau Fulcanelli sebenarnya
adalah anggota terakhir keluarga kerajaan Perancis, The Valois. Keluarga ini memang sejak
lama telah tertarik dengan hal-hal magis dan mistik. Walaupun seluruh
keluarga ini telah dibasmi oleh raja Henri III pada tahun 1589, namun
ada keturunannya yang masih bertahan hingga tahun 1615.
Ada lagi
teori yang mengatakan kalau Fulcanelli adalah penjual buku okultis, Pierre Dujols. Namun, Dujols
diketahui bukan seorang alchemist sejati.
Yang lain percaya kalau
Fulcanelli adalah salah satu dari tiga alchemist yang hidup di Perancis
saat itu yang menggunakan pseudonim Auriger,
Faugerons dan Dr.Jaubert. Namun, argumen melawan
teori ini cukup masuk akal. Jika Fulcanelli adalah salah seorang dari
mereka, mengapa menggunakan lebih dari satu nama alias?
Lalu,
sebagian lagi mencurigai Pierre de
Lesseps. Lambang keluarga Lesseps adalah kuda laut. Lambang
Fulcanelli yang ditemukan di buku pertamanya juga kuda laut.
Patrick
Riviere, murid Canseliet, punya pendapat berbeda. Ia percaya
kalau Fulcanelli adalah Jules Violle, ahli fisika terkenal Perancis.
Violle adalah seorang ahli fisika yang meneliti
radiasi matahari dan penyerapannya oleh atmosfer.
Lalu, sebagian
lagi percaya kalau Fulcanelli adalah F
Jolivet Castelot, presiden dari Alchemist's
Society of France tahun 1914. Pria ini juga merupakan anggota
dari Ordo Kabalistik de la Rose-Croix yang legendaris. Kesimpulan ini diambil karena pada sampul
belakang buku kedua Fulcanelli yang berjudul "Les Demeures
Philosophales" terdapat lambang perisai Dom Robert Jollivet, seorang
biarawan abad ke-13 yang juga mempelajari alchemy. Jadi, wajar kalau
orang mengira Fulcanelli adalah keturunan langsung dari Castelot.
Yang
lain, mencoba mengambil jalan tengah. Menurut mereka, Fulcanelli bukan
pseudonim dari satu orang, melainkan merujuk kepada The Brotherhood of Heliopolis yang
didirikan oleh Champagne dan Cansaliet.
Namun, dari semua dugaan
tersebut, dugaan paling populer selalu berkisar kepada dua tokoh yang
memperkenalkan Fulcanelli ke publik untuk pertama kalinya, Yaitu
Canseliet dan Champagne. Kedua orang inilah yang terlibat langsung
dengan buku Fulcanelli dan mengaku mengenal Fulcanelli secara pribadi.
Canseliet dan Champagne
yang misterius
Apakah Canseliet adalah tokoh dibalik nama
Fulcanelli?
Ada beberapa keberatan mengenai teori ini. Saat buku
pertama Fulcanelli terbit, usia Canseliet masih 20an tahun. Ia dianggap
masih terlalu muda untuk memperoleh pengetahuan luas mengenai subjek
alchemy yang rumit. Lagipula, penelitian terhadap gaya bahasanya pada
kata pengantar menunjukkan adanya perbedaan dengan gaya bahasa pada isi
buku tersebut.
Karena itu, mata orangpun tertuju kepada
Champagne, sang ilustrator buku Fulcanelli. saat buku itu terbit, umurya
sudah 50 tahun lebih.
Penerbit buku Fulcanelli bernama Jean Schemit percaya kalau Champagne
adalah Fulcanelli karena pada beberapa kesempatan Canseliet menyebut
Champagne sebagai masternya. Champagne lahir tahun 1877 dan sudah
mempelajari alchemy sejak usia 16 tahun. Tahun 1916. Ia bertemu
Canseliet yang berusia 17 tahun dan mengangkatnya sebagai murid.
Menurut
beberapa orang, Champagne pernah mengakui kepada mereka kalau ia adalah
Fulcanelli. Menariknya, di buku Le Mystere des Cathedrales, ada moto
yang tertulis: UBER CAMPA AGNA.
Bunyi kalimat ini memiliki kesamaan fonetik dengan nama lengkap
Champagne, Jean-Julien Hubert Champagne.
Argumen
ini diperkuat dengan fakta kalau Champagne adalah sosok dibalik
pendirian perkumpulan
Freres d'Heliopolis.
Namun, ada beberapa hal yang membuat orang
menolak teori ini, yaitu karakter Champagne yang sepertinya tidak sesuai
dengan kriteria seorang master alchemist.
Champagne adalah
seorang pembual. ia juga suka berkelakar, suka bersilat lidah dan juga
sering mabuk. Jadi, wajar saja kalau ia kadang suka mengaku sebagai
Fulcanelli. Ia meninggal tahun 1932 akibat infeksi yang parah. Jempol
kakinya bahkan sampai lepas dengan sendirinya. Sangat tragis untuk
seorang master alchemist sejati.
Sepeninggal Champagne, Eugene
Canseliet terus melakukan penelitian di bidang alchemy hingga meninggal
pada tahun 1982. Sebelum kematiannya, ia mengakui kalau ia gagal
memecahkan rahasia Philosopher's Stone ataupun Elixir of Life.
Dengan
demikian, identitas Fulcanelli yang misterius ikut terkubur bersama
dengan kematiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar