posted by: Dunia Andromeda
Banyak negara yang
menjadi anggota Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) pernah dijatuhi
sanksi. Salah satu penyebab yang mendominasi adalah intervensi
pemerintah terhadap kepengurusan federasi sepakbola di suatu negara.
Berikut ini delapan negara yang terkena sanksi FIFA:
1. Yunani
Federasi Sepakbola Yunani (EPO) mendapatkan sanksi karena tidak mematuhi
Statuta FIFA.
FIFA melarang EPO mengikuti kompetisi internasional, karena adanya
dugaan politisasi dunia sepakbola di negara tersebut.
Sanksi yang diterima EPO termasuk paling singkat, yakni 3-7 Juli 2006.
Sanksi dicabut setelah EPO mematuhi Statuta FIFA. Federasi setuju
memperbaiki mekanisme pengelolaan keuangan olahraga mereka dan
mensyaratkan harus diteliti parlemen setempat. Setelah dilakukan
perbaikan, FIFA pun menerimanya dan kemudian mencabut sanksi terhadap
Yunani.
2. Kuwait
FIFA menjatuhkan vonis menghukum Federasi Sepakbola Kuwait (KFA) pada
tanggal 30 Oktober 2007. Penyebabnya karena ada intervensi pemerintah
dalam proses pemilihan ketua umum dan dewan pengurus KFA. Kuwait
dilarang mengikuti semua pertandingan di level internasional. Sanksi itu
juga diberlakukan bagi pemain timnas senior dan klub.
Setelah dilakukan pemilihan ulang pada dan terpilih ketua dan pengurus
yang baru, FIFA pun mencabut sanksi pada 15 November 2007.
3. Brunei Darussalam
FIFA menjatuhkan sanksi kepada Federasi Sepakbola Brunei Darussalam
pada tahun 2009. Sanksi dijatuhkan setelah adanya intervensi
pemerintah, yakni setelah Sultan Brunei membentuk kepengurusan baru
federasi sepak bola di negaranya pada Desember 2008. Hingga sekarang,
hukuman tersebut masih belum dicabut oleh FIFA.
4. Peru
FIFA menghukum Peru tak boleh mengikuti semua laga internasional.
Hukuman itu dijatuhkan setelah terjadi konflik antara pemerintah dan
Federasi Sepakbola Peru (FPF) sejak 25 November2008. Pemerintah Peru
tak mau mengakui terpilihnya Manuel Burga sebagai Presiden FPF.
Perselisihan itu membuat Peru kehilangan hak menyelenggarakan kejuaraan
U-20 Amerika Selatan. Selain itu, klub-klub Peru juga dilarang untuk
mengikuti turnamen Copa Libertadores. Wasit-wasit asal Peru juga
dilarang memimpin pertandingan internasional apapun.
Sanksi FIFA baru dicabut satu bulan kemudian, 20 Desember 2008.
5. Iran
FIFA menjatuhkan sanksi kepada Federasi Sepakbola Iran (IRIFF) pada 26
November 2006, juga karena adanya campur tangan pemerintah. IRIFF
dinilai tidak mengindahkan peraturan FIFA soal kemandirian dan tata cara
pergantian kepemimpinan.
Sanksi dijatuhkan setelah terpilihnya Mohammed Dadgan sebagai presiden
IRIFF untuk kedua kalinya. Padahal, di bulan Agustus FIFA sudah
memperingatkan IRIFF dengan memberi tenggat waktu hingga 15 November
2006 untuk melakukan pemilihan ulang.
Setelah pemilihan ulang digelar, FIFA mencabut sanksi pada 17 Desember
2006.
6. Nigeria
Sanksi FIFA dijatuhkan kepada Federasi Sepakbola Nigeria (NFF) pada 4
Oktober 2010, lagi-lagi karena soal campur tangan pemerintah.
Akibatnya, Nigeria sempat dilarang bermain di laga internasional
manapun.
Sanksi itu bermula setelah Sekjen NFF mundur atas intruksi Komisi
Olahraga Nasional dan Menteri Olahraga setempat dengan tujuan untuk
meniadakan mekanisme degradasi di Liga Nigeria.
Sanksi FIFA baru dicabut empat hari kemudian pada 8 Oktober 2010.
7. Ethiopia
Federasi Sepakbola Ethiopia (EFF) dihukum pada tahun 2008. Penyebabnya,
FIFA menilai pemerintah telah campur tangan dalam proses pemecatan
Presiden EFF. FIFA melarang Ethiopia bermain di semua kompetisi
internasional. Bahkan, Ethiopia sempat dikeluarkan dari ajang
kualifikasi Piala Dunia 2010 meski telah melakoni empat pertandingan
kualifikasi.
Setelah Presiden EFF baru terpilih, melalui proses pemilihan yang
diawasi FIFA dan Konfederasi Sepakbola Afrika (CAF), FIFA pun mencabut
sanksi pada November 2008.
8. Irak
FIFA menjatuhkan sanksi kepada Federasi Sepakbola Irak (IFA) pada 20
November 2009, setelah muncul sengketa antara IFA dengan Komite
Olimpiade Irak. Tak tanggung-tanggung, FIFA membekukan keanggotaan IFA.
Selain itu, hak suara IFA dalam setiap kongres FIFA pun dicabut dan
mereka tak lagi berhak menerima bantuan finansial tahunan dari FIFA.
Komisi Darurat FIFA memberi tenggat waktu bagi IFA dengan Komite
Olimpiade Irak untuk menyelesaikan sengketa di antara mereka. Setelah
beres, baru pada bulan Maret 2010, FIFA mencabut sanksi.
Pada tahun 2008, juara Piala Asia 2007 ini juga nyaris dijatuhi sanksi
FIFA, setelah pemerintah Irak berniat membubarkan IFA.