posted by: Dunia Andromeda
Penemuan Kuil Kuno Afrika Selatan
ini terjadi secara tidak sengaja. Ketika sejarawan pertama tersandung
di atas sebuah reruntuhan ini mereka hanya mengira bahwa itu pagar untuk
ternak sapi ditinggalkan oleh masyarakat Bantu sekitar abad ke-13. Tapi
karya riset yang dilakukan oleh orang-orang seperti Cyril Hromnik,
Richard John, Johan Heine dan beberapa orang lain selama dua puluh tahun
terakhir, dalam sejarah kuno Afrika selatan, telah mengungkapkan bahwa
struktur batu tersebut sebenarnya lebih dari sekedar pagar untuk ternak
sapi, namun tetap dari kuil-kuil kuno dan observatorium astronomi peradaban kuno hilang yang muncul kembali selama ribuan tahun kemudian.
Lingkaran reruntuhan ini tersebar ribuan kilometer persegi. Kuil Kuno
Afrika ini hanya bisa benar-benar diamati dari udara, dan dari udara
kita akan dapat melihat ratusan reruntuhan dalam perjalanan satu jam.
Banyak dari Kuil Kuno ini telah hampir sepenuhnya terkikis atau telah
ditutupi oleh pergerakan tanah, namun beberapa bagia tetap bertahan dan
masih menampilkan ukuran asli dinding yang berdiri 2,5 meter dan lebar
lebih dari satu meter di beberapa tempat. Prof Guy Charlesworth dari
Wits University sepakat bahwa jika ini adalah ketinggian asli dari
beberapa dinding, itu akan diperlukan ribuan tahun untuk mengikis
melalui efek alam hingga setingg lutut yang masih tersisa
Struktur jalan kuno
yang masih terlihat sejauh ratusan kilometer menghubungkan sebagian
besar atau semua reruntuhan. Ini menjadi jelas bahwa ini bukan pemukiman
kebetulan tapi direncanakan dengan baik dan mengalami peradaban
pertambangan emas dan memiliki beberapa sarana transportasi. Wilayah
pertanian yang tersebar di daerah luas, seringkali mirip dengan
pemukiman Inca di Peru. Ini akan menunjukkan bahwa orang-orang ini
memiliki pengetahuan pertanian yang baik dan tanaman yang memberikan
hasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar