posted by: Dunia Andromeda
Mulanya, perusahaan-perusahaan berikut ini diprediksi mempunyai masa depan yang cerah. Namun sayangnya, kondisi perusahaan-perusahaan ini sekarang amat mengkhawatirkan.
1. Last.Fm
Stasiun radio online ini sempat digadang-gadang sebagai format radio masa depan. Sayangnya, perusahaan ini gagal secara finansial. Mereka memang masih beroperasi di beberapa negara tertentu seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman. Namun untuk mendengarkan siarannya melalui aplikasi desktop kini dikenakan biaya dan tidak gratis lagi.
2. Napster
Napster sangat berjaya di sepanjang era akhir 1990-an. Mereka menjadi platform berbagi musik yang revolusioner. Traffic data melalui jaringan Napster sangat besar. Karena Napster digunakan untuk mendownload musik secara ilegal, maka pengadilan mengeksekusi mereka untuk menutup layanannya. Tujuan Napster untuk mengubah model pasar musik legal akhirnya tidak (pernah) tercapai.
3. MySpace
MySpace merupakan jejaring sosial yang paling banyak dikunjungi antara tahun 2005-2008. Penggunanya pada tahun 2009 masih tercatat sekitar 270 juta. Namun jumlahnya pada tahun 2012 menyusut menjadi hanya sekitar 33 juta. Pada tahun 2005, MySpace dibeli oleh NewsCorp sebesar US$ 580 juta dan dijual kembali pada tahun 2011 dengan nilai hanya US$ 35 juta. Rugi besar!
4. Zalando
Penjual online membangun pusat gudang baru, Zalando, dengan biaya sebesar US$ 221,6 juta. Tak lama kemudian perusahaan ini berada dalam kondisi gawat. Pada tahun 2010 kerugian mereka sebesar US$ 26,59 juta. Untuk tahun 2012, Zalando menargetkan pendapatan sebesar US$ 1,3 milyar namun sampai saat ini data pendapatan mereka belum tersedia.
5. Yahoo
Yahoo merupakan pelopor internet. Selama bertahu-tahun pertumbuhan mereka amat stagnan. Banyak yang berharap, Marissa Mayer, mantan Wakil Presiden Google yang kini menjabat sebagai CEO Yahoo bisa membawa dampak posiitif bagi perusahaan. Bayangkan saja selama 4 tahun terakhir, mereka mencatat pertumbuhan pendapatan yang negatif.
6. Groupon
Kabar tentang Groupon kini hanya tentang kabar buruk. Pada 2012, Komisi Sekuritas dan Bursa menemukan adanya penyimpangan dalam pembukuan Groupon serta adanya kerugian sebesar US$ 350 juta. Selain itu mereka juga dikabarkan berseteru dengan mitra bisnisnya.
7. Second Life
Di Second Life, para pengguna bisa membuat avatarnya sendiri jadi para pengguna bisa mengakomodasi alter ego nya secara digital. Namun sayangnya, kondisi perusahaan ini kini mengkhawatirkan karena kasus kriminal berupa pornografi anak dan softwarenya kurang stabil.
Avatar di Second Life
Mereka juga sedang berjuang menghadapi penurunan jumlah pengguna, dari 1,7 juta di tahun 2007 menjadi hanya 1 juta di tahun 2012.
8. VZ Network
Merupakan pesaing Facebook di Jerman dengan berbagai layanan seperti studiVZ (target pengguna: mahasiswa) didirikan tahun 2005. Tak lama kemudian schuVZ (target pengguna: pelajar dan mahasiswa) dan meinVZ (tanpa target pengguna spesifik) diperkenalkan sebagai layanan tambahan. Ketika Facebook semakin populer di Jerman, pengguna VZ semakin menyusuut dari lebih dari 360 juta pada November 2010 menjadi hanya 25 juta pada November 2012.
9. Zynga
Zynga merupakan perusahaan dengan jumlah programmer terbesar sekaligus operator mini-game terbesar untuk Facebook. Namun game populer mereka seperti FarmVille dan Mafia Wars tidak mampu menghasilkan keuntungan besar. Bahkan mereka melalukan pengurangan jumlah karyawan sebanyak 5% pada Oktober 2012.
10. Instagram
Sebuah postingan terms and condition layanan photo sharing ini beberapa waktu lalu menyebutkan bahwa mereka berhak menjual foto-foto yang diunggah penggunanya kepada pihak ketiga. Ini memancing kemarahan penggunanya. Mereka langsung memberikan respon cepat dengan menghapus postingan tersebut. "Ini semua hanya salah paham," dalih mereka.
(techno up, mashable, dan sumber lainnya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar