Rabu, 24 Oktober 2012

Geisha,Prostitusi Berbalut Budaya Dalam Perjalanan Sejarah Jepang

posted by: Dunia Andromeda
Sejarah geisha dimulai dari awal pemerintahan Tokugawa, di mana Jepang memasuki masa damai dan tidak begitu disibukkan lagi dengan masalah-masalah perang. Seorang calon geisha harus menjalani pelatihan seni yang berat selagi usia dini. Berlatih alat musik petik shamizen yang membuat calon geisha harus merendam jarinya di air es. Berlatih alat musik lainnya juga seperti tetabuhan kecil hingga taiko. Berlatih seni tari yang menjadi kunci kesuksesan seorang geisha, karena geisha papan atas umumnya adalah penari, tari Topeng Noh yang sering dimainkan oleh geisha dihadirkan bagi masyarakat kelas atas berbeda segmennya dengan pertunjukkan Kabuki yang lebih disukai rakyat jelata.
GEISHA
Geisha (bahasa Jepang:芸者 “seniman”) adalah seniman-penghibur (entertainer) tradisional Jepang. Kata geikodigunakan di Kyoto untuk mengacu kepada individu tersebut. Geisha sangat umum pada abad ke-18 dan abad ke-19, dan masih ada sampai sekarang ini, walaupun jumlahnya tidak banyak. “Geisha” dilafalkan dalam bahasa Inggris:/ˈgeɪ ʃa/ (“gei-” – “may”). Di Kansai, istilah “geiko” (芸妓) dan geisha pemula “maiko” (舞妓) digunakan sejak Restorasi Meiji. Istilah “maiko” hanya digunakan di distrik Kyoto. Pengucapan ˈgi ʃa (“gei-” –“key”) atau “gadis geisha” umum digunakan pada masa pendudukan Amerika Serikat di Jepang, mengandung konotasi prostitusi. Di Republik Rakyat Cina, kata yang digunakan adalah “yi ji,” yang pengucapannya mirip dengan “ji” dalam bahasa Mandarin yang berarti prostitusi.
Geisha belajar banyak bentuk seni dalam hidup mereka, tidak hanya untuk menghibur pelanggan tetapi juga untuk kehidupan mereka. Rumah-rumah geisha (“Okiya”) membawa gadis-gadis yang kebanyakan berasal dari keluarga miskin dan kemudian melatih mereka. Semasa kanak-kanak, geisha seringkali bekerja sebagai pembantu, kemudian sebagai geisha pemula (maiko) selama masa pelatihan.
Pada bulan Desember 2007, distrik Asakusa di Tokyo telah menjadi saksi atas debut Sayuki (紗幸), geisha Barat non-Jepang pertama di sejarah Jepang. Asalnya, Sayuki menjadi geisha untuk proyek akademik, tapi sekarang berniat untuk melanjutkan pekerjaannya itu. “Sayuki: inside the flower and willow world” akan dipublikasikan oleh Pan Macmillan Australia. Sebuah film dokumenter tentang hidup seorang geisha juga sedang direncanakan. (Wikipedia)
BUSANA GEISHA
Ditahun 1930 , seorang Geisha tampil bak supermodel , cantik, anggun, mempunyai tubuh yang seksi dan juga masih menghormati adat istiadat kuno jepang.
Dan uniknya wanita Geisha sangat menutupi bagian auratnya yang bisa mengundang nafsu kaum adam, ini terlihat dari pakaian para geisha (kimono) seperti dibawah ini. Dan yang terbuka hanya bagian leher belakang yang berbentuk V. semakin panjang bentuk V-nya kebawah berarti sang Geisha semakin provokatif. Perlu diketahui, memakai Kimono tidak semudah yang kita bayangkan ternyata baju kimono memiliki 12 lapisan. dan itu harus sesuai dengan masing-masing setelannya !! tahukah perlu waktu berapa lama? 1 Jam lebih!! Dan setelah kimono terpakai si wanita harus menyesuaikan gerakannya.
Untuk menentukan Geisha Muda dan Geisha Senior, lihat saja warna kerahnya. jika warna kerahnya Merah berarti Geisha Muda, dan jika kerah warna putih berarti Geisha Senior.
Soal Rambut, Geisha kadang memakai wig atau juga rambutnya di bentuk dengan cara me-wax agar lebih mengembang. dan yang perlu dihindari adalah terlalu sering mencuci rabut ataupun menyisir rambutnya yg bisa mengakibatkan kerontokan rambut ataupun ramput tidak dapat mengembang. dan tahukah anda berapa kali mereka keramas dalam sebulan? HANYA 2x sebulan!!!

Ketrampilan apa yang harus dimiliki oleh seorang Geisha?
  1. Kemampuan menari tradisional
  2. Kemampuan Menyanyi
  3. Kemampuan berkomunikasi
  4. Kemampuan Melawak (hehehe)
KERAHASIAAN GEISHA
Hal yang tidak boleh dilakukan oleh seorang Geisha pada saat dia menghibur dan mereka harus pandai merahasiakn hal tersebut :
  1. Tidak boleh terlihat sedih , apalagi menangis
  2. Tidak boleh menerima dan memberi cinta
  3. Tidak boleh memilih cinta
  4. Tidak boleh terlihat emosional apalagi melakukan kekerasan

FOTO FOTO GEISHA


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...