Minggu, 05 Februari 2012

Paedophryne Amauensis - Katak Terkecil Di Dunia (7,7 mm)

posted by: Dunia Andromeda
Paedophryne amauensis - Katak terkecil Di 
Dunia. Ukurannya Hanya 7,7 mm
Paedophryne amauensis - Katak terkecil Di Dunia (news.nationalpost.com)
Tim Peneliti dari  Louisiana State University, Bishop Museum in Hawaii, and Cornell University in Ithaca, New York, mengatakan bahwa mereka telah menemukan spesies katak yang memiliki ukuran tubuh terkecil di dunia. katak yang dimaksudkan adalah Paedophryne amauensis yang hanya 7,7 milimeter panjang rata-ratanya dan mungkin ia sebagai vertebrata terkecil di dunia atau katak terkecil di dunia, kata peneliti dalam sebuah artikel yang dipublikasikan jurnal PLoS One Rabu (11/1/2012.)

Spesies itu ditemukan di Papua New Guinea, di mana tim peneliti AS juga menemukan spesies katak yang lain dengan ukuran hanya sedikit lebih besar - yaitu Paedophryne swiftorum. Keduanya ditemukan hidup di serasah daun di lantai hutan.


"Penemuan ini menyoroti kesamaan ekologi menarik antara berbagai asal-usul independen anurans kecil (katak), menunjukkan bahwa katak ini tidak hanya menunjukkan keanehan katak belaka, namun merupakan sebuah fenomena ekologi yang sebelumnya tidak dikenal," kata para peneliti dalam artikel yang dirilis PLoS One itu.


"Penemuan tersebut memiliki arti yang semakin dalam upaya pencegahan penurunan populasi amfibi global dari kepunahan."

Setidaknya ada 11 jenis katak terestrial miniatur, kata para peneliti, dan paling hidup di serasah daun hutan basah, mungkin karena mereka lebih sensitif terhadap hilangnya kelembaban.

Vertebrata terkecil yang masih ada dikenal adalah sejenis ikan, yaitu Paedocypris progenetica, yang panjang rata-ratanya antara 7,9 milimeter dan 10,3 milimeter. Sedangkan vertebtara yang terbesar adalah paus biru, yang rata-rata ukuran ikan saat dewasa adalah 25,8 meter.

Karena kedua spesies akuatik, ahli biologi telah berspekulasi bahwa air mungkin memainkan peran dalam memfasilitasi evolusi hewan ukuran besar maupun kecil, kata para peneliti.

Kesamaan ekologis antara spesies katak baru menunjukkan katak tidak outlier hanya evolusi, kata para peneliti. Para peneliti berasal dari tiga universitas AS yang berbeda: Louisiana State University, Bishop Museum in Hawaii, and Cornell University in Ithaca, New York.


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...