posted by: Dunia Andromeda
Tadi di shelter busway ada uang receh 500 perak jatuh, saya
perhatikan semua orang, ga ada yang mau memungutnya, ada yg cuek liat
uang itu, ada yang bingung mo ambil atau tidak, ada yang habis injak
duitnya lantas berlalu begitu saja. Coba kalau yang jatuh uangnya
lembaran seratus ribuan, pasti semua rebutan. Apa bedanya uang 500 perak
sama seratus ribuan, sama-sama uang kan? memang cuma beda nilainya. Ok
mari kita membahas arti sebuah uang Recehan.
Untuk sekarang besarnya nilai sebuah uang koin 500 perak dengan uang
kertas merah 100ribu, pasti semua bilang “gedean 100 ribu lah” yup benar
sekali, saya juga setuju dengan jawaban itu. Tapi coba ketika kita
pergi ke mal berdua sama pacar, nonton berdua di XXI sudah habis 60
ribu, ditambah beli cemilan sebut saja popcorn plus minuman habis lah 40
ribu, total total sudah 100 ribu hanya untuk nonton dan popcorn
minuman, kadang bisa lebih, habis nonton ya sudah, hilang itu 100 ribu.
serasa 100 ribu tidak memiliki arti kan???
Nah ingat tidak aksi “Koin Peduli Prita” atau “Koin Cinta Bilqis”
ketika semua orang menyumbangkan koin serempak dalam beberapa waktu,
terkumpul lah berjuta-juta keping koin, dengan nilai ratusan juta,
bahkan pihak BI pun sibuk membantu penghitungan koin-koin tersebut
sebelum di serahkan kepada pihak yang di tuju.
Dari sini kita bisa menilai bahwa 1 koin bisa jadi begitu bermanfaat, berguna bagi mereka yang membutuhkan, seorang pengamen di bus pun tidak berharap ada yang memberikan uang seratus ribuan (karena memang mungkin tidak akan ada yang memberikannya), tapi dia lebih mengharapkan uang recehan dari penumpang, misal dia pengamen di satu bus dapat 5 orang yang memberikan uang receh sebesar 500 berarti sudah dapat 2500 rupiah, coba kalikan kalau dia mengamen di seratus bis dalam sehari dengan kalkulasi seperti itu, berapa kira-kira pengamen itu mendapatkan uang sehari? Banyak kan??? heheheheh…. maksud tulisan di blog ini bukan berarti saya mengajari pembaca untuk mengamen atau bahkan mengemis, tapi mengajarkan untuk menghargai uang, terutama uang recehan koin.
Dari sini kita bisa menilai bahwa 1 koin bisa jadi begitu bermanfaat, berguna bagi mereka yang membutuhkan, seorang pengamen di bus pun tidak berharap ada yang memberikan uang seratus ribuan (karena memang mungkin tidak akan ada yang memberikannya), tapi dia lebih mengharapkan uang recehan dari penumpang, misal dia pengamen di satu bus dapat 5 orang yang memberikan uang receh sebesar 500 berarti sudah dapat 2500 rupiah, coba kalikan kalau dia mengamen di seratus bis dalam sehari dengan kalkulasi seperti itu, berapa kira-kira pengamen itu mendapatkan uang sehari? Banyak kan??? heheheheh…. maksud tulisan di blog ini bukan berarti saya mengajari pembaca untuk mengamen atau bahkan mengemis, tapi mengajarkan untuk menghargai uang, terutama uang recehan koin.
Saya Terinspirasi dari sebuah film kartun UP, dimana pasangan suami
istri “Carl dan Ellie” menabung di sebuah toples berisikan uang -uang
koin, setiap hari mereka mengisinya, ketika sudah banyak, dan kalau ada
keperluan penting, mereka lantas memecahkan toplesnya. (my favorite
movie forever).
Kalau masih ingat dengan si Paman Gober yang memiliki gudang uang
koin, dimana dia sering berenang diantara koin-koinnya, itu memang patut
di tiru, bukannya ditiru untuk berenang di antara timbunan koin-koin
(nanti yang ada pada sakit semua tuh badan), tapi meniru gimana harus
menghargai uang, meski tidak berharga buat kita, tapi masih banyak orang
yang bergantung pada sebuah uang recehan.
Untuk itu, mulailah mengajarkan anak kita semua untuk menabung, mulai
lah menabung di celengan dengan uang koin, nanti kalau celengan sudah
penuh, bisa uang itu di tukar ke bank. Uang Kecil bisa bernilai lebih
besar di banding uang ratusan, kalau memang kita bisa mengolahnya.
Semoga tulisan ini bermanfaat dan ada hikmahnya bagi kita semua yang
membacanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar