posted by: Dunia Andromeda
Didalam
perjanjian lama, kita dapat pula menjumpai tentang Muhammad ini,
misalnya
dalam kitab Ulangan 18 :18 yang bunyinya:
"Maka pada masa itu
berfirmanlah Allah kepadaku, benarlah perkataan mereka itu. Bahwa
Aku akan
menjadikan bagi mereka itu seorang Nabi diantara segala
saudara-saudaranya
yang seperti engkau ya Musa. dan Aku akan memberikan segala
firmanKu dalam
mulutnya dan iapun akan mengatakan segala yang Kusuruh akan dia."
Dalam ayat ini dijelaskan akan kedatangan seorang Nabi yang
sebesar
Nabi Musa, yang datangnya dari antara saudara-saudara Nabi Musa.
Allah
sudah terlalu kesal terhadap pembangkangan bangsa Israel. Itulah
sebabnya
Allah tidak lagl akan membangkitkan Nabi-nabinya dari keturunan
Israel (Yahudi)
tetapi dari pada saudara Israel, yaitu Arab. Ini kuat, sebab kalau
ditarik
garis keturunan yang lurus, maka Nabi Musa adalah keturunan Ishak,
sedangkan Nabi Muhammad adalah keturunan Ismail. Ishak dan Ismail
adalah
dua bersaudara anak Ibrahim.
Hal ini ditegaskan pula dalam kitab
(Taurat
Musa) Ulangan 33: 1-3 yang bunyinya:
1. Bermula, maka inilah
berkat
yang telah diberikan Musa khalil Allah pada Bani Israil dahulu
daripada
matinya.
2. Maka katanya: "Tuhan telah datang dari Thursina, dan
telah terbit bagi mereka itu dari Seir. Kelihatanlah ia gemerlapan
cahayanya dari gunung Paran, lalu datang hampir dengan Bukit
Kades. Maka
pada kanannya adalah tiang api bagi mereka itu."
3. Bagaimana
dikasihinya akan mereka itu, yaitu segala suku bangsa itu, segala
kesuciannya dalam tangannya, dan mereka itu duduk dikakinya
masing-masing
akan mendapat perkataannya.
Didalam ayat 1 dijelaskan akan
hikmah
ini, suatu berkat, suatu kebahagiaan yang diberikan oleh Musa
khalil Allah
untuk Bani Israil. Ayat ke-2 membicarakan lebih jauh isi dari
hikmak ini,
yaitu tentang tiga tempat: Thursina, Seir dan Paran. Thursina
adalah bukit
dimana Nabi Musa a.s. mendapatkan dua log batu dan Tauratnya dari
Allah,
Seir menyebutkan suatu bukit ditanah Kanaan yang dalam hal ini
menunjukkan
dimana gerangan Nabi Isa a.s. akan lahir, yakni di Baitlahim,
sedangkan
tempat ketiga "Paran" namanya adalah menunjukkan di mana Nabi
Muhammad akan lahir, sebab Paran itulah nama Mekkah yang aslinya.
Pada
tempat ketiga akan muncul seseorang. Siapakah Dia? Yaitu yang
datang
hampir atau mendekati Kades yang artinya Baitullah. Alangkah
hebatnya
tiang yang muncul dari Paran ini, yaitu Tiang Api, (suatu
kesalahan lagi.
Dalam Perjanjian Lama berbahasa Belanda disebutkan bukan tiang
api, tetapi
Hukum Api (Vuurwet) suatu unsur yang sanggup dan akan dapat
membinasakan
unsur-unsur kimia apapun didepannya, apakah ia baja sekalipun.
Jadi yang
dimaksud dengan tiang atau hukum api, ialah sudah tentu munculnya
suatu
agama atau keyakinan yang sendi-sendinya sangat kuat, sebagaimana
tiang
api itupun kuat.
Agama apakah yang muncul dari Paran? Tidak ada
duanya,
selain agama Islam yang mempunyia 4 sendi yang kokoh yaitu Tauhid
(Keesaan
Tuhan), Ibadah (sembahyang dan puasa serta haji), Muamalah (cinta
sesama
manusia, sosialis yang merata), dan Akhlak (budi luhur manusia).
Ayat ke-3 selanjutnya menggambarkan betapa bangsa itu lalu
dikasihi oleh
Allah, serta berkenan menerima perkataan-perkataan dari Dia, yang
muncul
dari Mekkah (Paran) itu. Kesimpulan yang diperoleh dari seluruh
tafsiran
ini, ialah: ,"Dari Mekkah akan datang Nabi itu, yaitu Nabi
Muhammad
s.a.w."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar