posted by: Dunia Andromeda
Sebuah pohon pemakan tikus
akhirnya diresmikan sebagai spesies baru bagi ilmu pengetahuan, 7 tahun
setelah pohon itu dipamerkan di ajang Chelsea Flower Show. Pohon
karnivora terbesar di dunia –dengan diameter bunga mencapai 2,5 meter–
itu sebenarnya sudah jadi pusat perhatian pengunjung sejak 5 tahun
terakhir.
Pengembang pohon ini sendiri sukes mendapatkan empat medali emas dari
Royal Horticultural Society, namun meski telah menjadi pohon paling
banyak difoto sepanjang sejarah, baru saat ini saja pohon karnivora
terbesar itu tersebut diakui sebagai spesies tanaman baru.
Nepethes robcantleyi, nama baru untuk pohon ini, diberikan setelah
sampel daun dan fotonya diberikan pada Martin Cheek, pakar klasifikasi
tumbuhan dari Royal Botanic Gardens, Inggris.
“Ini bukanlah cara yang biasa untuk menemukan spesies baru,” kata
Cheek, dikutip dari Independent, 26 Desember 2011. “Penemuan ini sangat
tidak lazim dan merupakan kejutan besar,” ujarnya.
Cheek menyebutkan, saat ia diberikan sampel dan foto-foto pohon
tersebut, tidak perlu waktu lama baginya mendapati spesies ini adalah
spesies baru bagi ilmu pengetahuan. “Tumbuhan ini sangat besar,
dramatis, dan spektakuler,” kata Cheek.
Untuk memangsa hewan, tanaman ini punya celah di bunganya sehingga bisa
memancing serangga, reptil, sampai hewan mamalia masuk ke dalam kawah
yang penuh asam klorida dan enzim yang mampu mengurai tubuh hewan itu
untuk dijadikan nutrisi. Kandungan zat-zat yang ada di dalam bunga itu
sendiri serupa dengan isi perut manusia.
Nepethes robcantleyi sendiri pertamakali ditemukan oleh Rob Cantley,
mantan polisi asal Hong Kong yang beralih profesi ke industri tanaman.
Pohon itu ia temukan pada tahun 1997 saat ia menjelajah hutan lindung
di Mindanao, Filipina. Ia kemudian mengumpulkan beberapa bibit dan
berhasil menumbuhkannya.
| ||
“Di kebun kami banyak tikus dan mereka seringkali
tertangkap oleh pohon tersebut dan kami terpaksa mengeluarkan
tikus-tikus itu,” kata Cantley. “Tumbuhan bisa mencerna tikus-tikus
itu, tetapi kami tidak bisa. Baunya sangat menjijikkan,” ujarnya.
Di alam bebas, kata Cantley, tumbuhan ini mungkin makan tanaman lain
atau serangga. “Namun di penangkaran, mereka seringkali menangkap hewan
lain seperti tikus dan kadal kecil,” dia menambahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar