posted by: Dunia Andromeda
Ahli biologi
melaporkan sebuah spesies belut baru yang ditemukan dalam gua bawah
laut sedalam 35 meter di tepi sebuah pulau di negara Palau, Pasifik
Barat. Para ahli menyebutnya sebagai fosil hidup yang mirip dengan
belut pertama yang berenang sekitar 200 juta tahun yang lalu.
Seperti dikutip dari Daily Telegraph, temuan itu dipublikasikan dalam
jurnal Proceeding Royal Society B. Penemuan ini terjadi Maret tahun
lalu oleh tim yang dipimpin oleh Masaki Miya dari Institut Sejarah
Museum Alam di Chiba, Jepang.
Spesies belut yang ditemukan berwujud ikan kecil berwarna cokelat yang
berbeda dengan karakteristik anatomi belut modern. Sebaliknya, ia
memiliki banyak keunggulan yang dimiliki belut primitif yang hidup di
era awal Mesozoikum, saat dinosaurus menguasai bumi.
Kesamaannya di antaranya adalah ukuran kepala yang tidak proporsional,
tubuh terkompresi menjadi pendek, kerah seperti bukaan pada insang,
sinar pada sirip ekor dan ujung tulang rahang yang disebut premaxilla.
Temuan ini sendiri sangat luar biasa dan bahkan belut tersebut
dimasukkan ke dalam satu spesies terpisah, yakni Protoanguilla Palau.
Ketika pertama dijumpai, menggunakan jaring tangan dan lampu, peneliti
mengumpulkan 8 contoh belut yang memiliki panjang sekitar panjang 6-9
cm tersebut. Setelah itu, tes DNA dilakukan untuk menilai sejarah
genetik belut.
Menurut penelitian, sampai saat ini, Palau merupakan satu-satunya
tempat penemuan spesies tersebut. Meski demikian, peneliti
memperkirakan, distribusi belut ini masih cukup luas.
Sebagai informasi, Charles Darwin menyebut dengan istilah fosil hidup
untuk menggambarkan spesies yang masih selamat hingga saat ini, meski
telah turun temurun selama jutaan tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar