posted by: Dunia Andromeda
Pengertian
paling mudah dari tahun kabisat adalah
tahun yang memiliki 366 hari dan terjadi setiap 4 tahun sekali dengan
ciri khas yang bisa dilihat pada kalender bulan Februari, memiliki 29
hari. Bagaimana sejarah
terciptanya tahun kabisat?
Saya punya seorang teman yang
baru bisa merayakan ulang tahun-nya setiap 4 tahun sekali, namanya
Sukra. Ketika kecil dulu dia merupakan salah satu anak yang paling sedih
karena tidak bisa meniup lilin tepat di hari lahirnya. Malahan saya
pikir hari ulang tahun nya tanggal 1 Maret.
Setelah mengerti istilah ‘tahun kabisat’ barulah saya
menyadari kenapa Sukra jarang bisa memotong kue tart tepat di hari
jadinya, 29 Februari.
Tahun kabisat yang dalam bahasa Inggrisnya disebut
‘leap year’ adalah tahun yang unik. Keunikannya terletak dari jumlah
hari dalam tahun ini, 366 hari.
Tahun ini ditandai dengan jumlah
hari pada bulan Februari menjadi 29 hari, sementara pada tahun biasa
jumlahnya hanya 28 hari.
Sejarah ‘tahun kabisat’ bermula
sejak reformasi kalendar yang dilakukan oleh Julius Caesar, salah satu
kaisar besar di jaman Romawi, pada tahun 46 AC (ante Cristo/sebelum
masehi).
Konon pada masa itu, kalender
yang ada dianggap belum tepat karena tidak sesuai dengan pergantian
musim. Kaisar Julius Caesar menugaskan seorang ahli astronomi,
Sosigenes, untuk memperbaiki sistem kalender ini yang harus disesuaikan
dengan pergantian musim.
Sosigenes menilai bahwa bumi ini
mengelilingi matahari selama 365,242190419 hari. Jumlah ini dianggap
sama dengan 365 hari, 5 jam 48 menit, 45,1814 detik. Tidak dijelaskan
rumus apa yang digunakan untuk mengukur peredaran bumi ini sehingga
menghasilkan angka yang oleh seluruh penduduk dunia dianggap benar.
Selanjutnya angka 365,242190419
ini dibulatkan ke bawah, menjadi 365 hari saja, persisnya sisa selisih
angka (dibulatkan menjadi seperempat hari) ini kemudian diakumulasikan
setiap tahun dan baru dalam tahun ke-empat terkumpul menjadi satu hari
(meskipun persisnya tidak tepat satu hari, hanya 23 jam 15 menit 0,256
detik).
Perhitungan kalender saat itu,
bulan Februari adalah bulan yang memiliki hari paling pendek, 29 hari.
Akhirnya, kelebihan 1 hari hasil dari akumulasi selama 4 tahun ini
ditambahkan pada bulan ini. Sehingga bulan Februari menjadi 30 hari
setiap 4 tahunnya.
Saya juga baru tahu, bahwa
sebenarnya bulan Februari pun sempat memiliki 30 hari.
Lain Julius Caesar, lain pula
Kaisar Agustus.
Konon… (namanya juga sejarah
yang tidak pasti, jadi harus sering-sering pakai kata ‘konon’), Kaisar
Agustus kembali mengurangi 1 hari di bulan Februari dan menempatkannya
di bulan Hexelius yang kemudian diganti namanya menjadi Agustus.
Sehingga bulan Februari kembali memiliki 28 hari saja, sementara bulan
Agustus menjadi 31 hari.
Hal ini disebabkan karena
Agustus tidak menyukai musim dingin. Dengan menghilangkan 1 hari di
bulan Februari, musim dingin menjadi cepat berganti. Sebaliknya dengan
menambahkan 1 hari di bulan Agustus, musim panas diharapkan menjadi
lebih lama. Kita bisa melihat di kalender bulan Juli memiliki 31 hari
dan bulan Agustus yang notabene adalah bulan berikutnya, juga memiliki
31 hari.
Perhitungan kalender ini berlaku
hingga saat ini.
Bagaimana cara menentukan tahun
kabisat?
Untuk mudahnya, silakan
buka kalender bulan Februari. Jika tercantum tanggal 29, maka tahun itu
pastilah tahun kabisat.
Cara lain adalah dengan melihat
tahun yang ada, di mana tahun tersebut harus bisa dibagi 4, contohnya
tahun ini, 2012 : 4 = 503.
Weiiitttzzz… tahukah kamu bahwa
tidak semua tahun yang bisa dibagi 4 merupakan tahun kabisat, hal ini
mengingat data sebelumnya di atas ; 5 jam 48 menit, 45,1814 detik adalah
pembulatan 6 jam. Bukan pas 6 jam!
Sehingga Paus XIII memerintahkan
seorang astronomi Christopher Clavius untuk membuat perhitungan lebih
detail. Akhirnya didapatlah perhitungan bahwa tahun-tahun yang bisa
dibagi 100 (contoh 1800) bukanlah tahun kabisat, meskipun jumlahnya bisa
dibagi 4. Perkecualian untuk tahun-tahun yang bisa dibagi 400, seperti
th 2000, dipastikan adalah tahun kabisat.
Sepintas memang tidak terasa
perbedaan antara tahun biasa 365 hari dengan tahun kabisat 366 hari.
Yang jelas, teman saya, Sukra, sangat senang bisa merayakan ultah tepat
di hari kelahirannya, meskipun dia sedikit harus bersabar menunggu
jadwal gajian yang diundur 1 hari. Jadwal gajian di kantornya adalah
setiap hari terakhir dalam bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar