posted by: Dunia Andromeda
London -
Untunglah, Harry Cox menyelamatkan penghisap debu itu. Semula, alat yang
teronggok di gudang kantornya akan segera dikirim ke lokasi penimbunan
besi tua.
Ia melakukan
sedikit perbaikan dan alat itu kembali
bisa digunakan. Bahkan, ia sendiri kaget ketika tahu alat mengisap debu
yang kini jadi miliknya itu adalah jenis generasi pertama yang usianya
sudah di atas 100 tahun.
Bahkan, alat itu jauh lebih tua dari
usia Harry yang tahun ini menginjak 53 tahun. Alat pengisap debu
bermerek Sturtevant nomor 4 ini diciptakan tahun 1904.
Harry tak
tahu sejak kapan alat itu dimiliki perusahaannya, sebuah perusahaan
perdagangan kertas dimana ia bekerja sebagai manajer. Yang jelas, tiap
kali ia masuk gudang, alat itu sudah teronggok di sana.
Meskipun
ia antusias dengan mesin lama itu, sang istri, Jacqueline, bersikap
sebaliknya. "Mesin itu terlalu berisik saat digunakan," kata Harry
menirukan sang istri.
Bill Whitwam dari Leicester, sebelumnya
punya penghisap debu tertua di dunia. Pengisap debu merek Hoover Senior
miliknya, terbuat tahun 1929, yang ternyata jauh lebih muda dari milik
Harry.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar