posted by: Dunia Andromeda
Jakarta, Masturbasi sepertinya sudah menjadi hal yang
biasa dilakukan pria. Tidak sedikit pria yang melakukannya bahkan ada
yang kecanduan.
Karena kebiasaan ini, beberapa pria sering merasakan
nyeri di daerah lutut atau dengkul yang diduga disebabkan karena
keseringan masturbasi. Benarkah demikian?
Tidak ada batasan yang
pasti tentang seberapa sering pria boleh masturbasi. Meski dipengaruhi
banyak faktor termasuk usia, ada beberapa pendapat yang menyebut
frekuensi ideal untuk ejakulasi adalah 2-3 kali seminggu baik melalui
masturbasi maupun hubungan seks yang sesungguhnya.
Bila
berlebihan, ada yang percaya bahwa masturbasi bisa menyebabkan nyeri
pada lutut atau dikenal dengan dengkul kopong. Namun hal tersebut
dibantah oleh banyak para ahli.
"Masturbasi tidak akan
menyebabkan nyeri apapun pada lutut. Nyeri dan bunyi pada lutut bisa
disebabkan oleh tulang kecil di depan lutut yang disebut Patela, yang
menjadi ketat ketika Anda duduk atau tidur dengan lutut dilipat," jelas
Dr. Sarveshwar Chander Sood, dokter bedah ortopedi dari Punjab, India,
seperti dilansir healthcaremagic, Senin (19/3/2012).
Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Andri Wanananda MS, seksolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Jakarta.
Menurutnya,
masturbasi hanya berakibat ejakulasi dini pada pria sedangkan pada
wanita hingga saat ini belum ada laporan penelitian tentang efek
negatifnya.
"Tidak benar bila onani bisa membuat lutut kopong
atau tubuh bertambah tinggi, itu hanya mitos. Lutut kopong lebih karena
masalah gangguan di sendi sedangkan tinggi badan tergantung dari gizi,
aktivitas selama masa pertumbuhan serta faktor genetik," jelas Dr. Andri
Wanananda MS, dalam konsultasi kesehatan detikHealth.
Nyeri
lutut merupakan salah satu keluhan yang sering terjadi. Penyebab nyeri
lutut dapat karena cedera lutut yang mengakibatkan robekan pada ligamen
(pengikat sendi) atau cedera yang menyebabkan kerusakan jaringan tulang
rawan sendi.
Penyakit-penyakit tertentu juga dapat menyebabkan nyeri lutut seperti arthritis, asam urat dan infeksi sendi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar