posted by: Dunia Andromeda
Berfirman Allah SWT. :
وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ
“Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya.” (QS.
Al-Mu’minun: 5)
وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ
“Dan orang-orang
yang menjaga kemaluannya.” (QS. Al-Ma’arij:
29)
Yakni dari perbuatan-perbuatan keji dan tidak halal bagi
mereka, sebagaimana Allah berfirman dalam ayat yang lain:
...وَلا تَقْرَبُوا
الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ...
“Dan jangan kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji,
baik yang nampak atau tersembunyi.”
(QS.
Al-An’am: 151)
Yakni perbuatan keji yang besar yaitu berzina dan yang
kecil yaitu mencium, meraba, dan memandang yang disertai syahwat.
Sebagaimana yang ada dalam hadis Nabi Muhammad SAW., sesungguhnya beliau bersabda, “Kedua tangan dapat berbuat zina, dua buah mata pun dapat berbuat zina.” Allah SWT. Berfirman:
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا
فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ...
Katakanlah
kepada orang-orang mukmin laki-laki, “Hendaklah mereka menahan pandangannya,
dan menjaga kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka.” (QS. An-Nur: 30)
Allah benar-benar telah memerintahkan laki-laki dan
perempuan (perintah pada perempuan ada dalam ayat 31), dengan menahan
pandangan dari sesuatu yang haram dan menjaga kemaluan dari sesuatu yang haram
pula. Sedang Allah telah mengharamkan zina dalam beberapa ayat yang sangat
banyak.
Allah SWT berfirman:
...وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ
يَلْقَ أَثَامًا
“...Dan barangsiapa yang melakukan demikian itu akan
menemukan dosa.” (QS. Al-Furqan 68)
Yakni
siksa di neraka. Ada pula yang mengartikan sebagai jurang di neraka. Jurang itu
disebut Jubb (sumur) di neraka, yang apabila mulutnya dibuka berteriaklah penghuni neraka karena kebusukan baunya.
Diriwayatkan dari
sebagian sahabat, sesungguhnya dia berkata, “Takutlah kamu pada zina, karena
di dalamnya terdapat enam hal. Tiga di dunia dan tiga di akhirat. Adapun tiga
hal yang ada di dunia ialah kekurangan rezeki, terputusnya ajal, dan kegelapan
muka. Sedang tiga hal di akhirat ialah kemurkaan Allah, siksa yang dahsyat, dan
masuk neraka.” Diriwayatkan sesungguhnya Musa AS. berkata, “Ya Tuhanku,
apa yang tersedia bagi orang yang berzina ?”
Allah SWT. Berfirman, “Aku
akan memberinya pakaian rompi dari api, yang seandainya diletakkan di atas
gunung yang tinggi tentu gunung itu akan menjadi abu.” Ada pula riwayat,
sesungguhnya seorang perempuan yang bejat lebih disukai iblis daripada seribu
laki-laki bejat. Di dalam kitab Mashabih, bersabda Nabi Muhammad SAW., “Ketika
seorang hamba berzina, maka keluarlah iman darinya dan melayang di atas
kepalanya seperti awan. Apabila dia telah keluar (betaubat) dari perbuatan itu
kembalilah iman itu padanya.” Di dalam kitab Iqna’, Nabi Muhammad SAW.
bersabda, “Tidak ada sebuah dosa yang lebih besar di sisi Allah daripada setetes
mani yang diletakkan seorang laki-laki di dalam sebuah rahim perempuan yang
tidak halal baginya.” Kemudian liwath (melalui dubur seperti
perbuatan kaum Luth) adalah lebih berat daripada zina. Karena apa yang
diriwayatkan dai Anas bin Malik ra., dari Nabi Muhammad SAW., sesungguhnya
beliau bersabda, “Barangsiapa yang mengerjakan liwath tidak akan menemukan
bau surga dan sesungguhnya bau surga dapat ditemukan dari jarak lima ratus
tahun perjalanan.”
(Hikayah)
Sesungguhnya Abdullah bin Umar duduk pada pintu rumahnya. Dilihatnyalah seorang
pemuda yang tampan dan Abdullah lari masuk dan mengunci pintunya. Setelah diam
sesaat dia bertanya, “Telah pergikah fitnah itu atau belum ?” Mereka
menjawab, “Dia telah pergi. “Maka keluarlah dia dari rumah. Ditanyakan
kepadanya, “Ya pergi”. Maka keluarlah dia dari rumah. Ditanyakan
kepadanya, “Ya Abdullah, apa yang dilakukan anak itu pada dirimu ? Adakah
engkau mendengar sesuatu tentang dia dari Rasulullah SAW. ?” Dia berkata, “Memandang
mereka adalah haram, berbicara dengan mereka haram dan berkmpul dengan mereka
juga haram.” Al-Qadhi Al-Imam berkata, “Aku mendengar sebagian Masyaikh berkata,
“Sesungguhnya pada setiap perempuan terdapat satu setan dan pada setiap anak
muda remaja terdapat delapan belas setan.”
Diriwayatkan, “Barangsiapa yang
mengecup seorang anak muda remaja dengan disertai syahwat, maka Allah
menyiksanya di dalam neraka lima ratus tahun. Barangsiapa yang mengecup seorang
perempuan yang belum halal baginya dengan disertai syahwat, maka seakan-akan
berzina dengan tujuh puluh perawan. Dan barangsiapa berzina dengan seorang
perawan, maka seakan-akan berzina dengan tujuh puluh ribu janda.”
(Di
dalam kitab Raunaqil_Tafasir) Al-Kalabi berkata, “Pertama kali yang mengerjakan
kaum Luth adalah iblis la’nahullah. Dia menjelma menjadi seorang remaja amrad
(yang belum tumbuh kumis) yang tampan pada kaum Luth. Kemudian dia memanggil mereka
untuk berbuat dengan dirinya dan mereka mengawininya. Akhirnya hal itu menjadi
kebiasaan bagi mereka, dalam setiap pemuda yang asing. Lalu diutuslah Nabi Luth
AS. pada mereka dan mencegah mereka dari perbuatan itu, mengajak mereka
menyembah Allah dan mengancam mereka atas kelangsungan mereka pada maksiat
dengan siksa Allah. Tetapi mereka menjawab kepadanya, “Datangkanlah siksa Allah
itu jika kamu termasuk dari orang-orang yang benar.” Lalu Nabi Luth AS. memohon
kepada Tuhannya untuk menolongnya menghadapi mereka dan berkata, “Ya Tuhanku
tolonglah aku atas kaum yang membuat kerusakan.” Allah lalu memerintahkan
langit menurunkan hujan batu pada mereka, yang setiap batu bertuliskan nama
orang yang akan dilempar dengan batu itu. Itulah arti firman-Nya:
مُسَوَّمَةً عِنْدَ رَبِّكَ...
“Yang diberi tanda dari Tuhanmu.” (QS. Hud:
83)
Yakni
pada batu-batu itu terdapat tanda dari simpanan-simpanan Allah atau dalam
ketentuan-Nya.
(Hikayah) Bahwasanya seorang
laki-laki pedagang dari kaum Luth ada yang sedang berada di Makkah. Datanglah
sebuah batu untuk menimpanya di Tanah haram Allah. Kembalilah dari tempat mana
engkau telah datang, karena laki-laki itu di dalam Haram Allah. Kembalilah batu
itu dan berhenti di luar Tanah Haram selama empat puluh hari di antara langit
dan bumi sampai laki-laki itu menyelesaikan keperluan dagangnya. Ketika dia
keluar batu itu menimpanya di luar Tanah Haram dan membinasakannya. Nabi Luth
sebetulnya telah mengajak serta istrinya keluar bersamanya dan melarang orang
beriman yang mengikutinya menoleh dan berkata, “Aduh kaumku.” Maka dia
ditimpa batu tepat di kepalanya serta membinasakanya.
Mujahid berkata, “Ketika
mereka menjelang pagi, Jibril lebih dini turun ke desa mereka dan mencabut dari
sendi-sendinya. Kemudia dia memasukkan sayapnya dan mengangkat desa itu beserta
apa yang ada di dalamnya ke atas bulu-bulu sayapnya. Dia membawanya naik ke
langit sehingga para penghuni langit bisa mendengar kokok ayam dan salak anjing
mereka serta dibalikkan desa itu. Pertama-tama yang jatuh dari bagian-bagian
desa itu adalah pagarnya. Maka tidak menimpa kaum apa yang belum pernah menimpa
mereka. Kemudian Allah menghapus mata mereka dan dibaliklah desanya. Desa itu
ada lima bagian tempat dan tempat yang terbesar adalah Sadzum. Semua itu adalah
Al-Mu’tafikat yang tersebut dalam surat Bara’ah (atau disebut
At-Taubah 70: artinya negeri-negeri yang musnah.) Konon disana terdapat
empat juta orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar