posted by: Dunia Andromeda
Banyak orang yang belum mengetahui bagaimana sebenarnya sebuah isi mumi. Mulai dari kondisi kesehatannya sebelum mati, hingga asupan makanan yang di makan semasa hidup, semuanya masih menjadi rahasia sebelum akhirnya seorang mahasiswa berhasil mengungkapnya lewan proses pindaian.
Dr. Abeer Helmi, seorang mahasiswa PhD asli Mesir itu berhasil membujuk para kurator di British Museum, London, untuk membawa artefak kuno berusia sekitar 3.000 tahun itu untuk proyek risetnya. Abeer mampu membuat para kurator terkesan dengan idenya yang mengatakan bahwa keterangan detil tentang mumi sangat penting.
"Dengan teknik ini, kita tahu secara tepat bagaimana mereka dibungkus dan belajar tentang kesehatan mereka," ujar Abeer seperti yang dikutip laman Daily Mail.
Dengan menggunakan alat pemindai CT Scan, Abeer bersama dengan beberapa peneliti dan doktor di Manchester University melakukan pemindaian seluruh bagian tubuh dari sang mumi.
Dari sinar pemindai itu, mereka berhasil menggali berbagai informasi mengenai kesehatan dan makanan yang mereka santap sekaligus menggambarkan mengenai kasta sosial mereka di masa tersebut.
Dr. Abeer Helmi, seorang mahasiswa PhD asli Mesir itu berhasil membujuk para kurator di British Museum, London, untuk membawa artefak kuno berusia sekitar 3.000 tahun itu untuk proyek risetnya. Abeer mampu membuat para kurator terkesan dengan idenya yang mengatakan bahwa keterangan detil tentang mumi sangat penting.
"Dengan teknik ini, kita tahu secara tepat bagaimana mereka dibungkus dan belajar tentang kesehatan mereka," ujar Abeer seperti yang dikutip laman Daily Mail.
Dengan menggunakan alat pemindai CT Scan, Abeer bersama dengan beberapa peneliti dan doktor di Manchester University melakukan pemindaian seluruh bagian tubuh dari sang mumi.
Dari sinar pemindai itu, mereka berhasil menggali berbagai informasi mengenai kesehatan dan makanan yang mereka santap sekaligus menggambarkan mengenai kasta sosial mereka di masa tersebut.
Tampilan mayat mumi setelah dipindai menggunakan CT Scan.
"Apa yang dikubur bersama mereka, dan bahkan bahan perban yang digunakan bersama dengan petinya, memberitahukan segalanya tentang keluarga dan barang-barang yang ada saat itu," lanjutnya.
Hasil scan seluruh tubuh salah satu dari ketujuh mumi yang di periksa.
Ada tujuh mumi yang dipindai dengan alat yang biasanya digunakan untuk memeriksa kondisi pasien itu. Salah satunya adalah seorang pendeta yang dikubur bersama dengan 11 pernak pernik azimat yang terbuat dari emas, simbol yang menunjukkan tingginya status sosial yang disandang mayat tersebut.
Banyak informasi yang bisa digali, mulai dari kasta, makanan hingga kondisi kesehatan sang mumi semasa hidup.
Sementara itu, dua dari ketujuh mumi diketahui mengidap anemia dan seluruhnya, kecuali mumi paling muda, memiliki masalah gigi. Selain itu Hasil pindaian juga mengungkap adanya potongan besi yang digunakan untuk membungkus mumi itu yang dipakai untuk melindungi jenazah sepanjang perjalanan mereka di dunia lain.
Ketujuh mumi yang diperkirakan berusia 12-50 tahun itu berasal dari masa sekitar 900 SM ketika teknologi mumi sedang dalam puncak kejayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar